Setiap kali melihat diri di cermin rasanya enggak percaya diri saja mekipun suami selalu bilang kalau saya tidak termasuk dalam kategori gemuk. Tidak tau deh rasanya berat saja badan saya ini. Sudah dicoba berbagai macam pola diet tapi belum ada yang berhasil. Timbangan tidak juga bergeser ke kiri menuju angka tujan saya hehe. Sampai suatu saat saya menemukan sebuah buku yang berjudul “Diet Intermittent Fasting: Aku mau langsing Tanpa Penderitaan”. Wah..diet model apa lagi nih, akhirnya saya memutuskan untuk membacanya.
Diet Puasa
Diet dengan menggunakan pola berpuasa sekarang mulai dikenal di kalangan masyarakat. Diet puasa atau disebut juga dengan Intermittent Fasting adalah diet yang lebih menekankan pada jam makan, bukan pada apa yang boleh dan tidak boleh dimakan.
Prinsip intermittent fasting ini adalah ada jam ada waktu tutup jam makan (TJM) dan ada saat buka jam makan (BJM). Pada waktu TJM kita tidak diperbolehkan mengkonsumsi makanan dan minuman apapun kecuali air putih. Sedangkan saat BJM boleh mengkonsumsi apa saja asal dalam batas wajar dan tidak berlebihan.
Selama melakkukan diet puasa tubuh akan menggunakan energi yang tersimpan. Selama berpuasa ini juga tubuh akan melakukan detoksifikasi. Ada beberapa manfaat intermittent fasting ini, yaitu:
- Meningkatkan pembakaran lemak
- Menurunkan insulin gula darah
- Menurunkan gula darah
- Menurunkan kolesterol
- Meningkatkan hormon pertumbuhan
- Mengurangi resiko terkena diabetes
Jendela Makan dalam Program Intermittent Fasting
Saat memutuskan untuk menjalankan intermittent Fasting ada beberapa panduan mengenai berapa lama waktu TJM dan BJM. Panduan ini berkaitan dengan berapa jam lamanya buka jam makan dan berapa jam waktu untuk tutup jam makan. Mengenai hal ini ada beberapa metode jendela makan yang dapat diterapkan, yaitu:
- Metode 16/8, artinya waktu puasa 16 jam dan waktu buka jam makan selama delapan jam. Contohnya: Jika memulai puasa pada jam 8 malam maka akan disudahi di jam 12 siang esok harinya. Masa buka jam makan ini dari jam 12 siang hingga jam 8 malam.
- Metode 5/2, artinya dalam seminggu atau 7 hari terbagi ke dalam 2 fase yaitu 5 hari makan dan 2 hari membatasi asupan kalori yang masuk ke dalam tubuh yaitu sebanyak 500 hingga 600 kalori.
- Eat-Stop-Eat: berpuasa selama 24 jam penuh satu atau 2 kali setiap minggunya.
- Puasa Alternatif Day: puasa setiap hari. Dalam metode ini akan ada pembatasan jumlah makanan yang masuk setiap hari. Metode ini tidak dianjurkan bagi pemula.
- The Warrior Diet: Puasa di siang hari, makan makanan besar di siang hari. Pola diet ini adalah makan dengan jumlah yang kecil pada siang hari yaitu buah dan sayur dan makan besar 1 kali di malam hari.
Olah Raga saat Diet
Olah raga penting dilakukan saat diet untuk mendapatkan tubuh yang bagus dan akan mempercepat turunnya berat badan. Disamping itu tentu saja tubuh menjadi lebih sehat. Diet memang sebaiknya diimbangi dengan olah raga. Ada dua olah raga yang disarankan dalam buku ini yaitu plank dan squat.
Plank adalah gerakan seperti push up dengan posisi tubuh sejajar dari kepala hingga ujung kaki dan tahan posisi tersebut dalam beberapa waktu. Ada beberapa varias gerakan plank di dalam buku ini yang bisa kita praktekkan juga.
Squat adalah gerakan dalam berolah raga dengan cara berdiri tegak lalu turunkan tubuh anda dengan tangan lurus ke depan dan punggung tetap tegak.
Dalam buku ini juga dijelaskan tentang beberapa fakta manfaat puasa,konsep menu seimbang dan kumpulan resep sehat sehari-hari. Setelah membacanya tuntas, kini saatnya untuk membuktikan dan mempraktekkan. Diawali dengan niat dan usaha yang kuat tentu saja.
Detail Buku
Judul: Diet Intermittent Fasting: Aku Mau Langsing Tanpa Penderitaan
Penulis: Ninggar Diastiti, A.Md.Gz.
Penerbit: Anak Hebat Indonesia
Kategori: Kesehatan (Diet)
Deskripsi Fisik:112h;19cm
ISBN: 978234003451
