Di tengah siang saat terik matahari terasa begitu menyengat, ada seorang ibu tua nampak berjalan dengan penuh semangat membawa lidah buaya di bakul yang disampirkan pada belakang punggungnya. Meski saat itu Gunungkidul sedang panas-panasnya namun tidak membuat derap langkahnya menggontai. Ayunan kakinya pasti, dia menuju ke salah satu bangunan yang akan menampung lidah buaya atau Aloe Vera yang dibawanya. Sesampainya di tempat tujuan, ibu tersebut disambut oleh seorang laki-laki yang nampak dengan sigap mengambil bakul yang dibawa sang ibu. Setelah ditimbang dan dihitung sang ibu menerima sejumlah uang sesuai dengan harga yang ditetapkan.
Siapakah gerangan laki-laki itu? Yaa , dia adalah Alan Efendhi, seorang pengusaha muda yang bergerak di bidang budidaya Aloe Vera. Demi mimpi dan cita-citanya, Alan rela meninggalkan ibukota untuk pulang kampung ke daerah asalnya dusun Jeruklegi, Katongan, Nglipar, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta. Daerah ini sudah lama dikenal sebagai daerah kering dan tandus. terutama di musim kemarau. Berikut penuturan Alan Efendhi dalam program Heroes CNN Indonesia.
“..Saya ingin punya kegiatan yang selain berdampak pada keluarga juga lingkungan dan juga saya harus menyesuaikan, kira-kira usaha apa sih atau komunitas apa yang sesuai dengan iklim Gunungkidul”
Secercah Harapan Dari Pemuda Desa Di Gunungkidul
Saat itu tahun 2014 ketika Alan sang perubah masa depan masyarakat Desa Katongan memutuskan untuk berhenti dari pekerjaannya setelah sejak 2004 merantau ke Jakarta. Alan pulang untuk mewujudkan mimpinya membangun usaha di desa. Alan prihatin dengan lingkungan sekitar yang tandus akibat jarang sekali ada hujan turun disana sehingga mempengaruhi tingkat perekonomian masyarakat setempat.
Tanah tandus membuat masyarakat disana tidak memiliki banyak pilihan selain menanam palawija dan huma. Alan pun mulai bergerak dan memilih ibu-ibu untuk diberdayakan di usaha yang dia rintis. Alan berharap ibu-ibu bisa membantu perekonomian keluarga dan mereka tidak selalu bergantung pada suami. Alan ingin ibu-ibu di desanya lebih mandiri dari segi finansial dan menjadi penyokong perekonomian keluarga.
Alan pun memutuskan untuk membentuk usaha UMKM di bidang produksi makanan dan minuman.
Bisnis usaha kecil atau UMKM adalah pilihan terbaik untuk memulai usaha bagi Alan. Sebagai salah satu jenis usaha mikro, UMKM bisa berjalan meski modal kecil dan tenaga kerja tidak sampai 20 orang. Bahkan tenaga kerja kurang dari 4 orang pun sudah bisa dikategorikan sebagai usaha kecil. Menurut Airlangga Hartarto dalam bukunya Pembiayaan UMKM,
Usaha kecil UMKM berperan dalam memberikan kontribusi terhadap pembentukan Pendapatan Domestik Bruto (PDB). Dalam bukunya Hartarto menyatakan bahwa , tahun 2019 kontribusi UMKM terhadap PDB mencapai 60% dan menyerap tenaga kerja sebesar 119 juta orang atau 97% dari total tenaga kerja. Oleh karena itu UMKM memiliki peranan strategis terhadap perekonomian Indonesia. Alan tidak salah memilih UMKM untuk jenis usahanya.
Tidak mudah bagi Alan dalam memutuskan pilihan Aloe Vera. Dia harus melewati kajian literasi dari berbagai sumber seperti buku, internet dan sumber informasi lainnya bahkan bertanya dan mencari informasi dari berbagai sumber terpercaya. Awalnya ada beberapa jenis bahan baku yang masuk dalam kriteria lingkungan Gunungkidul namun akhirnya ternyata Aloe Vera adalah yang paling mudah pengelolaan serta perawatannya.
