Pekan ini saya membaca sebuah buku yang berjudul Seni membersihkan rumah: mengaplikasikan konsep minimalis di dalam rumah anda. Saat membaca buku ini saya seperti tersadarkan , “oh iya yaa selama ini tidak pernah ada pelajaran berbenah di sekolah formal maupun di kursus-kursus”. Saya sering mendengar pelajaran tata boga, tata busana, kursus kepribadian yang berhubungan dengan tata kesopanan dan perilaku tapi saya belum pernah menemukan pelajaran bagaimana caranya merapikan dan membereskan rumah di keilmuan formal. Pas banget saya menemukan buku ini, Jadi bisa paham bagaimana membersihkan rumah dan merapikannya.
Sebuah kebahagiaan jika sepulang dari bepergian pulang ke rumah dan mendapatinya bersih serta rapi. Saya memang paling tidak suka meninggalkan rumah dalam keadaan berantakan karena akan memberikan pekerjaan saat pulang ke rumah. Padahal saat kembali dari bepergian kondisi tubuh pasti lelah dan capek setelah berkegiatan. Oleh karenanya sebisa mungkin saya akan merapikan rumah sebelum berangkat. Tapi ternyata berbenah itu bukan hanya sekedar merapikan. Banyak aspek yang ada di dalam sebuah kata “berbenah”
Berbenah Bukan Hanya Merapikan
Dalam buku Seni membersihkan rumah ini diawali oleh sebuah kegiatan yang bernama berbenah. Berbenah adalah membereskan dan memilah. Dalam kegiatan berbenah mari kita kuatkan diri dan hati untuk menyimpan hanya barang yang dibutuhkan saja di dalam rumah. Keluarkan barang-barang yang tidak diperlukan dan hanya akan memperbanyak tumpukan barang tidak dipakai di dalam rumah.
Bukan menambah rak, lemari atau kontainer untuk merapikan rumah namun pilah dan pilih mana yang masih diperlukan dan mana yang sudah tidak diperlukan lagi. Ada sebuah rumus yang bisa kita terapkan yaitu : Jika kita menambah barang berarti saatnya juga kita harus membuang barang. (p:38)
Memilah Barang Berdasarkan Kategori
Saat memulai berbenah penulis buku ini menyarankan kita untuk memilah berdasarkan kategori. Misalnya mengurutkan berdasarkan kategori sebagai berikut:
- Pakaian
- Buku
- Kertas
- Pernak-pernik
- Kenang-kenangan
Mulailah dari no urut paling atas yaitu pakaian lalu terus mengurut sampai ke bagian yang paling bawah. Berbenahlah dari diri kita sendiri dalam hal ini ruang privasi kita sendiri yaitu kamar tidur. Rapikan dan bereskan terlebih dahulu area kamar tidur kita sebelum beranjak ke ruangan lainnya. Untuk urutannya masih sama ya, berarti bukalah lemari pakaian mulailah memilah dan memilih mana baju yang akan dikeluarkan dan mana baju yang masih akan digunakan.
Kekuatan untuk bersyukur dan ikhlas untuk membuang sebuah barang menjadi salah satu podasi untuk melancarkan proses berbenah. Bagaimana cara membuang barang-barang tersebut? Apakah membuangnya ke tempat sampah? Tentu tidak, setelah melalui tahapan seleksi maka kita bisa menyumbangkan baju-baju yang akan kita keluarkan. Kalau di luar negeri mungkin kita bisa menjualnya ke toko-toko second hand yang banyak menjual barang-barang bekas namun masih layak pakai.
Merapikan Pakaian
Hal pertama yang harus kita lakukan dalam merapikan pakaian adalah memilahnya. Ada beberapa hal yang seyogyanya mendapat perhatian saat memilah pakaian ini, yaitu:
Membuat kriteria seleksi
Mari kita seleksi pakaian yang membangkitkan kegembiraan dan memberikan rasa nyaman dalam hidup kita. Kita pasti memiliki baju-baju yang masuk ke dalam kriteria ini. Saat pakaian sudah dipilih segera pisahkan dengan pakaian yang tidak masuk ke dalam kriteria yang sudah kita tetapkan.
