Pontianak adalah ibukota Kalimantan Barat yang juga dikenal sebagai kota khatulistiwa. Sebutan ini disematkan kepada Pontianak karena daerah ini dilalui oleh garis khatulistiwa. Mengunjungi kota Pontianak maka kita akan melihat salah satu Sungai terbesar dan terpanjang di Kalimantan yaitu Sungai Kapuas. Sungai Kapuas membelah kota Pontianak. Pontianak adalah kota terpadat kelima di Kalimantan dan terpadat ke 26 di Indonesia. Banyak destinasi wisata Pontianak yang bisa dikunjungi dengan beragam tempat yang indah.
Saya mengunjungi kota Pontianak di pertengahan bulan September 2023 lalu. Ada sebuah cerita yang dituturkan oleh driver ojol yang saya tunpangi tentang asal usul nama kota Pontianak. Menurut beliau nama Pontianak yang dilalui dua Sungai besar yaitu Sungai Kapuas dan Sungai Landak berasal dari cerita bahwa daerah tersebut dulunya banyak terdapat kuntilanak alias hantu perempuan. Masyarakat setempat menyebutnya dengan sebutan puntianak sehingga akhirnya terkenal dengan nama Pontianak. Dari sumber yang lain dikatakan pula bahwa Pontianak itu berasal dari kata pohon punti yang artinya pohon yang sangat tinggi. Kalimantan adalah daerah dimana banyak terdapat pohon-pohon yang sangat tinggi sehingga daerah tersebut dinamakan Pontianak.
Itulah sekelumit cerita tentang asal-usul nama kota Pontianak yang saya dapatkan. Nah, selama disana saya mengunjungi beberapa tempat wisata dan juga tempat bersejarah. Berikut adalah tempat-tempat yang saya kunjungi, siapa tahu bisa jadi referensi buat pembaca jika akan berkunjung ke kota Pontianak yaaa….
Museum Khatulistiwa Destinasi Wisata Pontianak
Museum Khatulistiwa yang terletak di Jalan Khatulistiwa merupakan tempat dimana persis terletak pemisahan bumi bagian utara dan Selatan. Tugu khatulistiwa ini berada tepat di garis lintang nol derajat bumi. Monumen tugu khatulistiwa diresmikan oleh Gubernur Kalimantan Barat tanggal 21 September 1991. Wilayah ini dilindungi oleh UU no 5 tahun 1992 pasal 26 tentang Benda Cagar Budaya..
Tugu khatulistiwa ini ada 2 buah tugu. Tugu yang berada di luar ukurannya lebih besar dan tinggi menjulang. Tugu satu lagi berada di dalam bangunan museum. Gedung museum yang berbentuk bulat, di dalamnya kita bisa mengitari tugu khatulistiwa yang berukuran lebih kecil daripada tugu yang di luar. Begitu memasuki pintu depan kita disambut dengan meja kecil dengan buku tamu yang harus kita isi.
Di tugu Khatulistiwa ini ada hari dimana titik matahari berada tepat di atas garis khatulistiwa atau biasa disebut dengan istilah hari kulminasi matahari. Momen tersebut terjadi setiap tanggal 21-23 Maret dan 21-23 September. Pengunjung yang datang ke museum khatulistiwa bisa mendapatkan sertifikat yang menerangkan bahwa mereka sudah mengunjungi tugu khatulistiwa. Memasuki museum khatulistiwa ini sama sekali tidak dipungut biaya alias gratis.
Tepat di depan museum khatulistiwa ada pusat oleh-oleh yang menjual berbagai pernak-pernik dan miniature tugu khatulistiwa yang bisa dibeli oleh pengunjung. Jika berjalan agak ke depan lagi kita akan melihat globe dunia dimana kita bisa mengabadikan foto disana. Jadi, jangan lupa mampir ke tugu khatulistiwa yaa jika mengunjungi kota Pontianak.