Tanaman ini bisa ditanam dimana saja dan bisa bertahan di iklim sepanas apapun. Disamping itu, Aloe Vera juga tidak memerlukan banyak air sehingga tidak usah disiram setiap hari. Penyiraman tiga hari sekali pun sudah cukup. Begitu mudahnya penanaman dan pemeliharaan Aloe Vera. Selain itu, ternyata Aloe Vera memiliki nilai ekonomi paling tinggi diantara jenis bahan baku lainnya.
Alasan lainnya adalah Aloe Vera juga dikenal memiliki khasiat untuk kesehatan. Riset tentang keunggulan dan manfaat Aloe Vera sudah banyak dilakukan oleh para peneliti. Aloe Vera memiliki kandungan aloe emodin yang memiliki sifat antioksidan, anti bakteri, anti kanker, inflamasi dan mengandung prebiotik sehingga sangat baik jika dijadikan sebagai salah satu sumber makanan dan minuman.
Berbekal dari beberapa alasan inilah akhirnya Alan mantap memilih Aloe Vera sebagai bahan baku utama usaha yang akan dijalankan. Pilihan usahanya adalah membuat minuman sehat berbahan dasar Aloe Vera. Adapun jenis Aloe Vera yang digunakan untuk usahanya ini adalah Barbadensis Miller dan Chinensis Baker.
Sejak itulah Aloe Vera membawa hidup baru bagi warga Desa Katongan melalui tangan dingin Alan Efendhi yang memberdayakan warga setempat untuk usahanya. Semangat baru muncul bersama secercah harapan dari pemuda desa bernama Alan.
Terus Bertumbuh Bersama Waktu
Tidak terasa sudah hampir satu dasawarsa berlalu sejak tahun 2014 saat Alan memutuskan hijrah ke desa kelahiran untuk membuka usaha. Masyarakat sekitar sudah merasakan dampak positif bagi kesejahteraan mereka. Usaha minuman sehat yang dirintis Alan tumbuh pesat seiring waktu berjalan. Semua hambatan, rintangan dan tantangan yang dialami oleh Alan di awal-awal menjalankan usahanya sudah berhasil dilalui. Sekarang masyarakat sudah sepenuhnya percaya kepada Alan berkat pembuktian keberhasilan usahanya selama ini.
Keberhasilan yang diraihnya saat ini sudah melalui pahit getir pengalaman yang tidak menyenangkan. Di awal-awal produksi Aloe Vera miliknya tidak memiliki daya tahan yang lama sehingga banyak produk dikembalikan karena sudah tidak layak konsumsi, ditambah lagi dengan tanaman Aloe Vera yang gagal panen karena hujan dan tanaman lama terendam air. Namun, Alan tidak pantang menyerah, dia terus belajar dan mencari orang-orang berilmu serta berpengalaman yang bisa memberinya pengetahuan bagaimana mengelola tanaman Aloe Vera dan penanganan produk Aloe Vera dengan lebih baik lagi.
Pada awal merintis usaha, Alan membagikan sekitar 500 bibit Aloe Vera kepada warga sekitar. Sekarang hamparan kebun Aloe Vera merupakan pemandangan utama yang ada di Desa katongan. Saat ini usaha Alan sudah ada dalam satu naungan perusahaan yang dinamainya Mount Vera Sejati dengan nama branding Rasane Vera. Sebuah perusahaan yang didirikannya secara resmi pada tahun 2018.
Usaha Yang Memberdayakan Masyarakat Lingkungan Sekitar
Dalam menggerakkan usahanya, Alan Efendhi merekrut 12 ibu-ibu yang berasal dari lingkungan sekitarnya. Mereka itulah yang menggerakkan kegiatan usaha sehari-hari. Seperti dilansir dari sebuah wawancara dengan Radio Idola, Alan mengutarakan bahwa dalam kesehariannya 12 ibu-ibu ini dibagi dalam 3 kelompok dengan jumlah masing-masing 4 orang. Kelompok 1 menangani urusan budidaya, panen hingga produk masuk pabrik.
Termasuk juga di dalamnya kegiatan menerima barang , menimbang dan membayar kepada para mitra binaan Mounth Vera Sejati. Selanjutnya kelompok ke 2 menangani bagian perbasahan mulai dari mengupas, memotong, merendam, mencuci hingga merebus Aloe Vera. Sedangkan kelompok 3 menangani pengepresan, packaging, label dan pendistribusian produk yang sudah siap edar.
