Saya ini hobi traveling. Setiap ada kesempatan pergi keluar pasti menyempatkan untuk berkeliling tempat yang sedang saya kunjungi. Beberapa daerah di Indonesia pernah dikunjungi. Saat melakukan perjalanan tersebut saya pun jadi mengenal tradisi unik Indonesia.
Rasanya ingin deh keliling Indonesia dan dunia. Apalagi jika sedang menonton kisah-kisah perjalanan di channel Youtube. Jadi ceritanya saya juga seneng banget mantengin para travelers yang sering ngonten di kanal Youtube. Seru sekali melihatnya.
Nah, pekan ini saya membaca buku tentang tradisi unik Indonesia dan dunia. Aduuh ini buku related banget dengan hobi traveling saya. Kenapa coba? Jelas saja saat membaca buku ini saya jadi membayangkan diri ini sedang berada di daerah yang sedang saya baca kisah tradisi dan budayanya.
Sebenarnya banyak sekali tradisi unik Indonesia dan dunia dikupas dalam buku ini. Wilayah Indonesia saja ada 34 provinsi yang diulas tradisi dan budayanya. Belum lagi dari berbagai negara di seluruh benua di dunia. Jadi saya akan kupas tradisi unik Indonesia dulu yaa, saya pilih dari beberapa provinsi di Indonesia yang pernah saya kunjungi.
Batagak Kudo-Kudo
Tradisi gotong royong membangun rumah ini berasal dari daerah Pariaman Sumatera Barat. Jadi tradisi ini dilakukaan pada saat ada warga atau masyarakat yang akan membangun rumah.Saat akan membangun rumah diadakan upacara adat batagak kudo-kudo ini. Pada saat acara tersebut dilaksanakan masyarakat sekitar berkumpul dan memberikan berbagai perlengkapan bahan bangunan untuk membantu pembangunan rumah yang akan didirikan oleh pemilik bangunan tersebut.
Batagak kudo-kudo memiliki arti menegakkan penyangga atau kuda-kuda. Batagak kudo-kudo memiliki arti dalam kehidupan yaitu pentingnya memelihara kerjasama dan persatuan saat membangun sesuatu, selain itu batagak kudo-kudo memiliki arti penting dalam perannya menjaga tali silaturahmi.
Tarian Sigale-Gale
Jika berbicara tentang wilayah Sumatera Utara pasti tidak akan terlepas dari Daanau Toba dan Pulau Samosir. Saya pernah berkunjung ke Pulau Samosir dan menyeberangi Danau Toba tahun 2008 lalu. Sudah lama banget yaa saat itu anak-anak masih kecil. Salah satu tarian tradisional yang berasal dari pulau Samosir adalah Tari Sigale-gale. Tarian ini adalah tradisi unik suku Batak yang bermukim di Samosir.
Tari Sigale-gale ini memiliki sejarahnya sendiri. Konon, pada zaman dahulu ada seorang raja yaitu Raja Rahat yang memiliki seorag anak yaitu Pangeran Raja Manggale. Pangeran muda ini meninggal karena sakit. Raja Rahat sangat berduka sehingga jatuh sakit. Para penasehat raja menyarankan agar dibuatkan patung kayu yang wajahnya menyerupai pangeran. Boneka kayu tersebut digunakan untuk memanggil arwah roh pangeran melalui tarian dengan iringan musik.
Tarian boneka kayu yang memanggil arwah ini lah yang dikenal dengan tarian Sigale-gale. Tarian Sigale-gale biasanya digelar saat ada peristiwa kematian terutama jika yang meninggal berjenis kelamin laki-laki. Tarian ini dipercaya sebagai pengantar arwah orang yang meninggal. Tradisi unik ini sekarang sudah jarang dilaksanakan, namun untuk menjaga kelestariannya oleh masyarakat setempat dipelihara sebagai tarian pertunjukan.
Ciri khas tarian Sigale-gale adalah menggunakan boneka kayu, Gerakan tariannya sangat dinamis dan ekspresif seperti Gerakan tor-tor dan beberapa gerakan tradisional Batak lainnya, diiringi musik tradisional seperti musik gondang dan suling serta lengkap dengan kain ulos yang menjadi ciri khas pakaian adat Batak.
Tradisi Seren Taun
Tradisi Seren Taun adalah tradisi unik masyarakat Kabupaten Kuningan tepatnya di daerah Cigugur. Upacara Seren Taun ini adalah upacara adat masyarakat sunda yang dilaksanakan setiap musim panen padi tiba. Seren taun juga merupakan bentuk ungkapan syukur masyarakat atas hasil pertanian yang diperoleh masyarakat setempat. Seren tahun ini dilaksanakan setiap tanggal 22 bulan Rayagung.
