Destinasi Wisata Religi di Bandung: Masjid Raya Al Jabbar

Masjid Raya Al Jabbar

Sudah lama banget saya tuh penasaran dengan Masjid yang selalu terlihat saat saya melewati jalan tol Padaleunyi. Di Jalan tol terlihat bangunan megah yang mirip dengan kubah geodesik raksasa. Yaa itulah dia Masjid Raya Al Jabbar. SAlah satu destinasi wisata religi di Jawa Barat. Dan akhirnya kesampaian juga saya melihat masjid ini. 

Berkunjung ke sana awal bulan lalu menjelang sore selepas asar sekitar jam 16.30 saya sampai disana. Saat itu cuaca tidak begitu panas atau mungkin karena sudah menjelang sore jadi adem aja, enak banget buat jalan. 

Masjid Raya Al Jabbar di Gedebage, Bandung, menjadi destinasi recommended kalau menurut saya apalagi sore menjelang malam. Saya bisa menikmati senja plus menguatkan spiritualitas juga. Masjid megah ini tidak hanya menjadi tempat ibadah, namun sekaligus menjadi  simbol perwujudan arsitektur modern yang berpadu selaras dengan alam sekitar.

Yuu, ikuti perjalanan saya melihat dari dekat Masjid Raya Al Jabbar

Rute menuju lokasi

Masjid Raya Al Jabbar terletak di Jl. Cimincrang No. 14, Cimincrang, Kec. Gedebage, Kota Bandung, Jawa Barat 40292. Kamu bisa menuju lokasi menggunakan jalur tol Padaleunyi, saya kemarin masuk ke tol itu dari Gerbang Buah Batu dan keluar di gerbang exit tol kilometer 149. Dari exit tol KM 149 ini  kamu bisa menuju ke Stadion GBLA, Summarecon Bandung,Stasiun Whoosh Tegalluar. Jadi insya Allah gak salah mengambil exit tol nya memang betul disini yaa. Gerbang keluar tol ini benar-benar membantu saya menghindari kemacetan saat menuju Masjid karya monumental Ridwan kamil ini.

 

Setelah keluar gerbang tol KM 149 ini , saya menggunakan aplikasi google maps untuk sampai ke lokasi masjid. Sepanjang perjalanan banyak terdapat papan petunjuk jalan untuk memudahkan kamu yang akan berkunjung ke Masjid Raya  Al Jabbar ini. Jadi jangan khawatir tersesat atau salah jalan yaa, yang penting fokus melihat jalannya. 

Tarif Parkir Masuk Lokasi

Masjid Raya Al Jabbar mempunyai empat area parkir yang diperuntukkan bagi para pengunjung masjid. Area parkir dinamai dengan abjad alfabet yaitu Parkir A, parkir B, parkir C dan Parkir D. Seluruh area parkir ini bisa untuk mobil dan motor yaa karena ada petunjuknya, dibedakan arah masuknya saja. 

Masjid Raya Al Jabbar

Pembagian area parkir  sudah diatur dengan tertib yaitu sektor A lokasinya  di halaman sisi tenggara masjid, sektor B terletak di halaman sisi timur laut masjid., sektor C ada di kawasan barat masjid dan sektor D berada di area jalan raya sisi utara masjid. Selain keempat area parkir tersebut, terdapat juga area parkir tambahan untuk mengantisipasi saat tingkat kunjungan tinggi yaitu di jalan raya sisi utara masjid. Area parkir tambahan ini bisa menampung 100 unit mobil. 

Keindahan Danau dan Area Sekitar

Setelah selesai urusan parkir, akhirnya sampai juga di masjid Raya Al Jabbar ini dan waaah keren banget yaa pemandangannya. Jadi kalau dilihat dari foto udara saat saya mencoba googling di internet memang masjid ini dibangun di tengah danau buatan yang sekaligus juga berfungsi sebagai danau retensi guna mencegah banjir di daerah Gedebage. Lebih tepatnya 3 sisi masjid dikelilingi danau, sementara satu sisi lainnya dibuat untuk jalan masuk ke masjid.

sumber gambar: website masjid Al Jabbar

Masjid Raya Al Jabbar

Saya duduk di sisi danau yang memang banyak terdapat kursi-kursi untuk duduk sambil menikmati pemandangan danau yang indah berlatar masjid megah. Keindahan makin terasa saat matahari menuju ke peraduannya. Apalagi di malam hari beeuuh keren banget pantulan sliuet masjid di permukaan danau. Kalau saya membaca di websitenya danau ini dinamakan kolam reflektif sebab pada malam hari dari kolam ini akan terlihat pantulan mMsjid Raya Al Jabar di danau tersebut. Jadilah namanya itu kolam reflektif. 