Darimana Alan mendapatkan bahan baku produk Aloe Vera? Jawabannya adalah dari mitra binaan yang memasok bahan baku ke Mounth Vera Sejati. Mitra binaan ini tersebar tidak hanya yang berada di Gunungkidul tapi juga di beberapa wilayah lain di Yogyakarta.
Alan melakukan pemberdayaan masyarakat melalui Kelompok Wanita Tani (KWT) yang berjumlah 25 anggota dan 75 kelompok plasma untuk memasok Aloe Vera ini. Sampai saat ini jumlah petani yang diberdayakan ada 125 orang, baik tergabung dalam kelompok tani maupun perseorangan.
Alan melakukan pola pembinaan terhadap mitra petani dengan cara mengadakan pertemuan rutin bulanan kepada Kelompok Wanita Tani. Pola komunikasi yang dilakukan dengan mereka adalah evaluasi bulanan, menjalankan konsep teamwork dari masing-masing devisi.
Sehingga dengan demikian komunikasi lancar, team work berjalan dengan baik dan pasokan bahan baku berjalan lancar. berkat pendampingan tersebut ada 6 orang ibu-ibu yang mempu turut serta mengolah Aloe Vera menjadi bermacam-macam turunan sehingga meningkatkan perekonomian mereka.
“…Masyarakat diberi bibit gratis dan kepastian dibeli dengan harga 3 ribu rupiah dan masyarakat mau karena ada kepastian menjual hasil panennya…”
Itulah penuturan Alan dalam program Heroes CNN Indonesia saat bercerita bagaimana dia mengatasi kekurangan pasokan Aloe Vera saat permintaan mulai melonjak dan meyakinkan warga untuk menanam Aloe Vera.
Usaha Alan mampu memberikan dampak nyata pada peningkatan kesejahteraan warga khususnya memberi pekerjaan kepada ibu-ibu. Seperti dituturkan Evi Hasanah salah seorang pegawai Alan di Mount Vera Sejati
‘Untuk saya pribadi seneng banget ya alhamdulilah jadi yang tadinya saya hanya ibu rumah tangga, cuma mengandalkan pendapatan dari suami tapi dari sini alhamdulillah menambah ekonomi saya untuk membayar sekolah anak, untuk bantu-bantu ekonomi di rumah.”
Sayap kebermanfaatan usaha Alan makin berkembang. Pada tahun 2023 Mount Vera Sejati mendirikan kampung edukasi “Aloevera” yang disahkan oleh Bupati Gunungkidul. Kampung wisata ini diberi nama wisata edukasi Aloe Land. Menurut penuturan Alan Efendhi yang dihubungi via DM Instagram Aloe Land ini menjadikan desa menjadi berdaya. Ibu-ibu dan anak muda menjadi team Support di wisata edukasi Aloe Land ini.
Dengan adanya program Aloe Land banyak juga kelompok masyarakat dari luar daerah yang telah mendapatkan pelatihan budidaya dan pengolahan, membuat program serupa sehingga kebermanfaatannya semakin luas.
Kreativitas Tanpa Batas Menebar Manfaat Lebih Luas
Pada tahun 2019 Alan mengembangkan sayap bisnisnya dengan memproduksi varian baru yaitu Aloe Liquid. Setelah sebelumnya memproduksi Nata de Aloe Vera, Kripik Aloe Vera, Permen Jelly, Aloe Vera Cube Drink dan Aloe liquid. Produk yang sudah BPOM MD dan Halal MUI ada 3 jenis yaitu Aloevera Cube drink, Nata de Aloevera dan Aloe Liquid.
Produk Aloe Liquid ini adalah jenis minuman yang disinergikan dengan daun stevia. Daun stevia yang digunakan adalah daun stevia kering yang didapatkannya dari pembelian secara onlie dari pemasok di sekitar Yogyakarta. Alan melakukan sinergi Aloe Vera dan daun stevia ini dalam rangka menangkap peluang pasar yang belum tersentuh.