Rumah Adat Melayu
Destinasi kedua yang saya kunjungi di kota Pontianak adalah Rumah Adat Melayu Kalimantan Barat (Kalbar). Suku melayu adalah salah satu suku terbesar yang ada di Kalimantan Barat. Rumah adat melayu ini terletak di jalan Sutan Syahrir, Sungai Bangkong Kecamatan Pontianak Kota Pontianak . Pembangunan rumah adat dimulai pada tahun 2003 dan selesai tahun 2005 dengan luas wilayah 1,4 hektare. Wakil Presiden Jusuf Kalla meresmikan bangunan ini pada tanggal 9 November 2005. Rumah adat melayu ini difungsikan sebagai tempat bermusyawarah Majelis Adat Budaya Melayu (MABM). Salah satu kegiatan yang diselenggarakan adalah Festival Seni Budaya Melayu. Suku Melayu di Kalimantan Barat termasuk suku asli penduduk Kalimantan. Mereka tinggal di wilayah pesisir daerah Sambas, Kayong Utara, Ketapang, Mempawah, Kubu Raya dan kota Pontianak.
Bangunan bercat kuning ini memiliki rumah yang berbentuk panggung dan memiliki banyak tiang tinggi. Atapnya berbentuk atap lipat kajang yang berbentuk segitiga. Atap ini berfungsi mmenyaring udara panas. Ornamen bangunan sangat khas karena merupakan perpaduan ornament keraton yang ada di Kalimantan. Bangunan rumah adat ini terlihat asri karena dikelilingi oleh taman dan air mancur.
Berbagai daya tarik rumah adat melayu ini bisa dilihat dari arsitektur bangunan yang indah dan unik khas melayu, taman sekitar bangunan yang indah dan asri, spot foto yang menarik berupa patung, kubus emas dan Meriam, belajar budaya melayu khas dan beberapa kuliner yang ada di sekitar rumah adat melayu.
Rumah Adat Dayak Radakng
Suku Dayak adalah salah satu suku terbesar yang terdapat di Kalimantan selain suku melayu. Di Kalimantan Barat mereka hidup di pedalaman. Suku Dayak di Kalbar ini bisa ditemui di wilayah Bengkayang, Sanggau, Sintang, Sekdau dan Melawi. Rumah Radakng adalah rumah adat terbesar di Indonesia. Tempat ini juga menjadi destinasi wisata Pontianak. Selain itu juga menjadi landmark kedua setelah tugu Khatulistiwa. Bangunannya memiliki panjang 138 meter dan tinggi 7 meter. Rumah Radakng berada tidak jauh dari rumah adat melayu. Rumah Radakng diresmikan gubernur Kalimantan Barat pada tahun 2013.
Bangunannya sebagian besar terbuat dari kayu yang mencapai tinggi 5 hingga 8 meter. Bangunan ini ditopang oleh tiang penyangga. Rumah Radakng merupakan tiruan rumah adat suku Dayak dan menjadi pusat kesenian suku Dayak. Rumah Radakng disebut juga dengan rumah Betang. Rumah Radakng sendiri tersebar di berbagai wilayah di Kalimantan terutama di daerah-daerah hulu Sungai. Rumah Radakng selain sebagai tempat tinggal banyak kepala keluarga juga digunakan sebagai ruang pertemuan dan musyawarah adat. Rumah Radakng adalah salah satu cagar budaya yang penting dalam upaya mempertahankan adat istiadat suku Dayak.
Salah satu ciri khas rumah Radakng adalah tangganya harus berjumlah ganjil, terdapat patung burung Enggang sebagai simbol kegagahan dan kekuatan rumah adat. Rumah Radakng terbagi empat bagian, yaitu : bagian depan atau pante, bagian ruang tamu atau samik, bagian ruang tidur atau bilik dan belakang rumah atau uakng Mik. Hulu dan hilir rumah harus searah dengan matahari terbit dan matahari terbenam yang melambangkan kerja keras. Jenis kayu yang digunakan dalam pembangunan rumah radakng adalah kayu ulin. Kayu asli Kalimantan yang sudah mulai langka saat ini.
Istana Kadriyah kesultanan Pontianak
Destinasi tempat Pontianak lainnya adalah wisata sejarah. Tempat yang saya kunjungi berikutnya adalah Istana Kadriyah. Istana Kadriyah atau Istana Kesultanan Pontianak ini didirikan oleh Sultan Muhammad, beliau adalah sultan ke 6 dari kesultanan Pontianak pada tahun 1923. Sayyid Syarif Abdurrahman Alkadri adalah sultan pertama Kesultanan Pontianak.
