Pesisir Sunyi

Pesisir Sunyi

Pesisir sunyi ini adalah puisi  pertama yang  saya buat untuk blog  ini. Mengapa mengambil tema pantai ? Karena saya suka pantai. Laut adalah tempat yang tidak pernah bosan saya kunjungi meskipun sudah berulang kali saya mendatanginya. Ini puisi saya tentang sebuah penantian datangnya seorang kekasih. Waktu yang membawanya pergi namun waktu juga yang mendatangkannya kembali. Selamat membaca ..

Pesisir Sunyi  ini sudah menjadi pantai, tak ada lagi pasir terlihat

Karang yang garang tak ada lagi gagah menyapa

Menepi, menyepi,membaur berlari ke tengah laut bersama buih

Jika kau masih bersamanya, masihkah akan kembali  bersama pantai yang diam?

 

Pesisir Sunyi, Ombak yang landai sudah menjadi ganas, tak lagi terlihat manis

Pantai yang tenang sudah menjadi garang, tak terlihat lagi sisa kelembutan disana

Mencengkram, menerkam bersama gelombang

Jika kau masih bersamanya, masihkah akan kunanti bersama Pantai yang diam ?

 

Pesisir Sunyi, Riuh Camar di atas samudra sudah menjadi nada sumbang

Kepakan sayapnya tak lagi menarik ombak untuk menari mengejarnya hingga ke langit

Merintih, meratap bersama suara angin yang berhembus pilu

Jika kau masih bersamanya masihkah akan kunanti bersama laut yang menangis?

 

Pesisir Sunyi, mentari di ufuk timur tak mau lagi muncul beringas

Seolah ujung laut disana enggan mengangkatnya ke permukaan

Sendu wajahnya tertutup awan terhujam oleh gelombang yang menggulung ke arahnya

Jika kau masih bersamanya masihkah kunanti bersama laut yang menangis?

 

Waktu yang akan berbicara padaku wahai laut

Diantara semburat mentari di ufuk timur

Kamu hadir kembali

Gelombang rindu yang akan membawamu pulang

Mendarat di pantai harapan api cintaku padamu

 

Sukabumi, 27 September 2022

Heni Hikmayani Fauzia

 

 

 

 

 

 

 

 

0 Shares:
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like
Akhir cerita
Read More

Akhir Cerita

Sekilas bayangan itu menghampiri Dengan perantara ranting-ranting kering yang meranggas Dia lontarkan bait-bait kalimat menjalar diantara dedaunan di…