Asyiknya Ngopi di Namina Caffee & Resto Majalengka

Mengunjungi kota kelahiran rasanya tidak sempurna tanpa berkeliling mencari spot kuliner menarik sekedar untuk ngopi dan menghabiskan sore. Oleh karenanya, saat ada kesempatan saya pun berkeliling kota Majalengka mencari tempat ngopi yang asyik dan cozy. Setelah berkeliling akhirnya saya menemukan kafe yang oke banget lho di kota angin ini.

Menurut saya bisa jadi kafe rekomended di kota Majalengka ini. Dan sepertinya memang ini cafe baru karena di depan pintu masuk masih terpajang beberapa karangan bunga ucapan selamat atas pembukaan cafe ini. Nama kafenya adalah Namina Coffee & Resto. Kafe ini terletak di Jalan Ahmad Yani no 190 Kota Majalengka tepatnya belakang Kantor Cabang Utama Bank BRI.

Table of Contents

Tempat Strategis

Kafe Namina ini letaknya sangat strategis di pusat kota. Jalan Ahmad Yani itu dekat dengan pusat pemerintahan dan dilalui jalur angkutan umum. Selain itu letaknya yang persis pinggir jalan jadi sangat mudah ditemukan.

Dari jalan utama tepatnya perempatan Jalan Abdul Halim Gang Edi jika dari arah Barat tinggal belok ke kanan lurus saja dan tidak lama akan menemui pertigaan nah belok saja ke kanan lagi. Tidak jauh dari pertigaan tersebut ada Namina Caffee & Resto. Letak kafenya ada di sebelah kiri jalan.

Ruangan Nyaman Enak Dipandang

Dari depan kafe rekomended di kota Majalengka ini terlihat unik dengan desain yang tak biasa. Tulisan nama kafe menggunakan huruf sambung yang bagus dan rapi terpampang jelas di sudut kiri atas kafe. Permainan desain kayu di bagian depan atas memberi kesan natural dan alami. Di samping pintu masuk yang terbuat dari kaca ada akses terbuka sebagai penghubung antara pembeli secara pick up seperti pembelian via online dengan pihak resto.

Saya jadi makin penasaran dong gimana yaa di dalamnya. Pas masuk waah keren nih ada tampilan bata expose di hampir semua tembok lantai satu. Kita seperti sedang ada di dapur karena ada cerobong besar pas di tengah ruangan. Nampak pula besi berwarna hitam yang jadi tirai penghalang antar ruangan. Dengan dominasi warna hitam, coklat dan orange dari bata expose ruangan terlihat manis dan segar.

Sebelah kiri pintu masuk ada resepsionis sekaligus tempat memesan makanan. Di samping ruang resepsionis itu adalah dapur. Di lantai satu ini ada empat pasang kursi sofa berwarna coklat gelap dan enam pasang kursi kayu dengan menggunakan besi sebagai penyangga. Dua buah toilet tersedia di pojok sebelah kiri dengan kondisi rapi dan bersih.

Tempat Memanjakan Mata

Setelah puas memperhatikan sekeliling saya naik ke lantai dua menggunakan tangga yang ada di sisi dinding sebelah kanan. Tangga untuk naik ke lantai dua ini terbuat dari kayu. Sisi tangga sebelah kiri yang tidak menempel ke dinding diberi tirai besi sebagai pengaman. Namun pembatas tersebut modelnya bolong bolong sehingga masih bisa melihat ke bawah dari atas tangga.

Lagi-lagi mata saya dimanjakan dengan kayu-kayu tipis panjang yang terpajang menempel di dinding depan tangga. Eh ternyata masih ada lagi, tepat setelah kayu tersebut di sebelahnya ada gambar beragam icon logo media sosial yang digambar di dinding samping tangga.

namina caffee & resto — sudut-sudut eksotis kafe

Di lantai dua ini ruangannya terhampar luas tanpa sekat sehingga leluasa memandang sekitar. Di sisi kanan tepat setelah melewati tangga ada ruangan tertutup tapi pemisahnya memggunakan kaca sehingga masih bisa terlihat dari luar. Ruangan ini diperuntukkan bagi pengunjung kafe yang akan mengadakan rapat atau pertemuan.

Di ruangan luas ini tepatnya sebelah sisi kiri ada area lesehan dengan karpet hijau dan beberapa beanbag serta meja oshin. Kaca setinggi badan tertata rapi di pojokan dekat dinding yang dilapisi bunga hiasan. Bagus banget deh, pas saya bercermin disana koq yaaa jadi nambah cantik deh hihi ge er yaa. Di lantai dua ini nuansa hijau dari hiasan bungan dan daun serta lampu-lampu hias menambah indah ruangan.

Deretan meja kursi tertata rapi memenuhi ruangan. Tepat di ujung ruang lantai dua ada meja memanjang menempel ke tembok pembatas. Dilengkapi kursi bar kita bisa ngopi dan menikmati makanan sambil melihat jalanan tepat di depan kafe. Saat itu saya menikmati secangkir kopi sambil ditemani hujan di sore hari. Alunan musik lembut yang terdengar menambah syahdu suasana. Asyik banget deh pokoknya.

Oh iya, saya pas datang langsung naik ke lantai dua ternyata sistemnya itu pesan bayar baru makanan disajikan. Jadilah saat itu ketika saya udah nyaman duduk di roofrop harus balik lagi ke bawah untuk membayar makanan, agak mager juga sih tapi yaa memang begitu sistem disana. Jadi saya sarankan jika akan memilih tempat di lantai dua buat makan lebih baik kita pilih menu dulu di bawah di resepsionis biar langsung bayar dulu baru naik ke atas. Setalah membayar, kasir memberikan no meja sebagai tanda kita sudah membayar.

Di Namina Caffee & Resto ini tersedia pula live musik. Peralatan musik plus panggungnya tersedia di pojok sisi kanan dekat kursi dan meja bar yang menghadap langsung ke jalan. Saya membayangkan jika datang kesini pas malam minggu dan live musiknya dimainkan wah asyik banget deh ngopi disana sambil dengerin lagu langsung.

Jangan Khawatir Kebelet

Disini, toilet banyak total ada empat toilet masing-masing lantai ada dua toilet. Kondisi toilet cukup bersih dan rapi dan tidak bau. Pemeliharaannya cukup baik.

Menu makan yang disajikan disini banyak juga lho. Mulai dari menu western, asia , nusantara seperti sop, pasta, spagheti, burger, steak , iga bakar, ikan, ayam, daging, bebek serta olahan nasi. Begiru pula dengan beragam jenis minuman seperti milkshake , jus serta kopi dengan berbagai jenis variannya.

Harganya standar yaa kalau menurut saya untuk kelompok resto dan kafe. Secangkir kopi dengan berbagai varian rasa ada di rate 16rb hingga 22rb. Saya memesan steak tenderloin lokal di harga 60rb disajikan bersama kentang. Burger 38rb ukurannya besar dan kenyaang. Total saya makan berempat di rate 173rb an deh. Gak mahal yaa…standar lah.