Derai Waktu

Akhir cerita
Derai waktu berjuntai
Melebur asa dalam balutan rasa
Aku tak hendak menetap
Namun selaksa cinta memaksaku menjejak kuat
Derai waktu meletup
Mencari sekuntum harapan dalam ikatan
Aku tak hendak berdiam
Namun serabut rindu menarikku melekat erat
Kemana hendak kucari
Sinar mentari teman berbagi
Jika mendung tak mau beranjak
Menelanku dalam kelabu
Kemana hendak kutemui
Semburat jingga nan indah
Jika awan menggantung enggan menepi
Membawaku dalam sepi

Sukabumi, 24 November 2022

Di batas sore menuju senja

Heni Hikmayani Fauzia

0 Shares:
18 comments
  1. Puisinya keren sekali
    Saya suka baca puisi dalam hati, tetapi untuk membuatnya, jujur saya angkat tangan. Karena kalau bikin puisi terlalu melow puisinya😅

  2. Bahasa puisinya seakan mewakili kelembutan penciptanya. Enak banget mba kata-katanya. Kaya Uta bilang, bikin inget sama tugas oprec ODOP kala itu.

  3. Pada akhirnya kita akan luluh juga dengan cinta. Selama kita mengandalkan perasaan tanpa lpgika, kita akan jatuh juga ke rengkuhan cinta. Memang begitu, ya, apalagi kalau perempuan. Sulit untuk mengikuti cara berpikir.

  4. ya ampun, udah lama banget gak baca puisi 🙂 rasanya jadi lebih sedikit ‘lunak’ nih hati kalau baca-baca puisi yang kata-katanya mendalam gini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like
Akhir cerita
Read More

Akhir Cerita

Sekilas bayangan itu menghampiri Dengan perantara ranting-ranting kering yang meranggas Dia lontarkan bait-bait kalimat menjalar diantara dedaunan di…