Memisahkan Sesuai Kategori
Pakaian bisa kita bagi lagi menjadi beberapa kategori diantaranya adalah atasan (kemeja, kaos), bawahan ( celana panjang, rok,celana pendek,ledging), pakaian yang digantung di hanger (jas, jaket, kebaya, seragam dll), baju dalam, kaos kaki, berbagai jenis tas, aksesoris dan sepatu.
Pisahkan sesuai kategori dan kembali kita pilih mana yang ingin digunakan dan mana yang akan dikeluarkan. Dan ingat syarat memilih adalah pakaian yang akan kita simpan hanyalah barang yang membangkitkan kegembiraan dan rasa nyaman bagi kita sebagai pemiliknya.
Saat memilah pakaian kita seperti sedang berdialog dengan mereka. Ucapkan terima kasih dan selamat tinggal pada baju yang akan kita keluarkan dari lemari.
Menata Pakaian
Buku Seni membersihkan rumah juga mengulas tentang beberapa hal mengenai cara menempatkan pakaian yang sudah diseleksi ke dalam lemari. Ada beberapa cara meletakkan baju di dalam lemari , yaitu: menggantung atau melipatnya. Apa saja pakaian yang bisa digantung ? Baju yang bisa digantung adalah dress, jas, gaun, kebaya. Cara menggantungnya pun ada aturannya lho.
Mulailah menggantung baju yang paling panjang di arah kiri dan semakin ke arah kanan baju yang digantung semakin pendek. Sedangkan cara melipat baju adalah bahan tipis lipatlah dengan banyak lipatan dan baju tebal sedikit saja lipatannya. Bagaimana melipat kaos kaki? Bagaimana pun caranya melipat kaos kaki kita harus ingat satu rumus yaitu hasil akhir lipatan harus berbentuk segi empat. Jangan sesekali menggulung kaos kaki karena akan merusaknya.
Merapikan Buku dan Lembaran Kertas Lainnya
Buku adalah salah satu benda yang selalu saya bawa saat melakukan perjalanan. Membaca buku adalah salah satu pengisi waktu yang bisa dilakukan untuk menunggu kendaraan sampai di tempat tujuan. Sama halnya dengan saat merapikan pakaian langkah-langkah yang dilakukan pada buku pun tidak jauh berbeda. Kita awali dengan menyeleksi semua buku yang kita miliki di rumah kumpulkan di satu tempat.
Langkah pertama adalah menyeleksi mana buku yang benar-benar kita suka dan memberikan semangat serta kebahagiaan kepada pemiliknya. Sebagai seorang pustakawan saya berencana melakukan proses data buku dan labeling seperti buku yang ada di perpustakaan. Setelah di label dan disampul akan disusun sesuai dengan aturan shelving menurut ilmu perpustakaan yang saya kuasai. Bagaimana dengan buku yang tidak terbaca? Kumpulkan mereka dalam satu dus dan kita bisa menyumbangkannya ke perpustakaan atau rumah baca yang membutuhkan.
Bagaimana Dengan Lembaran kertas Selain Buku? Ada banyak jenis kertas selain buku diantaranya adalah bahan seminar, tagihan-tagihan, struk belanja, garansi barang yang kita beli ? Untuk bahan seminar biasanya ada bentuk file nya kan, nah jika sudah selesai dicatat poin pentingnya dalam buku lebih baik dibuang saja karena jika dikumpulkan pun hanya akan memenuhi ruangan. Bagaimana dengan kartu garansi? Selama masih berlaku masa garansi ada baiknya disimpan di dalam satu map agar mudah mencarinya saat dibutuhkan. Sementara untuk struk belanja setelah dicatat dan direkap lebih baik dibuang saja karena sudah tidak terpakai.