“..beberapa pelanggan tidak bisa menikmati segarnya gula batu karena memiliki kondisi riwayat penyakit diabetes, hipertensi akhirnya saya memilih stevia ini untuk mengisi kekosongan produk yang tidak bisa masuk ke pasar ini…” demikian penjelasan Alan dalam program Heroes CNN Indonesia.
Selain itu, Alan juga merasakan keresahan terhadap beberapa kasus penyakit yang muncul di kalangan masyarakat seperti gagal ginjal, diabetes dan obesitas serta ingin memberikan minuman yang lebih sehat kepada anak-anak yang banyak mengkonsumsi minuman mengandung pemanis dan pengawet buatan.
Berkat produk barunya ini Alan Efendhi diganjar penghargaan bergengsi dalam 14th Semangat Astra Terpadu Untuk (SATU) Indonesia Awards 2023 di bidang kewirausahaan. Semangat Astra Terpadu Untuk (SATU) Indonesia adalah program dari PT.Astra International, Tbk sebagai salah satu kontribusi nyata dari grup Astra untuk berperan aktif meningkatkan kemajuan bangsa melalui berbagai ide kreatif, semangat dan karya terpadu. Jenis kegiatan yang Alan daftarkan dalam lomba ini adalah Implementasi Pemanis Alami Daun Stevia Untuk Produk Minuman Kesehatan Aloevera dengan Nama Aloe Liquid.
Alan berhasil menyisihkan 15 ribu lebih peserta lainnya yang ikut serta dalam lomba ini hingga akhirnya berhasil menjadi juara di bidang kewirausahaan UMKM. Produk Aloe Liquid yang Alan produksi memberi nilai manfaat lebih bagi masyarakat karena ikut meningkatkan kesehatan dan membantu meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat. Alan pun berhasil meningkatkan pemberdayaan perempuan di daerahnya.
Saat ini produk olahan Aloe Vera yang dihasilkan Mount Vera Sejati dapat ditemui di 73 gerai yang tersebar di berbagai wilayah Yogyakarta. Di balik semua keberhasilannya, Alan masih mendapati kendala terkait budidaya, karena jumlah lahan semakin luas sedangkan sistem penyiraman ketika kemarau masih manual, sehingga tidak efisien dalam waktu dan tenaga. Alan memandang perlu pengembangan sistem penyiraman otomatis.
Alan merupakan contoh pemuda yang membuktikan dirinya bisa berhasil membangun desa di bidang kewirausahaan melalui UMKM Mounth Vera Sejati dengan branding Rasane Vera yang dimilikinya. Alan berharap melalui usaha Aloevera ini, ke depan bisa semakin meluaskan manfaat, lebih banyak menyerap tenaga kerja, menjadi komoditas budidaya yang menjanjikan sehingga mampu meningkatkan taraf hidup petani di Gunungkidul.
Dia adalah sosok nyata pemuda yang mau turun ke desa dan memberi manfaat bagi warga hingga akhirnya Bisnis Basah Aloe Vera Menyiram Tanah Kering Gunungkidul
Referensi Bahan Sumber Artikel :
Percakapan via DM Instagram dengan Alan Efendhi
Banyuwangi, T. (n.d.-a). Inovasi Hebat! Petani Gunung Kidul sulap lidah buaya jadi minuman sehat berkhasiat – TIMES Banyuwangi. TIMES Banyuwangi. https://banyuwangi.times.co.id/news/berita/meoffvfuw6/Inovasi-Hebat-Petani-Gunung-Kidul-Sulap-Lidah-Buaya-Jadi-Minuman-Sehat-Berkhasiat
Banyuwangi, T. (n.d.-b). Inovasi Hebat! Petani Gunung Kidul sulap lidah buaya jadi minuman sehat berkhasiat – TIMES Banyuwangi. TIMES Banyuwangi. https://banyuwangi.times.co.id/news/berita/meoffvfuw6/Inovasi-Hebat-Petani-Gunung-Kidul-Sulap-Lidah-Buaya-Jadi-Minuman-Sehat-Berkhasiat
CNN Indonesia. (2023, November 26). Memajukan desa dengan aloe vera [Video]. YouTube. https://www.youtube.com/watch?v=aFZzRcybJbc
