Trip ke Ciptagelar bersama Teman Hidup Traveloka

Trip ke Ciptagelar
Rumah Penyimpanan Padi “Leuit

 

Trip ke Ciptagelar adalah salah satu impian traveling bersama #temanhidup saya yang belum terwujud. Meskipun  tinggal dan menetap di salah satu kecamatan di kabupaten Sukabumi namun saya belum pernah melakukan perjalanan kesana. Membaca berbagai sumber informasi tentang Ciptagelar semakin membuat saya tertarik untuk mengunjunginya. Traveling ke Ciptagelar adalah kunjungan wisata yang berbeda dari wisata pada umumnya. Kampung adat kasepuhan Ciptagelar adalah salah satu destinasi wisata budaya yang bisa dikunjungi di daerah Sukabumi. Wisata budaya Ciptagelar ini terletak di dusun Sukamulya, desa Sirnaresmi kecamatan Cisolok Kabupaten Sukabumi Jawa Barat. Trip ke Ciptagelar,  jika membaca beberapa referensi ternyata perjalanan sangat menantang dan penuh adrenalin namun bagi saya yang suka traveling menjadi semakin penasaran. Dan semakin menambah hasrat untuk berkunjung kesana.

Wisata budaya memang patut digalakkan di Indonesia. Dalam kegiatan Festival Adat dan Budaya Nusantara 1 yang digelar di Klungkung Bali dari 16 – 19 Agustus 2022 Kemenperaf Sandiaga Uno menyatakan bahwa salah satu cara untuk melestarikan dan mengapresiasi budaya adalah dari sektor pariwisata. Nah untuk mendukung upaya pemerintah menggalakkan wisata budaya ini pula saya ingin melakukan trip ke Ciptagelar. Selain itu ada beberapa hal yang ingin saya lihat langsung disana yaitu upacara seren taun, rumah adatnya yang unik dan adat istiadat yang masih dijunjung tinggi. MAri kita baca artikel selengkapnya tentang kampung adat Ciptagelar di blog saya ini

Trip Ke Ciptagelar melihat Upacara Seren Taun Sebagai Tanda Syukur kepada yang Maha Kuasa

Trip ke Ciptagelar

Upacara Seren Taun

trip ke Ciptagelar jangan lupa melihat upacara seren taun. Upacara seren taun adalah salah satu ritual budaya di kasepuhan Ciptagelar. Pada saat pelaksanaan upacara seren taun ini banyak wisatawan baik lokal maupun luar daerah bahkan dari luar negeri  melakukan trip ke Ciptagelar. Upacara seren taun ini adalah akhir dari seluruh rangkaian tradisi pertanian disana. Upacara seren taun adalah upacara penyimpanan hasil panen dari proses penanaman padi yang mereka lakukan. Seren taun adalah tanda penghormatan warga kampung adat kasepuhan Ciptagelar dalam memperlakukan padi dengan tata cara adat luhur mereka yaitu menanam padi satu kali dalam setahun dan berpatokan kepada ilmu perbintangan yang mereka anut serta tidak menggunakan alat teknologi modern. Upacara seren taun juga sebagai tanda terima kasih kepada Tuhan atas segala hasil panen yang sudah didapatkan.

Trip ke Ciptagelar pada saat upacara seren taun maka kita akan melihat ritual adat paling besar warga Ciptagelar dalam memperlakukan padi. Bagi masyarakat kampung adat Ciptagelar padi adalah nyawa mereka. Padi bukan hanya sekedar makanan mereka namun mereka meyakini dalam proses penanaman hingga peyimpanan hasil panen keberadaan roh selalu menyertai dalam kultur sosial masyarakat disana. Upacara seren taun dipusatkan di imah gede. Di imah gede pula menjadi pusat kegiatan menyiapkan masakan bagi seluruh warga dan tamu yang berkunjung.

Upacara seren taun begitu banyak menyedot perhatian masyarakat luar sehingga tingkat kunjungan saat upacara seren taun meningkat ke Ciptagelar. Saya pun ingin mengunjungi Ciptagelar dan melihat langsung prosesi seren taun disana bersama teman hidup traveloka tentunya.

Mengunjungi Rumah Adat

Trip ke Ciptagelar mengunjungi rumah Adat  menjadi destinasi wisata budaya yang menarik untuk dilihat. Rumah di Ciptagelar terbagi menjadi dua jenis yaitu rumah abah dan rumah masyarakat umum. Rumah abah terdiri dari beberapa bagian yaitu imah gede, dapur umum, imah tihang awi dan imah tihang kelapa. Struktur bangunan rumah masyarakat Ciptagelar adalah rumah panggung dan tidak menggunakan genting sebagai atap bangunan. Jika kita melakukan trip ke Ciptagelar maka akan melihat atap bangunan rumah yang seluruhnya terbuat dari dedaunan. Temboknya tidak menggunakan bata dan semen melainkan menggunakan bambu dan kayu. Filosofi masyarakat disana adalah genting itu terbuat dari tanah dan hanya orang yang sudah wafat yang akan tinggal di bawah tanah. Tanah adalah simbol kematian.

