Literasi Al-Qur’an dalam Kehidupan Sehari-Hari

Literasi Al-Qur'an

Literasi Al-Qur’an secara konsisten sangat penting dilakukan.  Al-Qur’an adalah  pedoman hidup maka dari itu harus menjadi pegangan dalam menjalankan rutinitas dan aktivitas keseharian umat islam. Berinteraksi dengan Al-Qur’an setiap hari hendaknya menjadi sebuah pembiasaan. Literasi Al-Qur’an bisa dibangun dengan  cara berinteraksi dengan Al-Qur’an. Literasi Al-Qur’an penting dimiliki agar kita dapat mengamalkan pedoman hidup umat islam ini secara baik dan benar.

Literasi secara sederhana diartikan sebagai kemampuan menelaah, mamaknai dan memahami sebuah bacaan. Menurut UNESCO seperti dikutip di laman ini  tentang pengertian literasi bahwa literasi adalah seperangkat keterampilan yang nyata, terutama dalam membaca dan menulis yang terlepas dari konteks didapat oleh siapa dan dari siapa. Dengan membiasakan diri melakukan kegiatan literasi Al-Qur’an akan memberikan dampak pada peningkatan pemahaman baik dari sisi isi maupun tajwidnya. Sehingga pada akhirnya akan mampu memahami, memaknai, menyimpulkan dan meningkatkan kualitas dan kuantitas bacaan.

Literasi Al Qur’an dengan Pembiasaan  Membaca

Literasi Al-Qur’an bisa dilakukan dalam berbagai bentuk. Salah satunya adalah dengan pembiasaan tilawah  setiap hari. Ada satu parameter yang bisa dijadikan tolak ukur bagi kita sebagai umat islam dalam kegiatan literasi Al-Qur’an ini yaitu jika kegiatan tilawah  sudah menjadi rutinitas maka biasanya kita menjadi cenderung lebih tertib dan terarah dalam melakukan berbagai kegiatan sehari-hari. Membiasakan diri tilawah setiap hari adalah sarana yang tepat untuk  melatih disiplin pada diri sendiri. Mulailah dengan istiqomah membaca Al -Qur’an setiap hari walaupun hanya satu lembar namun rutin.

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan agar membaca Al-Qur’an menjadi sebuah kebiasaan dalam kehidupan kita sehari-hari. Cara pertama adalah perkuat motivasi dalam diri kita dengan melihat dan mendengarkan kajian tentang keutamaan membaca Al-Qur’an. Memilih kajian ustadz yang kita rasa paling bisa dimengerti dalam cara penyampaian materinya bisa mempercepat pemahaman kita terhadap materi yang disampaikan. Membaca buku-buku tentang keutamaan membaca Al-Qur’an bisa juga menjadi pilihan dalam rangka meningkatkan motivasi baca.

Cara kedua yang bisa diterapkan adalah menyiapkan waktu khusus untuk membaca Al-Qur’an. Memilih waktu yang paling nyaman dan pas menurut kita, sangat penting agar sesuai dengan jadwal aktivitas sehari-hari. Jika sebagai pekerja yang banyak menghabiskan waktu di kantor dan baru pulang ke rumah di malam hari maka bisa mencoba waktu subuh sebelum berangkat kerja atau memanfaatkan waktu istirahat setelah salat duhur. Jika pas waktu magrib sudah di rumah maka  waktu membaca Al-Qur’an setelah salat magrib mungkin bisa menjadi pilihan terbaik. Durasi membaca Al-Qur’an antara 5 sampai 10 menit. Atau jika tidak ada agenda yang lain bisa menyambung antara waktu magrib sampai Isya dengan menggunakan waktunya untuk membaca dan mengkaji Al-Qur’an.

Tips ketiga adalah memiliki mushaf Al-Qur’an dalam bentuk ukuran kecil sehingga praktis dibawa kemana pun. Mushaf ukuran kecil tersebut sangat memudahkan kita karena dimana pun berada bisa membacanya, seperti saat di perjalanan atau pun saat sedang menunggu waktu dari satu aktivitas ke aktivitas selanjutnya. Mushaf ukuran kecil atau yang biasa disebut Al-Qur’an saku memang dibuat untuk kemudahan pembaca. Dengan membawa mushaf Al -Qur’an ukuran kecil maka kita bisa meningkatkan interaksi dengannya karena bisa membacanya dimana dan kapan pun.

Literasi Al-Qur’an ? Buatlah Beragam Kegiatan untuk Berinteraksi Dengannya

Selain membaca ada beberapa cara yang bisa kita lakukan dalam berinteraksi dengan Al-Qur’an. Salah satunya adalah mempunyai target bacaan harian yang harus kita selesaikan. Ada sebuah program terkenal dan bisa kita adaptasi dalam keseharian  yang bertujuan agar kita memiliki target tertentu dalam membaca qur’an setiap hari yaitu program One Day One Juz. Maka dalam setiap selesai salat diupayakan untuk bisa membaca 2 lembar halaman Al-Qur’an standar yang umumnya memiliki jumlah halaman sepuluh untuk setiap juz nya.

Kegiatan lain dalam literasi Al-Qur’an  adalah menyediakan waktu khusus untuk membaca arti dan terjemahan ayat-ayat Al-Qur’an yang kita baca. Bahasa Al-Qur’an adalah bahasa Arab dimana banyak diantara kita yang tidak memahaminya. Membaca terjemahannya akan membuat kita memahami maksud dan arti dari ayat qur’an yang kita baca. Sehingga ketika kita memahami artinya diharapkan  akan menambah pengetahuan dan wawasan tentang isi Al-Qur’an. Selain itu jika ayat tersebut telah kita pahami artinya maka ketika dibaca dalam salat akan menambah khusyuk.

Mempelajari ilmu tahsin adalah salah satu bentuk literasi Al-Qur’an yang lainnya. Tahsin adalah melafalkan dan membaca ayat Al-Qur’an dengan baik dan benar sesuai dengan kaidah lafaz pengucapan huruf. Mempelajari tahsin sangat besar keutamannya karena bisa menghindari kesalahan membaca yang bisa mengubah arti dan makna ayat.  Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan dari Aisyah RA, Rosululloh pernah bersabda: “ Orang yang mahir membaca (dan menghafal) Al-Quran, (dia berada) bersama para malaikat yang mulia lagi taat. Orang yang membaca Al Quran dengan terbata-bata lagi sulit (dalam membacanya mendapatkan dua pahalanya,” (HR Muslim).
Oleh karena itu mempelajari ilmu tahsin adalah salah satu cara kita agar mendapatkan nilai pahala yang lebih baik dalam membaca Al Qur’an.

Beberapa kegiatanliterasi Al-Qur’an di atas bisa kita terapkan dalam keseharian. Dengan meningkatkan kualitas dan kuantitas interaksi maka diharapkan pembiasaan literasi Al Qur’an akan menjadi bagian dari keseharian hidup. Sehingga pada akhirnya akan meningkatkan kualitas keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT. Al Qur’an benar-benar menjadi panduan dan pedoman dalam hidup. Selamat mencoba beberapa tips dan trik dalam melakukan literasi Al-Qur’an di blog kesayangan ini .

0 Shares:
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like