Perpustakaan adalah salah satu solusi agar kita dapat terus membaca meskipun akses untuk memiliki sumber informasi terbatas. Ilmu pengetahuan akan bertambah dengan mencari informasi di perpustakaan. Sumber informasi itu sendiri sangat banyak macam ragamnya. Beberapa jenis sumber informasi yang bisa kita akses di perpustakaan adalah koleksi buku baik tercetak maupun ebook, majalah, koran, jurnal, ensiklopedia dan masih banyak lagi.
Saat kita berkunjung ke perpustakaan pernahkah mengalami kesulitan dan kebingungan bagaimana menemukan informasi yang dibutuhkan ? Apalagi jika kita mengunjungi perpustakaan besar dengan koleksi yang banyak, mungkin saja akan mengalami kendala jika tidak paham bagaimana mencarinya. Untuk mengatasi masalah tersebut, ada beberapa cara efektif yang bisa kita praktekkan saat berkunjung ke perpustakaan.
-
Manfaatkan katalog dalam mencari informasi di perpustakaan
Katalog perpustakaan ibarat sebuah sandi agar kita bisa masuk rumah dan memanfaatkan apa yang ada di dalamnya. Sebagian besar perpustakaan yang sudah memakai sistem otomasi pasti memiliki katalog berbasis komputer. Katalog dengan sistem otomasi ini dikenal dengan nama Online Public Access Cakalogue atau biasa disingkat OPAC. Beberapa sistem otomasi perpustakaan dengan fasilitas OPAC yang banyak digunakan diantaranya SLIMS dan Inlislite.
Mengapa harus memanfaatkan katalog ? karena di dalam OPAC tersebut be
risi data seluruh koleksi yang ada di perpustakaan. Data tersebut bisa dipanggil dengan tiga kata kunci yaitu subjek, pengarang dan judul buku. Jadi sebaiknya saat akan mencari sumber informasi yang dibutuhkan kita harus tahu minimal satu dari tiga kata kunci tersebut. Sehingga dari pencarian tersebut kita dapat mengetahui apakah koleksi yang kita cari ada di perpustakaan tersebut atau tidak. Dengan melakukan pencarian di OPAC kita pun bisa mengetahui apakah koleksi tersebut ada atau sedang dipinjam oleh pemustaka yang lain.
Selain mencari koleksi buku di OPAC kita pun bisa mencari berbagai jenis koleksi yang lain seperti majalah, jurnal, koran dan sumber lainnya. Dari penelusuran OPAC kita juga bisa mengetahui dimana koleksi tersebut tersimpan. Dengan demikian akan lebih mudah bagi kita untuk menemukannya. Jadi jangan sampai tidak memanfaatkan OPAC yaa jika kita berkunjung ke perpustakaan karena manfaatnya yang begitu besar. OPAC membantu kita menemukan koleksi yang dibutuhkan dengan lebih cepat.
-
Mengetahui subjek klasifikasi koleksi
Setiap koleksi buku perpustakaan digolongkan sesuai subjeknya masing-masing. Dalam ilmu perpustakaan ada sebuah sistem penggolongan subjek ilmu pengetahuan yaitu sistem Dewey Decimal Classification atau biasa disingkat sistem DDC. Nah, sistem DDC ini bisa membantu kita mencari informasi sehingga dapat menemukan koleksi yang dibutuhkan dengan lebih cepat. Bagaimana jika kita tidak paham tentang penggolongan subjek ini? Tenang saja, biasanya di perpustakaan ada petunjuk nomor subjek klasifikasi setiap koleksi.
Terkait dengan hal ini, sangat penting kita mengetahui subjek buku yang akan kita cari. Sehingga kita bisa mencari koleksi tersebut masuk di golongan subjek apa. Sistem penomoran DDC ini membantu menemukan lokasi koleksi lebih mudah. Mengapa ? Hal ini disebabkan sistem penyimpanan koleksi diurutkan menurut no class DDC tersebut atau dikelompokkan sesuai dengan subjeknya. Sehingga memudahkan pencarian.
-
Membaca petunjuk sedetail mungkin
Saat kita memasuki perpustakaan ada baiknya memperhatikan dengan detail setiap bacaan dan petunjuk yang ada disana. Apalagi jika berkunjung ke perpustakaan besar seperti Perpustakaan Nasional (PERPUSNAS) yang ada di jalan Medan Merdeka Selatan. Perpustakaan dengan jumlah lantai dua puluh empat tersebut sangatlah luas. Oleh karena itu, jika abai dengan berbagai rambu dan petunjuk disana sangat mungkin kita akan kebingungan.