Area tepi danau ini sangat instagramable untuk dijadikan lokasi foto dengan pengambilan angle yang pas akan menghasilkan foto kereen banget. Saya mencoba mengambil angle foto dari bawah dengan pandangan di depan ada danau dan masjid di sisi menara. Kalau kata saya sih bagus, hehehe. Tanaman hijau tumbuh di sisi danau dan taman-taman di pinggiran danau diselingi oleh kursi-kursi tempat duduk pengunjung. 

 

Baca juga: Ini Dia 5 Pilihan Traveling Religi Di Bulan Ramadan

 

Bagian-Bagian Area Masjid Raya Al Jabbar 

Masjid Raya Al jabbar ini luaas sekali dan ada banyak bagian-bagian di luar masjid yang bisa kita eksplore selain danau retensi yang sudah saya bahas di bagian atas tulisan ini. Saya akan bercerita pada apa yang saya lihat yaa karena waktu yang tidak cukup jika saya harus mengeksplorasi keseluruhan fasilitas yang ada di kompleks Masjid Raya Al Jabbar ini. 

Plaza Pandang

sumber gambar kanan: website Masjid Raya Al Jabbar

Sebelum memasuki area utama masjid, saya melihat sebuah taman berbentuk bundaran dengan menara di tengahnya. Sebuah menara berwarna kuning keemasan. Ternyata bagian taman di bagian depan sebelum masuk ke area masjid ini bernama Plaza Pandang. Bentuk tamannya itu lingkaran dan di dalam lingkaran itu ada kotak persegi enam sejumlah enam buah dan di dalamnya lagi ada sebuah lingkaran kecil. Nah di tengah lingkaran kecil itu ada sebuah menara yang disebut dengan menara kaligrafi Al Jabbar. 

Jembatan Nabi Musa

Jembatan Nabi Musa ini adalah jalan masuk  untuk menuju area utama masjid. Jembatannya bagus deh, dengan air mancur yang menghiasi sisi jembatan semakin menambah indah pemandangan. Jembatan Nabi Musa ini ada 2 buah di sisi kanan dan kiri mengapit Plaza Pandang dan melintasi danau retensi yang mengelilingi masjid. 

Jembatan nabi musa masjid al jabbar

Mengapa yaa dinamakan jembatan Nabi Musa? Menurut beberapa sumber yang saya baca jembatan ini terinspirasi dari jembatan jembatan yang diciptakan oleh tongkat Nabi Musa sehingga Nabi Musa dan pengikutnya bisa menyeberangi Laut Merah. Jadi jembatan Musa ini memiliki pesan simbolik agar seluruh pengunjung yang melewati jembatan ini bisa meneladani kisah perjuangan nabi Musa dalam menyebarkan agama Allah. 

Jembatan Nabi Musa dengan kisah yang menginspirasinya menjadikannya sebagai salah satu elemen arsitektur simbolik. Dengan desain modern minimalis dan pencahayaan artistik di malam hari berupa cahaya yang berpendar dari tiang jembatan menjadikannya lebih dari sekedar jalan akses masuk menuju masjid lho, tapi saya pikir benar-benar menjadi  ikon visual yang memperkuat keindahan  Masjid Al Jabbar.

Tempat Wudhu

Tempat wudhu di masjid Raya Al Jabbar ini ada dua, yang pertama itu adanya di pelataran masjid. Letaknya berderet di bagian sisi kanan untuk perempuan dan sisi kiri pelataran untuk laki-laki. Saya tidak ngeh lho pas pertama masuk kalau itu adalah tempat wudhu soalnya bentuknya unik, tidak memanjang seperti tempat wudhu pada umumnya. Tempat wudhu outdoor ini bentuknya seperti tiang-tiang segi empat dan di bagian dindingnya terdapat kran-kran untuk berwudhu. 

tempat wudhu indoor

 

tempat wudhu outdoor

Satu lagi tempat wudhunya ada di bagian dalam masjid. Letaknya ada di bagian bawah sisi kanan dan kiri masjid. Sebelah kanan untuk wanita dan kiri untuk laki-laki. Begitu masuk bagian ruang wudhu ada tempat penitipan sepatu. Lanjut berjalan ke bawah di sebelah kiri ada toilet dan jika terus berjalan lurus sebelah kanan ada tempat wudhu dalam ruangan. Tempat wudhunya luaas sekali. Semua kran wudhu dilengkapi pula dengan tempat duduk jadi saat berwudhu saya bisa sambil duduk.

