Yokotel Hotel Jatinangor

Bulan Mei ini saya beberapa kali pulang pergi ke Jatinangor. Seringkali waktu kunjungan tidak lama, jadi palingan menginap satu malam saja. Keesokan harinya saya dan suami langsung cuzz pulang kembali ke Sukabumi. Pada kunjungan terakhir pekan lalu, saya dan suami menginap di Yokotel Hotel Jatinangor. Hotel Bintang dua ini saya temukan setelah browsing dan hunting di google dan aplikasi pemesanan hotel.

Sebenarnya pasti saya sudah sering melewati penginapan di Jatinangor ini karena setiap menjenguk anak saya di kosannya pasti melewati tempat ini. Akan tetapi saya sama sekali tidak ngeuh ada hotel disana. Selalu lewat lewat saja tidak pernah tengok kanan kiri hehe. Meskipun hanya satu malam menginap disini, tapi cukup berkesan karena tempatnya menarik dan cukup nyaman.

Tempat Strategis

Hotel Yokotel Jatinangor terletak persis pinggir jalan utama. Jika dari arah Bandung ada di sebelah kiri jalan raya  Bandung – Sumedang sebelum POM Bensin. Alamat lengkapnya Jalan Raya Cibeusi no 39 Cibeusi kecamatan jatinangor Kabupaten Sumedang Jawa Barat. Saya tidak perlu khawatir masalah makanan meskipun tidak makan di hotel karena banyak sekali pusat kuliner di Jatinangor yang bisa dipesan via online maupun datang langsung.

Tangga menuju lobby dan halaman depan hotel

Budget Friendly

Urusan budget adalah poin penting dalam mencari tempat menginap. Hotel Yokotel Jatinangor ini lumayan low price. Saat menginap kemarin saya mendapat rate harga sebesar empat ratus dua puluh ribu semalam dengan reservasi langsung tidak melalui aplikasi.

Kalau menurut saya sih harga segini cukup worth it karena tempatnya lumayan asyik juga. Lagipula menginap hanya satu malam saja yang penting bisa tidur nyenyak dan memberi kesempatan tubuh untuk beristirahat itu sudah cukup. Jadi tidak harus mencari tempat yang mahal-mahal kan jika ada penginapan dengan harga yang bersahabat dan tempatnya nyaman.

Saat reservasi hotel ada deposit yang harus disimpan di resepsionis sebesar seratus ribu rupiah. Uang jaminan ini akan dikembalikan saat kita cek out bersama dengan KTP yang disimpan disana.

 

Loby Hotel Luas

Depan loby hotel dengan luar ruangan dibatasi oleh kaca keseluruhan full sampai atas sehingga kita bisa melihat ke dalam lobby dari luar dengan leluasa. Nuansa hijau dengan tanaman yang ada di depan loby memberi kesan tenang dan adem. Kontur jalan yang menanjak ke arah dalam makin terlihat bangunan yang menjulang.

Loby hotel difoto dari sayap kiri lantai 2 di selasar menuju kamar yang saya tempati
Foto diambil dari selasar tengah di atas meja resepsionis

Memasuki lobby hotel langsung disuguhi pemandangan yang berkesan luas. Lobby hotel memiliki atap yang tinggi. Lobby hotel tidak ada AC namun ada tulisan untuk tidak merokok di ruangan. Meskipun tidak ada AC tapi karena atapnya tinggi dan luas jadi tidak panas dan pengap.

Oh iya di lobby juga ada satu kursi sofa, meja resepsionis sederhana dengan latar belakang pagar bersekat yang terbuat dari besi dilengkapi dengan logo hotel berwarna krem.. Oh iya di lobby ini juga bergabung dengan tempat makan kudapan yang disediakan hotel di pagi hari.  Di belakang meja resepsionis ada ruangan yang difungsikan sebagai ruangan kerja karyawan sepertinya. Loby hotel di lantai satu bersatu dengan kamar-kamar yang berjajar mengelilingi sisi kanan dan kiri lobby.

