Journey To Baitul Maqdis: Perjalanan Spiritual Luar Biasa

Baitul Maqdis

“Tidak dikerahkan dengan sengaja melakukan suatu perjalanan kecuali menuju tiga masjid, yaitu masji Al haram di Makkah, masjidku masjid an Nabawi di Madinah dan Masjidil Aqsha di Palestina. (Hadits Riwayat Al Bukhari Muslim dari Abu Hurairah)”

 

Buku traveling yang saya baca kali ini adalah buku yang bercerita tentang sebuah perjalanan ke tempat suci umat islam kedua setelah Mekkah yaitu Baitul Maqdis. Saat menulis review buku Journey To Baitul Maqdis ini entah kenapa perasaan saya serasa diaduk aduk dan mengharu biru. Meskipun saya tidak menjejakkan kaki disana secara langsung, namun buku ini mampu menghadirkan Baitul Maqdis secara utuh di hadapan ruang imajinasi saya. Masya Allah tabarokallah.

 

Cek Point

Untuk bisa sampai ke Al Quds harus melewati cek point terlebih dahulu. Memulai perjalanan dari Yordania sebagai titik awal perjalanan. Tempat yang dituju adalah King Hussein Bridge yang letaknya berada di perbatasan Yordania dengan Palestina. King Hussein Bridge ini adalah cek point pertama bagi siapa pun yang akan memasuki wilayah Palestina.

Baitul Maqdis
Sumber Foto: Buku Journey To Baitul Maqdis halaman 14

Disana ada ruang imigrasi. Semua pengunjung diperiksa dan di cek seluruh kelengkapan dokumennya. Untuk menuju Palestina harus melewaati daerah-daerah yang diduduki Israel. Ada tiga departemen yang harus memberikan ijin yaitu imigrasi, Departemen Dalam Negeri dan Intelijen.

Kota Jericho

Setelah melewati cek point selanjutnya memasuki camp pengungsian Palestina. Untuk selanjutnya memasuki kota Jericho . Jericho adalah ibu kota administrative Palestina untuk saat ini. Jericho terkenal dengan hasil bumi berupa sayur dan buah seperti jeruk, kurma, pisang dan lain sebagainya. Alat pembayaran disana adalah dolar US dan Shekel.

Al Aqsa Di Kota Tua Al Quds

Kota Al Quds adalah kota tua Yerussalem. Old City terbagi menjadi empat quarter ada Muslim, Nasrani, Armenia dan Yahudi. Rombongan masuk dari Herrod’s Gate. Di Al Quds ini terdapat Masjid Al Aqsa. Masjid Al Aqsa berada di kompleks Al Haram As Syarif. Kompleks ini luasnya seratus lima puluh ribu meter persegi. Di kompleks Al Haram ini ada beberapa bangunan yaitu Qubah Ash Shakrah atau yang dikenal dengan kubah emas, Masjid Al Qibli yang dikenal juga degan sebutan kubah hijau, Masjid Buraq.

Sumber gambar: Buku Journey To Baitul Maqdis halaman 49

Masjid Al Qibli dibangun oleh Khalifah Umar bin Khaththab. Sementara itu Qubah Ash Shakrah dipercaya sebagai pijakan Rosululloh mi’raj ke Sidratul Muntaha.  Qubah Ash Shakrah dengan bangunan masjid yang berbentuk octagonal ini dibangun pada masa Bani Umayyah, Abdul malik bin Marwan.

Lambang Masjid Buraq. Sumber gambar: buku Journey To Baitul Maqdis halaman 70

Maasjid Buraq ini dipercaya sebagai tempat malaikat Jibril menambatkan Buraq, kendaraan yang digunakan untuk membawa Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha. Dekat Masjid Buraq ini terdapat madrasah khusus perempuan.

Suasana di dalam Madjis Al Aqsa. Sumber Gambar: Buku Journey To baitul Maqdis halaman 56

Jadi di masyarakat pada umumnya ada salah persepsi tentang masjid Al Aqsa ini.  Mana sebenarnya yang dimaksud dengan Masjidil Aqsa ini? Apakah hanya masjid yang berkubah emas saja? Atau yang berlapis timah hijau keabuan? Jawabannya adalah seluruh kompleks Al haram Asy Syarif adalah kompleks Al Aqsa atau Masjidil Aqsa. Masjidil Aqsa disebut juga Baitul Maqdis karena berada di wilayah kawasan suci Baitul Maqdis.

Kawasan suci Baitul Maqdis ini selain meliputi Old City juga masuk di dalamnya kota-kota besar dan kecil di sekitarnya. Wilayah utara meliputi Sinjil, Jamma’in, Nablus hingga Jenin. Timur Tenggara ada Jericho, Laut Mati, Kerak hingga Mut’ah. Wilayah Selatan ada Betlehem, Al Khalil, Bir As-Sab, sementara di Barat meliputi Ramalah, Ludd, Bait Jibrin, Jaffa, Al Asqalan. Baitul Maqdis ini ada yang masuk dalam Tepi Barat Palestina, ada yang masuk ke Yordania dan sebagian lainnya masuk ke dalam pendudukan Israel.

Kompleks Masjidil Aqsa menjadi saksi bisu bagaimana peradaban islam begitu tinggi pada sekian abad yang silam. Mereka sudah mampu membuat bangunan seindah dan secanggih ini.

Masjid Ibrahim

Masjid Al Khalil atau dikenal juga dengan sebutan masjid Ibrahim berada di kota Al Khalil (Hebron). Perjalanan harus dilakukan sepagi mungkin karena kota Al khalil ini tidak selalu dibuka oleh Israel. Sepanjang perjalanan harus melalui beberapa cek point dan melewati pemukiman Yahudi.

Masjid Ibrahim Al Khalil. Sumber gambar: Buku Journey To Baitul Maqdis halaman 92

Posisi Masjid Ibrahim ini ada di bagian atas karena harus menaiki dua puluh anak tangga. Masjid ini dijaga oleh tentara Israel. Di dalam masjid ini ada enam makam yaitu makam Nabi Ibrahim dan Sarah istrinya, Nabi Ishaq dan Istrinya dan Nabi Ya’Qub dan istrinya.

 

Review Buku

Buku ini adalah buku non fiksi dengan jenis tema perjalanan atau traveling. Unsur segmen usia yang pas buat membaca buku ini adalah usia remaja ke atas.

Sampul buku mewakili cerita dari isi buku itu sendiri. Digambarkan oleh seorang perempuan berjilbab memandang masjid Al Aqsa. Memang isi buku ini adalah bercerita tentang perjalanan mengunjungi tanah suci Baitul Maqdis dimana masjid Al Aqsa ada di dalamnya.

Penulis bercerita dari sudut pandang orang pertama. Jadi penulis menceritakan sendiri kisah perjalanannya. Saya menjamin pembaca tidak akan bosan saat membaca buku ini karena halaman berwarna dan penuh foto sebagai pendukung tulisan perjalanan. Sehingga bisa memperkuat isi kisah di dalamnya. Buku tidak terlalu tebal hingga bisa dibaca dalam satu kali duduk.

Baitul Maqdis

Data Buku:

Judul: Journey to Baitul Maqdis

Pengarang: Pro U Media

Tahun Terbit:2022

Deskripsi Fisik: 138 p; 19 cm; iluss; foto

Harga: Rp.60.000

0 Shares:
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like