Menara Masjid Raya Al Jabbar

Masjid kebanggaan masyarakat Jawa Barat ini dikelilingi oleh 4 buah menara tinggi 99 meter. Jumlah ketinggian ini menyesuaikan dengan jumlah asmaul husna. Kalau saya lihat menara ini langsing deh makin ke atas semakin lancip. Ujung menara yang lancip dan runcing jadi menyerupai ujung pisau deh. Ujung menara sekaligus membentuk pola segitiga. 

Menara masjid raya al jabbar
Menara masjid terlihat dari pelataran depan masjid

 

sumber gambar: website masjid al jabbar

Benar-benar memberi kesan sebagai penjaga masjid dari segala penjuru mata angin. Menara masjid ditempatkan di empat sudut bangunan masjid. Benar kan kata saya jadi seperti penjaga masjid. Menara Masjid Al Jabbar menjulang tinggi seolah menjadi “penjaga langit” yang menyatu dengan desain kubah dan bangunan utama masjid yang juga dipenuhi motif geometri.

Selain bentuk menara yang menawan, saya lihat permainan warna juga sangat menarik. Perpaduan warna putih, abu-abu,ungu dan kuning makin indah dipandang. Terlihat dari sisi manapun jadi bagus aja gitu, apalagi pas di foto dengan latar masjid dan danau. Udah deh bagus banget. Permukaannya juga dibalut logam dan kaca jadi kalau ada cahaya menerpa bisa mantul deh cahayanya. Kalau siang diterpa sinar matahari dan malam diterpa lampu-lampu. Semua sama indahnya, menara makin indah aja dipandang. 

Lorong Kubah Sebagai Pagar Masjid

Saat saya menyebrangi jembatan nabi Musa, di ujung jembatan disambut oleh sebuah gerbang berbentuk kanopi. Gerbang kanopi ini merupakan bagian dari kubah kanopi yang berderet mengelilingi masjid.  Hanya saja ukurannya lebih besar dari kubah-kubah lainnya. Kalau kata saya sih, deretan kubah kanopi berirama geometris ini adalah pagar masjid raya Al jabbar. Bagian bawah kubah kanopi yang berjejer mengelilingi masjid ini membentuk sebuah lorong yang indah. Saya senang banget melihat lorong ini. 

sumber gambar: detik.com

Koridor ini menghadirkan pengalaman berjalan yang memanjakan mata. Atapnya berbentuk lengkungan runcing (pointed arch) bergaya islami modern, menyerupai kelopak bunga atau kisi berlian yang terbuka. Setiap elemen kubah kecil ini tersusun berlapis dan terhubung seperti rangka kristal, membentuk ruang semi-terbuka yang teduh namun tetap memungkinkan cahaya alami masuk dari sela-selanya.

Saat saya berjalan menyusuri koridor, saya melihat bagian atas koridor penuh dengan ornamen  bentuk-bentuk geometris dengan dominasi warna kuning dan biru. Bagus banget deh. Apalagi saat malam hari bagian lorong masjid Raya Al Jabbar ini menghasilkan siluet dan pantulan cahaya di lantai ari pantulan cahaya lampu. Bagus banget kalau kamu berfoto di lorong kubah ini.

Pelataran Halaman dan Tangga Masjid

Pelataran atau halaman masjid ini letaknya pas depan masjid di bawah tangga persis. Halaman masjid ini luaas banget. Lantainya bergaris-garis panjang warna putih abu-abu berselang seling. Di bagian sisi kanan dan kiri pelataran masjid ini berderet tempat wudhu outdoor yang sudah saya bahas di bagian atas tulisan saya ini. 

Pelataran masjid dikelilingi kubah kanopi yang memagari seluruh area masjid. Pelataran masjid ini bisa menampung jamaah saat salat jika bagian dalam masjid tidak mencukupi menampungnya. Seru sekali melihat pemandangan di pelataran masjid ini mulai dari orang duduk-duduk dan banyak anak kecil berlarian. Oh iya, saat memasuki pelataran masjid ini alas kaki sudah harus dilepas yaa, jangan dipakai. 