Dibalik Layar. (2024, May 13). Mengenal Kabupaten Gunung Kidul [Video]. YouTube. https://www.youtube.com/watch?v=gZVY3hlwe2Q
Garjito, D., & Alvinasari, D. (2022, July 4). Mount Vera Agrotech, Sentra Budidaya dan Pengolahan Lidah Buaya di Gunung Kidul. suara.com. https://www.suara.com/news/2022/07/04/102716/mount-vera-agrotech-sentra-budidaya-dan-pengolahan-lidah-buaya-di-gunung-kidul
Hafil, M. (2023, November 6). Manis rasane vera, semanis omzetnya. Republika Online. https://ekonomi.republika.co.id/berita/s3p7id430/manis-rasane-vera-semanis-omzetnya-part4
Hartarto, A. (2021). Pembiayaan UMKM. Rajawali Pers
Inspirasi Tani. (2023, December 22). PULUHAN JUTA PERBULAN !!️OMZET MANIS, SEMANIS RASA MINUMAN OLAHAN ALOE VERA [Video]. YouTube. https://www.youtube.com/watch?v=00fiG56sGDA
Instagram. (n.d.-a). https://www.instagram.com/rasanevera_indonesia/
Instagram. (n.d.-b). https://www.instagram.com/efendhi_alan.rv/
Kementerian Pertanian RI. (2023, July 27). KISAH TANI SUKSES BANGUN DESA LEWAT BUDIDAYA ALOE VERA/LIDAH BUAYA HINGGA SIAP EKSPOR [Video]. YouTube. https://www.youtube.com/watch?v=O6PfkJqzbBQ
Pariwisata Gunungkidul. (2023, May 5). Potensi Subsektor Kuliner Kabupaten Gunungkidul di Kampung Pengolahan Aloevera [Video]. YouTube. https://www.youtube.com/watch?v=XzUvUfnIKUg
Safitri, Y. (2023, September 11). Alan Efendhi, Petani Milenial dan Inisiator Minuman Sehat Berbahan Baku Lidah Buaya. Radio Idola Semarang. https://www.radioidola.com/2023/alan-efendhi-petani-milenial-dan-inisiator-minuman-sehat-berbahan-baku-lidah-buaya/
Sejati, M. V. (n.d.). Mount Vera Sejati. Mount Vera Sejati. https://www.mountverasejati.com/
7 comments
Keren bisnisnya Mas Alan ini karena dapat memberdayakan masyarakat sekitar untuk menjadi mitranya, jadi kesejahteraannya tidak hanya dirasakan oleh diri sendiri saja, tetapi maju dan berkembang bersama masyarakat. Salut. Pantas saja ia mendapatkan penghargaan dari Satu Indonesia Award Astra
Kreatif dan inovatif sekali ya, Mas Alan. Memberdayakan ibu-ibu di kampungnya. Walaupun saat memulai butuh usaha extra, tetapi terbayar dengan kerja kerasnya yang tak pantang menyerah. Semangatnya patut ditiru oleh banyak anak muda di Indonesia.
Masya Allah, salut untuk tekad dan usaha yang dilakukan oleh Alan Efendhi, Aku yakin banget usaha ini nggak mudah sama sekali, tapi dengan ketekunan dan jiwa pantang menyerah beliau akhirnya berhasil mewujudkan mimpinya dan menjadi jawara Astra. Keren Mas Alan, sangat menginspirasi.
Salut dengan putra daerah yang mau mengembangkan daerahnya seperti mas Alan ini. Gunung Kidul yang kering pun bisa menghasilkan produk yang bermanfaat dan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar
Bisnis basah dan lengket hehe. Pas kecil mainin si hijau ini, udah gede banyak yang mengiming-imingi buat merawat tubuh luar.
Best, khasiatnya~
Turut senang rasanya di umur relatif muda, Mas Alan sudah bisa berdaya. Tidak hanya untuk dirinya, tetapi juga melibatkan masyarakat. Apalagi yang dibudidayakan tanaman yang tidak rewel dan tidak asing bagi kita.
Selamat buat Mas Allan yang telah menciptakan lapangan kerja dengan budidsyablidah budaya. Lidah buaya yang kaya manfaaat, rasanya pas juga kalau ditanam dibpekarangan rumah..