Desain Yokotel Hotel Jatinangor

Nampak dari luar desain hotelnya bagus. Meskipun tidak terlalu besar tapi cukup menarik. Plang nama hotel terpampang jelas dan besar di bagian paling depan berwarna putih dengan latar abu-abu terlihat cantik. Jendela yang langsung terhubung ke luar diberi awning kain berwarna biru dengan tulisan Yokotel berwarna putih. Dengan desain seperti itu semakin menambah cantik penampilan Gedung. Parkiran lumayan lah cukup bisa menampung 6 hingga 7 mobil. Buat masuk ke lobby hotel harus menaiki tangga terlebih dahulu. Tangga ada di sebelah kanan pintu masuk.

desain atap lobby Yokotel Hotel jatinangor sangat estetik

Atap loby hotel sejajar dengan atap lantai dua dengan desain kotak-kotak persegi panjang dan ada lampunya yang memancar dari sisi sebelah dalam selain lampu yang terpasang seperti biasa. Lampu tersebut terpasang secara berselang seling dari kotak-kotak plafon yang berderet di atap. Sehingga terlihat indah.

Gedung hotel berbentuk leter U dan lobby berada di tengah. Kamar-kamar hotel berada di sayap kanan dan kiri. Kamar sayap sebelah kiri memanjang hingga depan jalan. Bangunan yang paling depan sekali menggunakan bahan kaca gelap dilengkapi jendela. Namun desainnya bagus jadi tetap terlihat manis dan cantik.

selasar hotel dan tangga terlihat dari atas

Kalau menurut saya jika melihat jumlah kamar, hotel Yokotel ini lebih mirip ke penginapan atau losmen yaa, karena jumlah kamar tidak banyak jika dibandingkan hotel-hotel seperti biasa. Mungkin sekitar  kurang lebih 30 kamar sepertinya.  Jumlah lantai juga hanya dua lantai saja. Jadi desainnya itu lobby hotel dikelilingi oleh kamar-kamar. Ada sebuah tangga di sebelah kiri lobby untuk menghubungkan lantai 1 dan lantai 2.

tangga full kayu dan foto di tangga lobby

Lantai 2 sisi-sisi pelataran depan kamarnya dibatasi oleh pagar sebagai pengaman dan ada tiang-tiang besi berwarna hitam, sehingga memberi kesan kokoh pada ruangan. Di ujung sebelah kanan lantai dua, tepat di atas lobby ada tempat duduk-duduk santai dengan tembok dindingnya yang dihiasi oleh grafity. Spot tersebut enak banget kalau digunakan oleh pengunjung yang menginap di hotel sebagai tempat ngopi dan ngobrol atau mengerjakan tugas. Buat dijadikan spot foto juga menarik lho.

Spot menarik di Yokotel Hotel Jatinangor

Tangga hotel yang menghubungkan lantai 1 dan 2 seluruhnya terbuat dari kayu, dengan pagar terbuat dari besi di sisi kanan dan kiri tangga. Tepat selurusan tangga ada toilet umum dengan kaca besar, sehingga saat kita menuruni tangga jadi bisa sambil ngaca deh hehe.

Perpaduan warna di Hotel Yokotel ini ada krem, coklat, hitam dan putih serta abu-abu. Padu padan warna tersebut ada di dinding, sofa, meja, kursi, pintu kamar dan furniture lainnya.

meja bar depan lobby

Yang paling saya suka di Hotel Yokotel ini adalah meja dan kursi bar yang memanjang sepanjang kaca depan lobby. Dari kursi bar di lobby depan itu kita bisa menikmati makanan dan minuman atau mengerjakan tugas sambil memandang ke jalan di depan. Di bawah meja ada colokan listrik jadi tidak perlu khawatir jika harus cash HP ataupun laptop.

Fasilitas Kamar

Meskipun ratenya low price, namun saya mendapat kamar dengan ukuran luas kalau menurut saya yaa. kamarnya ada di lantai dua dari tangga belok ke kiri terus lurus menyusuri lorong lantai dua tersebut nah kamarnya ada di paling ujung mojok.

Kamar yang saya tempati bersama suami luas sekali dan sudah dilengkapi AC. Terdapat tempat tidur ukuran no satu, leluasa buat tidur dua orang. Ranjang diapit meja pada sisi kiri dan kanan. Meja kecil yang di bawahnya ada lampu yang bisa dinyalakan. Meja kecil panjang di bawah televisi, kursi bulat satu buah dan tempat sampah di pojokan dekat jendela.