Membaca petunjuk dan berbagai informasi di perpustakaan akan memberi informasi tentang banyak hal. Beragam informasi tersebut misalnya jadwal kunjungan, tata tertib, denah lokasi koleksi, denah ruangan, info fasilitas perpustakaan, petunjuk penggunaan berbagai perangkat otomasi yang mungkin saja masih asing bagi sebagian pengunjung. Jadi jika tak ingin tersesat dan terkesan gaptek jangan lupa membaca setiap petunjuk yang ada yaa. Hal ini membantu kita agar lebih efektif mencari informasi di perpustakaan
-
Memperhatikan label warna koleksi jika ada
Di beberapa perpustakaan menerapkan sistem pelabelan warna dalam membedakan setiap subjek sehingga ada sepuluh warna berbeda. Sistem label warna ini sangat membantu karena lebih jelas dan fokus terlihat walau dari jauh. Sistem ini pun membantu pustakawan dalam proses shelving karena jika ada salah penempatan akan terlihat perbedaan label warna. Sistem label warna ini memudahkan pemustaka dalam mencari informasi di perpustakaan.
Sistem klasifikasi berdasar warna ini juga bisa membantu pemustaka yang kurang memahami sistem klasifikasi DDC. Pemustaka hanya perlu fokus mencari koleksi yang diperlukan pada satu warna tertentu sesuai dengan warna subjek yang dituju.
-
Bertanya pada pustakawan
Jurus pamungkas dalam mencari informasi di perpustakaan secara efektif dan efisien adalah bertanya pada pustakawan yang bertugas disana. Pustakawan mempunyai tugas melayani dan memberikan informasi yang dibutuhkan oleh pemustaka dan pengunjung perpustakaan. Kita bisa menanyakan hal apapun mengenai koleksi dan sumber informasi lainnya pada pustakawan atau staff perpustakaan.
Bagaimana, apakah artikel ini bisa membantu kamu agar bisa memanfaatkan perpustakaan lebih maksimal ? Semoga yaaa
20 comments
Jadi ingat jaman kuliah sering ke perpustakaan. Zaman skrg memang lebih mudah ya mencari buku dengan sistem opac. Sepertinya semua universitas sudah menerapkan itu.
Iya kalau di Universitas harus sudah wajib terotomasi perpustakaannnya
Setiap mendatangi perpustakaan kampus dan daerah tahu kalau ada OPAC untuk mencari buku, tapi mager pakenya, wkwk. Jadi selama ini nyari bukunya dengan lihat satu persatu di rak atau kalaupun butuh cepat tinggal tanyain ke pihak pustakawannya. Terima kasih Mbak untuk artikelnya, jadi tambah wawasan baru tentang OPAC dan pengklasifikasian setiap buku. Informasi penting nih untuk saya yang sering ke perpustakaan untuk numpang belajar dan mencari referensi buku.
sama-sama ka Ameel…
Sejujurnya dulu waktu tahun 2000an dimana perpustakaan belum terkomputerisasi, aku juga mengalami banyak kesulitan. Bersyukur sekarang sudah terkomputerisasi semua datanya
Iya sekarang sudah ada otomasi perpustakaan jadi bisa memudahkan pemustaka mencari buku
sebenarnya cukup simple untuk cari informasi di perpustakaan ya mbak. Inspiring artikelnya, bisa jadi jalan ninja untuk beri referensi ini ke murid di sekolah
Iya mba Windi…apalagi kalau perpustakaannya gak terlalu besar masih gampang lah cari-cari bukunya
ya Allaah keknya udah lama bangetttt aku gak ke perpustakaan.
Kayaknya terakhir pas skripsiaan ampun deh hahaa.. padahal perpustakaan sekarang makin bagus ya, tp jarang sih cari buku di sana, emang paling enak sih buat kerjain tugas di sana gitu uyaa
naaah…nugas di perpus mba Jihaan…paling asyiiik
Jadi ingin lagi baca di perpus lagi deh, terakhir ke perpus ya zaman kuliah ngurus skripsian. Setelahnya pinjem dan baca buku online, atau sesekali ke toko buku. Jadi kangen sensasi dan suasana di perpus deh
Perpustakaan itu bikin candu apalagi kalau perpusnya bagus hehe
Pas baca kalimat terakhir dari tulisan ini, jadi sadar kalau aku belum memanfaatkan perpustakaan secara maksimal… terima kasih sudah menulis ini mba.. secara gak langsung jadi alarm buatku..
sama sama mba Rahma
Makasih infonya mba, bermanfaat banget buat saya yang suka ke perpus dan malas cari informasi tentang buku yang dicari. Pengennya cari sendiri aja 😂
Cari sendiri lebih asyik ka Jihaan…apalagi kalau udah tahu cara mencarinya waah makin seruu deh
Memang terkadang membingungkan ya cari buku di perpustakaan itu, kalau aku langsung ke poin terakhir hehehe tanya pustakawan disana 😁
makanya saya buat artikel ini agar memudahkan mencari buku di perpustakaan. naah..cara terakhir adalah jurus pamungkas hehe
Wah, kapan ya terakhir ke perpustakaan? Sangat bermanfaat kalau ke perpus lagi nih infonya
Mudah-mudahan bermanfaat ya ka teguh…soalnya skrg masanya perpus digital buka di gawai saja