Istana ini terletak di Kampung Beting, Kelurahan Dalam Bugis, Kecamatan Pontianak Timur Kota Pontianak. Istana kadriyah berada di sisi kiri jalan dan di sebelah kanan jalannya ada masjid Jami Sultan Abdurrahman. Bangunannya berbentuk rumah panggung diatas tiang-tiang seperti bangunan tradisional lainnya yang ada di Kalimantan Barat. Istana terdiri dari teras, ruang singgasana dan singgasananya, ruang belakang dan ruang lainnya. Atap bangunan mempunyai tiga tingkat. Atapnya serupa dengan bentuk atap rumah Belanda. Pengaruh eropa nampak terlihat pada model pintu dan koleksi yang tersimpan di dalam istana.
Pengaruh timur tengah juga nampak dari tiang melengkung dan hiasan hiasan yang berbentuk bulan, Bintang di atas pintu. Struktur bangunan terbuat dari kayu. Pada bagian depan, tengah dan kiri depan keraton terdapat 13 meriam kuno buatan Portugis dan Prancis dan bangunan dominan berwarna kuning cerah. Beberapa barang yang ada di dalam istana Kadriyah adalah foto-foto sultan Pontianak dan keluarganya, lambing kesultanan, lampu hias, keris, meja giok,singgasana sultan dan permainsuri, senjata dan cermin pecah seribu.
Waterfront City Pontianak
Waterfront City adalah taman kota yang terdapat tepat di sisi Sungai Kapuas. Destinasi wisata Pontianak ini terdapat di Jalan Barito Melau laut kecamatan Pontianak Selatan Kota Pontianak Kalimantan Barat. Dengan hadirnya Waterfront City ini Sungai Kapuas menjadi lebih indah dan berwarna. Sungai Kapuas adalah termasuk salah satu sungai terpanjang di Indonesia mempunyai panjang 1.143 km. Tempat wisata ini menyajikan taman yang nyaman dan asri di sepanjang sisi sungai. Pengunjung bisa duduk bersantai sambil menikmati indahnya sungai Kapuas yang dilewati kapal hilir mudik silih berganti. Diantara kapal-kapal yang lewat adalah restoran terapung. Pengunjung restoran terapung tersebut bisa menikmati makan di atas kapal sambal menyusuri sungai Kapuas.
Waterfront City memiliki view sungai Kapuas dan desain taman dengan konsep ruang terbuka yang futuristik sehingga banyak dikunjungi oleh penduduk setempat dan wisatawan dari luar wilayah Pontianak. Waterfront memiliki panjang 600m dan lebar 8m. Banyak pohon tumbuh di taman kota ini di dekat bangku-bangku yang disediakan bagi pengunjung. Tempat ini termasuk dalah area public dan untuk masuk ke dalam area ini tidak dipungut biaya alias gratis. Saya berandai jika tinggal di kota Pontianak ini saya akan sering berkunjung kesana untuk melihat pemandangannya yang indah atau menjadikannya tempat olah raga lari di pagi hari menyusuri jalan taman di tepian Kapuas. Di hari libur bisa membawa keluarga untuk berekreasi di waterfront City ini.
Naah…..bagaimana setelah membaca tulisan ini tertarik bukan untuk mengunjungi kota Pontianak ?? Yuuk Traveling ke Pontianak..
Bahan Bacaan :
https://daerah.sindonews.com/read/987013/174/asal-usul-nama-kota-pontianak-sejarah-dan-kisahnya-dari-sarang-kuntilanak-hingga-tempat-persinggahan-1672815699?showpage=allhttps://travel.detik.com/domestic-destination/d-3002475/tugu-khatulistiwa-garis-nol-bumi–wisata-tanpa-bayanganhttps://pontinesia.com/index.php?destinasi&id=melayuhttps://www.celebes.co/borneo/rumah-adat-melayu-pontianakhttps://travel.kompas.com/read/2022/03/11/180500527/mengenal-radakng-rumah-adat-terbesar-di-indonesia-milik-suku-dayak?page=allhttps://www.gramedia.com/literasi/rumah-adat-kalimantan-barat/https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbkaltim/istana-qadriyah-atau-istana-kesultanan-pontianak/https://www.celebes.co/borneo/waterfront-city-pontianak