Satu buah pesawat telepon, televisi lengkap dengan remotenya, teko kecil untuk memasak air, box deposit di bawah lemari baju, satu buah kaca, lemari dengan hanger, rak sendal dan sepatu. Oh iya buat akses internet ada wifi hotel yang bisa diakses gratis.

Peralatan yang diberikan ada handuk dua buah, sendal hotel, sampo dan sabun cair kemasan kecil serta sikat gigi dua buah dan odol kecil satu buah. Saat kami masuk di meja kecil panjang yang berada tepat di bawah televisi sudah tersedia air mineral ukuran enam ratus mil dua buah dan kopi sachet indocafe coffeemix 2 sachet.

Oh iya, pihak hotel memberikan morning snack voucher yang berlaku buat dua orang. Menu yang ada untuk morning snack voucher ini adalah roti, pop mie dan minuman hangat atau panas berupa teh atau kopi dengan gula terpisah.  Memang tidak ada sarapan berat berupa nasi dan lauk lainnya seperti hotel pada umumnya. Namun kalau menurut saya gak masalah sih menyesuaikan dengan harga.

Kamar mandi di kamar hotel bersih sekali kondisinya. Dengan toilet duduk, wastafel dan kaca serta shower lengkap dengan air panas dan dingin. Satu buah tirai melengkapi kamar mandi untuk menutupi area mandi. Warna kamar mandi ini mulai dari lantai dan dinding serta pintu begitu pula dengan tirai berwarna krem. Keset kamar mandi juga memiliki warna senada yaitu coklat. Satu buah tempat sampah kecil ada di sudut dinding bawah wastafel.

Kesan Menginap

Untuk hotel dengan rate harga empat ratus ribu semalam oke saja sih menurut saya.  Memang tidak ada sarapan makan berat hanya disediakan pop mie, roti dan teh atau kopi. Tapi lumayan lah untuk mengganjal perut. Lagi pula Jatinangor di pagi hari sudah banyak warteg dan pedagang yang menjual bubur ayam dan makanan lain buat sarapan pagi. Harganya juga tidak mahal menyesuaikan dengan kantong mahasiswa pada umumnya.

Fasilitas di kamar cukup lah sepadan dengan harga tarif menginap. Kalau buat saya pribadi sih tidak terlalu mempermasalahkan karena memang hanya untuk tidur satu malam saja. Yang penting kamar bersih dan rapi.

Wifi hotel juga ada tapi memang tidak sat set dan kencang sinyalnya. Sehingga saya memilih menggunakan paket data sendiri saja. Televisi bisa menyala dan dinikmati chanel-chanelnya, meski ada beberapa yang ada tanda dolarnya. Nah kalau masalah ini saya kurang begitu paham, jadi di skip aja, pilih dan cari chanel yang bisa dibuka saja.

Di dalam kamar ada dua jendela. Satu yang menghadap ke koridor kamar dan satu lagi menghadap ke luar . Dari jendela yang menghadap ke luar saya bisa melihat parkiran hotel hingga ke depan jalan raya. Oh iya untuk parkiran sepertinya lebih baik jika diperluas lagi, karena terlalu sempit jika tamu sedang banyak tidak cukup kendaraan pengunjung hotel.

Dari semua review di atas, saya rasa Hotel Yokotel Jatinangor bisa jadi pilihan  buat tempat menginap. Harga bersahabat, tempat nyaman dan stategis.

0 Shares:
2 comments
  1. Mba Heni, ini cantiiiiik looh hotelnya 😍😍😍. Dari lobby aja udah kliatan estetik. Trus ada lukisan mural yg bikin vibe nya cheerful berasa.

    Memang luas sih, kliatan bgt di foto. Aku juga suka krn banyak terbuat dari kayu Deco nya. Ntah kenapa kalo pakai kayu itu kesannya warm.

    Ga masalah sarapan cuma ringan. Buatku yg ngelakuin intermitten fasting, memang biasa ga sarapan. Lagian roti atau pop mie juga udah cukup ganjel perut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like