Borobudur adalah salah satu desa yang ada di Kabupaten Magelang Jawa Tengah. Desa Borobudur dikenal karena di desa ini terdapat Candi Borobudur. Sebuah cagar budaya yang ada dalam naungan UNESCO. Perjalanan ke desa Borobudur memakan waktu sekitar 2 jam dengan jarak sekitar 42 kilometer dari Yogyakarta. Namun saat ini ada satu wisata tour yang cukup menarik untuk dikunjungi disana yaitu wisata VW Caravan Safari Borobudur. Wisata ini dirintis sejak tahun 2017 yang lalu. Pekan lalu penulis berkesempatan mengunjungi tempat ini
SINERGI KREATIF ANTAR LEMBAGA
Konsep wisata VW Caravan Safari Borobudur ini adalah touring mengelilingi desa-desa yang ada di wilayah sekitar desa Borobudur menggunakan mobil VW Caravan Safari. Dalam kunjungan tersebut wisatawan akan diajak mengunjungi UMKM yang dimiliki usaha ekonomi desa. UMKM tersebut dikelola oleh masyarakat desa setempat. Program ini dikembangkan oleh Balkondes (Balai Ekonomi Desa). Disupport penuh oleh BUMN seperti Pertamina, BNI,Bank Jateng dan BUMN lainnya. Saya melihat ada sinergi yang kuat dan baik antara UMKM, desa dan BUMN serta komunitas VW Caravan setempat dalam pengembangan wisata dan potensi ekonomi desa setempat.
Konsep ini memberi keuntungan dan kebaikan kepada semuanya. Memberi dampak peluang kerja kepada masyarakat desa sekitar. UMKM menjadi hidup karena produknya dikenal dan tempat produksinya dikunjungi oleh wisatawan baik lokal maupun internasional. Para pemilik VW Caravan bisa memaksimalkan fungsi kendaraan yang dimilikinya untuk digunakan dalam pengembangan potensi ekonomi. Memberi pekerjaan kepada puluhan pemuda dan para bapak menjadi tour guide dan supir mobil VW Caravan
SERUNYA BERKELILING DESA DENGAN VW CARAVAN SAFARI
Perjalanan menikmati wisata VW Caravan Borobudur ini dimulai dari Desa Tuksongo. Begitu turun dari bis, sudah disiapkan vw Caravan Safari dan pengunjung bebas memilih mobil yang akan dinaikinya. Mobil VW sangat beragam warnanya, wisatawan bebas memilih. VW Caravan Safari adalah jenis mobil yang unik. Atap nya bisa ditutup dan dibuka, begitu pula dengan kaca depan bisa dipasang dan bisa pula dibuka sesuai dengan keinginan penumpangnya. Di setiap mobil VW tersedia topi caping yang bisa digunakan oleh penumpang saat berkeliling desa sekitar. Setelah berkeliling mengunjungi sentra UMKM kami dibawa ke sebuah lapangan yang Bernama Lapang Randu Alas untuk berfoto bersama. Foto diambil dengan latar belakang bukit Menoreh dan jejeran pohon cemara di ujung lapangan belakang kami berfoto. Bukit ini berada di dekat desa Tuksongo.
Ada beberapa pilihan paket wisata yang tersedia. Di VW Caravan Borobudur ini mulai dari short trip, medium trip, long trip dan ada pula paket sunrise trip. Beberapa pilihan destinasi yang bisa menjadi pilihan kunjungan adalah puthuk setumbu, gereja ayam,rumah kamera, junkyard, svargabumi, candi Borobudur dan candi Pawon serta candi Mendut. Untuk pilihan kunjungan UMKM ada banyak pilihan yaitu : seni batik, seni gamelan, kerajinan gerabah, home industry madu, home industry jamur, home industry kopi luwak, home industry tahu, home industry kripik singkong, home industry gula jawa, home industry rengginang.
HOME INDUSTRI JAMUR
Saat kami berkunjung kesana , kami mengambil paket short trip. Paket ini lama trip nya adalah 2 jam dan mengunjungi dua kunjungan UMKM. Paket UMKM kunjungan kami adalah home industry jamur dan home industry madu. Home industry jamur yang dikunjungi ini terletak di desa Wanureja kecamatan Borobudur.
Disini terdapat sentra industry jamur yang memproduksi aneka olahan jamur seperti kripik, kerupuk dan baso jamur. Saat datang kesana wisatawan dipersilahkan melihat ke dapur produksi. Disana ada karyawan sentra industry jamur menjelaskan bagaimana jamur mulai dari ditanam hingga dipanen kemudian di olah menjadi berbagai produk yang dihasilkan. Setelah itu melihat hasil produk olahan jamur. Pengunjung pun diberi suguhan teh panas dan bisa mencicipi baso jamur yang dibakar langsung dadakan disana. Harganya cukup kompetitif yaitu 10.000 rupiah satu tusuk yang berisi 3 buah baso. Rasanya enak dan gurih. Setelah dibakar diberi bumbu saos sambal dan mayones.
Sentra home industry jamur ini sejak dijadikan destinasi wisata mengalami kenaikan jumlah pengunjung yang berimbas kepada meningkatnya jumlah produksi karena bertambah banyaknya pembeli jamur. Jumlah karyawan pun mengalami kenaikan dari semula hanya empat orang maka tahun ini berjumlah enam belas orang karyawan. Setelah puas menikmati dan mendapat penjelasan tentang home industry jamur kami pun meninggalkan lokasi untuk menuju tempat kunjungan lainnya.
HOME INDUSTRI MADU
Kunjungan kedua adalah home industry madu. Home industry madu ini berada di desa Tuksongo. Nama sentra madu ini adalah Griya lebah Tuksongo. Lebah yang dibudidayakan disini adalah lebah local, lebahAustralia dan lebah tanpa sengat. Lebah-lebah tersebut ada di dalam kotak-kotak berwarna warni. MAdu yang dihasilkan adalah madu kaliandra dan madu hitam. Madu kaliandra ini berasal dari lebah yang menghisap nectar bunga pohon kaliandra. Sementara itu madu pahit berasal dari lebah yang menghisap nectar bunga pohon mahoni. Madu hitam ini rasanya pahit. Sementara itu madu kalianra rasanya manis. Setelah kita diberi penjelasan tentang peternakan lebah dan produksi madu selanjutnya diberi kesempatan untuk mencicipi madu kaliandra yang rasanya manis sekali. Di griya madu ini juga dijual madu-madu hasil panen di Griya Lebah Madu.
Setelah berkeliling mengunjungi dua UMKM tersebut wisata VW Caravan Safari melanjutkan perjalanan kembali ke basecamp Balkondes Tuksongo. Sepertinya kami harus kembali kesana suatu saat nanti untuk mengunjungi tempat-tempat yang belum sempat dilihat dan dinikmati. Oh iya jangan lupa saat kita berkunjung ke wisata VW Caravan ini wajib membawa tabir surya yaa karena akan panas-panasan dalam waktu cukup lama