Rumah panggung juga memiliki nilai falsafah sendiri. Rumah panggung bagi warga Ciptagelar adalah pemisah antara hidup dan mati. Rumah yang menyatu dengan tanah adalah tanda dari sebuah kematian. Sehingga rumah panggung adalah penanda bahwa manusia hidup di dunia belum meninggal. Kolong rumah dengan tinggi sekitar 70 cm biasa disebut dengan istilah lolongkrang. Pondasi rumah menggunakan batu. Anyaman bambu adalah bahan lantai rumah. Sedangkan dinding rumah menggunakan bahan kayu dan bambu. Ijuk dan dedaunan alang-alang adalah bahan utama atap rumah. Ada pantangan yang berlaku di kampung adat Ciptagelar berkaitan dengan pemasangan pintu. Pintu depan dan pintu belakang tidak diperkenannkan berhadapan langsung. Itu sangat dilarang. Letak Desa adat Ciptagelar yang terletak di lereng gunung Halimun menyebabkan tekstur tanah yang tidak rata sehingga sistem sengkedan dipilih masyarakat setempat dalam hal tata letak bangunan rumah.

 Adat Istiadat yang Masih Terjaga

Trip ke Ciptagelar
Rumah Adat Desa Ciptagelar

Trip ke Ciptagelar akan menyajikan wisata budaya yang sangat berkesan. Salah satunya adalah melihat bagaimana tata adat istiadat yang masih dipegang teguh oleh masyarakat setempat. Melakukan perjalanan ke Ciptagelar bersama teman hidup traveloka akan menjadi sebuah perjalanan yang menyenangkan meskipun waktu tempuh yang dilalui tidak sebentar. Diantara adat istiadat yang bisa kita saksikan disana adalah ritual adat ketika membangun rumah. Ritual adat dimulai dari niat yang disebut dengan istilah ngamimitian. Kemudian meminta ijin kepada sesepuh girang, langkah ketiga adalah proses pengumpulan kayu dengan menebang pohon. Pada prosesi ini wajib membawa sesajen yang disimpan di dekat pohon yang akan ditebang. Selama menebang pohon wajib didampingi baris kolot atau sesepuh yang selalu siap siaga membacakan mantra agar terhindar dari roh jahat yang mungkin bisa mengganggu. Setelah rumah dibangun ada upacara adat yang dilaksanakan yaitu ngaruwat imah atau selamatan atas dibangunnya rumah baru. Seluruh tahapan adat istiadat dalam membangun rumah menandakan keharmonisan manusia dengan alam semesta.

Wisata budaya ke Ciptagelar akan memperlihatkan kepada kita bahwa adat istiadat dalam bidang pertanian masih kuat dipegang teguh. Dengan memegang teguh adat istiadat di bidang pertanian maka ketahanan pangan kampung adat Ciptagelar sangat kokoh. Sistem pertanian adalah sistem warisan leluhur yang tidak boleh dilanggar dalam tata laksananya. Masyarakat Ciptagelar mempunyai sistem tata kelola pertanian yang unik dan tidak sama dengan masyarakat daerah lainnya. Pengelolaan sistem pertanian disana tidak menggunakan alat-alat modern dan bahan pestisida. Sistem penanaman padi juga berbeda dari sistem tanam yang ada di masyarakat pada umumnya. Mereka menanam padi hanya satu kali dalam setahun. Meskipun demikian dengan tata kelola kearifan lokal kebutuhan bahan pangan tersebut bisa bertahan hingga lima tahun lamanya.

Masyarakat Ciptagelar sangat memuliakan padi. Padi yang ditanam dan dipanen tidak boleh dijual. Menjual hasil panen bagi mereka sama dengan menjual martabat diri sendiri. Padi adalah nyawa bagi masyarakat kampung adat Ciptagelar. Sehingga tidak heran masyarakat di Ciptagelar tidak pernah kekurangan bahan makanan. Selain menanam padi mereka juga menanam berbagai jenis sayuran dan umbi-umbian. Selain itu juga memeliharan hewan ternak seperti unggas. Masyarakat di Ciptagelar menerapkan kearifan lokal dalam sistem pertaniannya mulai dari menanam hingga masa panen tiba.

Trip ke Ciptagelar
Hotel 77 Sunset Plaza. Sumber Traveloka.com
Trip ke Ciptagelar
Kamar dan rate harga. Sumber Traveloka.com
Trip ke Ciptagelar
Peta lokasi hotel 77 Sunset Plaza dan rutenya. Sumber Traveloka.com

Melakukan trip ke Ciptagelar pertama-tama kita harus menuju kota Pelabuhan Ratu kemudian melanjutkan perjalanan ke arah kecamatan Cisolok. Jarak antara kecamatan Cisolok dengan kampung adat Ciptagelar sekitar 33 kilometer dengan waktu tempuh sekitar 90 menit. Mari kita lihat dunia lagi,  liburan lagi trip ke Ciptagelar bareng traveloka untuk booking hotel murah . Hotel 77 sunset plaza adalah pilihan pas untuk menginap jika ingin pergi ke kampung adat Ciptagelar. Harga hotelnya terjangkau dan fasilitas lengkap. Lokasinya terletak di Cisolok berhadapan langsung dengan pantai Karanghawu. Hotelnya nyaman dan cozy. Begitu pun kamar hotel  rapih dan bersih. Di belakang hotel nanti bisa menikmati indahnya pantai Karanghawu sambil duduk di kursi-kursi yang tersedia disana. Tempat paling tepat sebelum untuk beristirahat sebelum dan setelah melakukan trip ke Ciptagelar melihat wisata budaya disana.

“Yuk ‘#LihatDuniaLagi dan bikin #StaycationJadi’ dengan Traveloka! Langsung meluncur ke Traveloka lewat link ini:  https://trv.lk/kompetisi-lihatdunialagi-bloggerperempuan

 

0 Shares:
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like