Terus juga jika kamu membawa anak-anak tolong dijaga yaa, soalnya beberapa kali saya melihat ada ibu-ibu melapor ke satpam kalau anaknya hilang. Yaa wajar sih, karena masjid ini luas sekali, kalau orang tua tidak awas bisa saja anaknya lari-lari kemana gitu dan orang tua tidak menyadari hingga hilang dari jangkauan pandangan mata. Dari teras masjid ini saya bisa melihat pemandangan danau dan refleksi masjid, selain itu juga bisa melihat kubah masjid yang megah dan pemandangan langit terbuka. 

Sementara itu tangga masjid tepat berada setelah teras masjid. Tangga masjid ini menjadi penghubung antara bagian luar dan dalam masjid. Jumlah anak tangga ada 33 persis sama dengan jumlah saat kita bertasbih melafadzkan kalimat subhanallah, alhamdulillah dan allahu akbar. Di bagian pinggir tangga ada akses ramps untuk disabilitas atau pengguna kursi roda. Ada juga lift jika lelah menaiki tangga bisa menggunakan lift ini. Di tangga juga ada pot-pot bunga ukuran besar yang terbuat dari tembok dengan lampu menyala di bagian listnya , lampu ini menyala di malam hari. 

Baca juga: Journey To Baitul Maqdis: Perjalanan Spiritual Luar Biasa

 

Detail Bangunan Masjid Raya Al Jabbar

Naah, sekarang kita bahas detail bangunan masjid utama yuu, yang menyerupai mangkuk bulat terbalik. Mulai darimana dulu yaa,,,mmmmhh ya udah kita mulai dari luas masjid dulu yaa. Cuzz meluncur deh.

Luas Masjid

Lantai dasar Masjid Raya Al Jabbar seluas 11.291 meter persegi. Sementara Lantai I seluas 8.329 meter persegi, dan lantai Mezzanine seluas 2.232 meter persegi. Ukuran ruang luar Masjid Raya Al Jabbar adalah 17.429,6 meter persegi. Area bangunan masjid keseluruhan seluas 25,9879 hektare

Bagian Atap Masjid

Masjid  ini diresmikan pada Jumat, 29 Desember 2017. Saat  masuk ke area pelataran utama apalagi saat masuk ke dalam masjid utama tempat salat  saya terkagum-kagum soalnya luas banget. Tidak heran sih ternyata Masjid Raya Al Jabbar mampu menampung hingga 60.000 jamaah untuk di dalam dan di bagian luar. Sementara di bagian dalam masjid sendiri bisa menampung hingga 33.000 jamaah. Masjid ini luasnya 99 meter x 99 meter. Wiiih, luas banget yaaa.

Kalau dilihat dari atas masjid ini seperti sebuah mangkuk yang terbalik hingga posisinya menangkup. Jadi tidak ada bagian dinding dan atap terpisah seperti bangunan pada umumnya. Masjid dibangun dengan struktur utama beton dan rangka atap dengan struktur baja bentang panjang. Plus penutup atap kaca dan aluminium solid panel. Jadi kalau diperhatikan mesjid ini terbentuk dari kubah-kubah berbentuk kanopi dimana di bawah kanopi itu terdapat lembaran-lembaran kaca yang saling bertumpuk menyusun sebuah bangunan. 

Tumpukan lempengan kaca dengan jumlah  lebih enam ribu lembar kaca berwarna-warni ini ini tersusun dari bawah yaa bersama kubah kanopinya, jadi tidak terputus sambungannya hingga kanopi paling atas. Kalau saya perhatikan, dilihat dari desainnya yang saling menindih dan bertumpuk begitu jadi kaya sisik ikan deh. 

Ukuran kubah kanopi makin ke atas makin besar. Pada kubah kanopi yang paling atas sekaligus paling besar terdapat tusuk sate persis seperti tusuk sate di Gedung Sate. Jadi ini sebagai simbol Jawa Barat. Jika dilihat dari bagian depan masjid tepatnya dari area pelataran utama tumpukan kubah itu paling bawah ada 10 kubah, kemudian di lapisan kedua ada 5 kubah, terus ke lapisan 3 ada 4 kubah, di atasnya lagi ada 2 kubah dan terakhir bagian paling atas ada 1 kubah kanopi besar. 

Saat siang hari kubah nampak cantik sekali, bangunannya yang unik sangat terlihat jelas ditempa sinar matahari. Naah, saat malam bagaimana? Beeuuuh jangan ditanya deh makin cantiik banget karena kubah kanopi di seluruh sisinya memancarkan cahaya ungu dan biru di bagian kubah atas. Bagus bangetd eh. 