Merapikan Pernak-Pernik
Saya adalah termasuk orang yang hobi membeli pernak-pernik saat bepergian. Beragam jenis pernak-pernik yang biasa saya beli seperti kalung, gelag, bros, ikat rambut, syal, gantungan kunci dan printilan lainnya. Saya akui banyak diantara benda tersebut saya beli hanya karena lapar mata saja bukan karena membutuhkannya. Penulis buku Seni Membersihkan Rumah ini mengadaptasi cara menyeleksi pernak-pernik menurut Marie Kondo. Berikut adalah urutan memilah pernak-pernik menurut Marie Kondo:
- CD,DVD
- Skincare
- Alat rias wajah
- Aksesori
- Barang berharga (paspor dan kartu-kartu)
- Alat elektronik kecil
- Peralatan rumah tangga ukuran kecil (alat jahit, obeng, alat tulis)
- Perlengkapan rumah tangga ( obat, detergen, tisu, bumbu dll)
- Alat dapur
- Pernak-pernik lainnya (uang receh, pajangan dll)
Lakukan pemilihan dan penyeleksian dimulai dari no urut 1 kemudian berturut-turut hingga selesai di no 10. Lakukan tahapan memilah dan merapikan seperti saat memilah baju dan buku yaitu mulai memisahkan barang yang disukai dan tidak begitu disukai.
Hal yang sama kita lakukan juga untuk hal-hal kecil lainnya seperti uang, barang-barang yang penuh dengan kenangan, foto dan timbunan barang yang sudah tidak terpakai..Prinsipnya sama yaitu kurangi hingga mencapai jumlah yang dibutuhkan saja. Jika masih banyak kurangi terus, terus dan terus. Begitu seterusnya mengurangi sampai pas.
Saya sendiri merasakan betapa beratnya saat proses berbenah dilakukan. Berbenah bukan hanya sekedar kegiatan memilah dan membuang barang namun melibatkan perasaan, melibatkan kata hati. Saat kita mengikuti kata hati ketika membersihkan rumah maka yang akan kita simpan hanyalah barang-barang terpilih, benda yang meningkatkan kebahagiaan dan berpengaruh dalam kehidupan.
Aturan menyimpan barang yang harus kita ingat menurut penulis adalah menyimpan barang secara konsisten di tempat yang sama dan pastikan semua barang ada tempat penyimpanannya sesuai kategori masing-masing
Penutup
Buku ini ditutup dengan sebuah ulasan tentang keajaiban berbenah. Berbenah rumah sejatinya turut pula membenahi diri kita. Berbenah diri dari pribadi yang tidak percaya diri menjadi pribadi percaya diri karena mampu membuat keputusan untuk melepaskan sesuatu dengan hati dengan mendengarkan intuisi. Dengan melalui proses berbenah dan beberes kita belajar untuk tidak terikat pada masa lalu dan tidak terlalu mengkhawatirkan masa depan. Keterikatan pada masa lalu akan membuat kita susah maju dan sulit move on atau bahasa anak mudanya sih 😃😃😃
Berbenah, beberes dan membersihkan rumah adalah sebuah seni yang menggabungkan pikiran, hati dan raga. Proses beberes memberikan pelajaran ikhlas kepada kita. Proses beberes adalah sebuah bentuk komunikasi antara kita dan rumah. Dengan membersihkan rumah dan hanya mengijinkan barang-barang yang kita cintai untuk membersamai keseharian kita akan memberikan kebahagiaan tersendiri bagi hati, jiwa dan raga.
Sumber Referensi Bahan Bacaan
Aritara, R. (2020). Seni Membersihkan Rumah (1st ed.). Psikologi Corner.
2 comments
Ini memang kerjaan yg paling ribet tapi kalo berhasil dilakuin, malah bikin hati puas banget 😄. Aku sendiri kalo membereskan pakaian, pasti pake konsep, kalo ada barang yg dibeli, harus ada baju lama yg di buang, sebanyak baju baru yg dibeli.
Soalnya lemari pakaianku supaya rapi pake box yg beda size nya. Dikasih label mana box baju tidur, mana box celana, box baju olahraga dll.
Jadi kalk box nya sampe kepenuhan ga bisa ditutup. Makanya hrs ada yg di buang kalo ada baju baru masuk. Biar rapi mba.
Kalo utk merapikan barang2 lain jujurnya akh msh minta bantuan asisten. Dia lbh jago soalnya. Rapi banget dibuat.
wuuiih…mba Fanny kereen bangeet pasti rapi rumahnya. Saya masih terus on process niih…masih banyak perintilan di rumah hahaha