Upacara Seren Taun ini diawali dengan mengambil air suci dari tujuh mata air keramat kemudian disatukan ke dalam wadah yang sudah didoakan lalu mencipratkan air ke semua yang hadir agar memberi keberkahan.. Dilanjutkan dengan sedekah kue, menyembelih kerbau dan makan bersama.
Upacara dimulai sejak pagi hari, dimulai dnegan menjemput dan memasukkan padi ke dalam lumbung (leuit) kemudian dilanjutkan dengan tiga pagelaran kolosal seni yaitu tari buyung, angklung Badui dan angklung buncis.
Naik Dango
Tradisi unik lainnya adalah Naik Dango. Tradisi ini berasal dari Kalimantan Barat yaitu Suku Dayak Kanayatn. Tradisi ini dilakukan sebagai ungkapan rasa syukur atas hasil panen. Naik Dango berasal dari dua kata yaitu naik dan dango. Naik berarti menaikkan dan Dango memiliki arti tempat penyimpanan padi. Jadi tradisi ini dilaksanakan saat panen telah tiba berupa menyimpan padi di dango (lumbung padi).
Tradisi unik Naik Dango dilaksanakan setiap tanggal 27 April bertepatan dengan akhir masa panen di wilayah suku Dayak kanayatn ini. Pelaksanaan naik Dango ini dimulai dengan kegiatan batutu yaitu memasak. Setiap keluarga memasak beberapa makanan dari hasil panen padi seperti beras ketan, tumpi dan nasi yang dibungkus daun layang.
Kemudian dilanjutkan dengaan upacara adat di dalam Dango yang disebut dengan Barema. Pada acara Barema tersebut dipanjatkan doa memohon keselamatan dan kelancaran dalam proses menanam padi dan panen tahun depan. Setelah upacara adat selesai, barulah padi dimasukkan ke dalam Dango. Tradisi Naik Dango diakhiri dengan jamuan makan bersama seluruh anggota masyarakat suku Dayak Kanayatn.
Tradisi Kasada
Tradisi unik Kasada berasal dari provinsi Jawa Timur tepatnya daerah Gunung Bromo. Di daerah Gunung Bromo ada satu masyarakat adat yaitu Suku Tengger. Tradisi Kasada atau Yadna Kasada adalah upacara tahunan yang dilakukan pada saat bulan purnama di bulan kasada (kedua belas) dalam penanggalan Jawa. Tradisi ini adalah salah satu tradisi paling terkenal di Indonesia.
Tradisi Kasada adalah upacara persembahan sesajen berupa kepala bungkah dan kepala gantung. Jika ada permohonan khusus maka dalam sesaji harus ditambahkan kambing dan ayam untuk persembahan tambahan. Persembahan kepada Sang Hyang Widhi ini dilaksanakan pada hari ke 14 dalam penanggalan Jawa. Tradisi ini memiliki sejarah yang berkaitan dengan legenda Rara Anteng dan Jaka Seger yang memiliki banyak anak dan harus mengorbankan satu anaknya agar terhindar dari bencana. Mereka pun mengorbankan Ludruk Semer.
Masyarakat berkumpul tepat tengah malam menuju rumah dukun adat. Kemudian dilanjutkan menuju Pura Luhur Poten unutk memohon keselamatan. Selanjutnya dilakukan ritual miwiti yaitu mengarak sesaji ke Gunung Bromo dengan diiringi musik tradisional Suku Tengger. Puncak acara adat tradisi Kasada adalah pada saat mendaki Gunung Bromo dan melemparkan sesaji (Larung Sesaji) ke dalam kawah sebagai bentuk persembahan.
Itulah beberapa tradisi unik di Indonesia yang saya sadur dari buku Tradisi Unik Indonesia dan Dunia. Bagaimana dengan tradisi unik dunia? Saya sambung di artikel selanjutnya yaa.
Semoga bermanfaat.
2 comments
Bangga yaaaa Indonesia itu banyaaak punya tradisi berbeda2 setiap daerah. Aku sebagai orang batak tau ttg tarian sigale2 tapi jujur lupa sejarahnya mba 😅. Pernah lihat tarian itu juga udh lamaaaa bgt. Pas msh smu, jadi waktu itu smu al azhar medan outingnya ke samosir. Jadilah kami bisa melihat tarian sigale2 🤭. Tapi agak serem sih, apalagi liat bonekanya. Aku kayak merinding
iyaa saya pernah ke Samosir dan lihat tarian ini juga. Agak gimana gitu tapi budaya Indonesia memang se kaya itu ya mba Fanny