Oh iya selepas menaiki tangga, sebelum masuk ke masjid kita melewati teras masjid dulu yaa, tidak terlalu jauh sih jarak dari tangga hingga sampai ke pintu masjid ini. 

Bagian Dalam Masjid

Bagian dalam Masjid Raya Al Jabbar ini merupakan area utama pengunjung untuk melakukan ibadah salat. Begitu masuk langsung merasakan kemegahan luar biasa. Atapnya yang melengkung dengan detail kotak persegi panjang kecil-kecil enggak tau deh berapa julah kotak persegi panjang itu yang jelas banyaak banget. Tepat di bagian tengah atap ada ornamen tulisan Allah berwarna hitam. Lampu-lampu kecil bertaburan di atas kubah menjadikan masjid menjadi terang namun tetap redu tak menyilaukan. Kebetulan saya memasuki masjid itu waktu sudah malam memasuki waktu magrib.

Pintu-pintu masuk masjid berbentuk kubah sama persis dengan kubah di bagian atas dan lorong masjid. Pintu masuk masjid ini terbuat dari tembaga berwarna kuning gelap. Sementara di seluruh area dalam masjid berdiri tiang-tiang indah menyerupai tiang menara masjid. Pada bagian bawah tiang menara tersebut terdapat rak mushaf Al Qur’an. Tiang menara  dan kubah memiliki warna senada yaitu kuning keemasan.

Masjid raya Al jabbar

Sementara itu lantai masjid yang terbuat dari marmer tertutup karpet dengan motif bintang perpaduan warna biru, kuning dan hitamBagian dalam masjid ini juga ada balkon di lantai 2 yang mengelilingi lantai 1. Balkon ini dipagari oleh pagar yang tersusun dari tembaga-tembaga berwarna emas yang berbentuk kubah segitiga bagus deh terlihat sangat estetik. 

Bagian dalam Masjid Raya Al Jabbar juga dihiasi oleh 99 lampu Gentur. Lampu gentur didatangkan langsung dari sentra kerajinan lampu Gentur di Cianjur. Lampu ini terletak di sudut-sudu tiang penyangga masjid yang jumlahnya 99 . Tiang masjid yang bentuknya unik tidak seperti tiang pada biasanya.Jumlah 99 ini merupakan simbol Asmaul Husna. 

Lampu gentur masjid raya Al jabbar

Lampu Gentur yang ada di Masjid Al Jabbar bentuknya kayak seperempat lingkaran gitu, panjangnya sekitar 1,5 meter, dan sisi tegaknya kira-kira 75 cm. Desainnya pakai gaya khas Maroko , dengan rangka warna emas yang kelihatan elegan, terus kacanya warna kuning dan putih yang bikin makin betah aja deh lama-lama di masjid. 

Area mimbar juga tidak kalah memesona, tapi saya hanya bisa melihat dari jauh soalnya selain dibatasi pembatas shaf juga sudah mulai banyak pengunjung laki-laki yang akan salat magrib di masjid ini. 

Fasilitas di Dalam Masjid

Kamu jangan khawatir saat berkunjung ke masjid dan akan salat tapi tidak membawa mukena soalnya disini lengkap tersedia mukena di rak mukena yang ada di sebelah kanan pintu masuk. Ada juga Qur’an jika ingin membaca Qur’an. Kotak amal tersimpan tepat di depan pintu masuk. Selalu ada satpam berjaga disana. 

Masjid Raya Al jabbar

Kesan berkunjung

Selama saya disana dari mulai kedatangan hingga saatnya pulang benar-benar memberikan kesan mendalam, padahal tidak lama lho saya berada di masjid ini karena waktu terbatas juga kan. Mulai dari arsitektur megah, modern, harmonis berpadu dengan alam. Semua yang ada di Al Jabbar itu kereen, mulai dari bangunannya dan sarana penunjangnya.

 Oh iya sebenarnya masih banyak  yang belum saya eksplore di komplek Masjid Raya Al Jabbar ini. Masih ada beberapa fasilitas lain seperti museum, taman tematik, perpustakaan dan tempat lainnya. Next deh, saya harus datang lagi kesana. 

 

Referensi Bahan Bacaan:

Masjid Raya Al Jabbar. (2024a, October 31). Website » Masjid Raya Al Jabbar. https://masjidrayaaljabbar.com/

Pemerintah Provinsi Jawa Barat. (n.d.). Sejarah Masjid Raya Al Jabbar. https://aljabbar.jabarprov.go.id/sejarah

0 Shares:
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like