Traveling ke Sukabumi? Jangan Lupa Melihat 5 Bangunan Bersejarah Ini

Kalau kamu berkunjung ke Sukabumi jangan lupa untuk mengunjungi beberapa bangunan bersejarah  yang ada di kota moci ini. Ada beberapa destinasi wisata sejarah yang menarik untuk dilihat. Kalau saya perhatikan memang betul lhoo, di Sukabumi itu banyak rumah-rumah tua dan tempat heritage berusia ratusan tahun. Beberapa diantaranya bisa jadi sering kamu lalui saat sedang di perjalanan. Naah, saya akan bercerita beberapa tujuan destinasi wisata sejarah yang bisa kamu kunjungi yaa baik sendirian atau bersama teman dan sahabat.

5 Bangunan Bersejarah 

Sebenarnya ada banyaak bangunan lama di Sukabumi ini baik yang ada di wilayah kota maupun kabupaten. Tapi, saya pilih yang paling berkesan menurut saya dan relatif mudah dijangkau atau aksesnya sering dilewati karena menuju tempat wisata. Cuzz yuuu saya mulai saja yaaa….

Rumah Notaris Hendrik  Schotel

Rumah notaris Hendrik Schotel atau dikenal juga dengan sebutan Wisma Wardani ini terletak di Jalan Bhayangkara nomor 219, Kota Sukabumi. Rumah peninggalan zaman Belanda ini ada di lingkungan Setukpa Polri kompleks Secapa. Pemilik rumah ini adalah seorang notaris berkebangsaan Belanda yang bernama Hendrik Schotel. Hendrik mulai menempati rumah bangunan bergaya Indische Empire  pada tahun 1920 an saat dia pindah tugas sebagai notaris dari Batavia ke Sukabumi. 

Rumah Notaris Hendrik Schotel memiliki jendela tinggi dengan ukuran besar khas rumah zaman dulu. Rumah ini memiliki pondasi dengan batu alam yang terlihat di  bagian tembok bawah seperti dibuat turap batu memberi ciri khas tersendiri. Rumah ini perpaduan antara arsitektur india kolonial khas Belanda dengan unsur lokal Indonesia yang beriklim tropis.

Bangunan bersejarah di Sukabumi
sumber gambar: tangkapan layar dari YouTube. https://www.youtube.com/watch?v=dtH33ieS8ZM

Jadi, intinya ada perpaduan antara gaya Belanda dengan gaya Indonesia deh. Rumah ini memiliki pengaruh Belanda melalui simetri fasad, adanya menara dan jendela tinggi seperti saya sebutkan tadi di awal. Sementara adaptasi tropisnya terlihat dari atap tinggi dan berundak serta beranda yang luas. 

Kamu bisa lho mampir kesini melihat rumah dengan ciri khas gaya bangunan tempo dulu.Rumah Notaris Hendrik Schotel merupakan salah satu pilihan tempat yang bisa kamu kunjungi. 

Stasiun  Sukabumi

Naah, stasiun Sukabumi yang ada di kota Sukabumi adalah salah satu bangunan peninggalan Belanda tempo dulu yang masih dipertahankan gaya khas bangunannya. Kamu bisa jalan-jalan ke Stasiun Sukabumi untuk melihat detail bangunannya lho. Stasiun Sukabumi bisa dijadikan salah satu tujuan traveling kamu apalagi yang menyukai tempat-tempat bersejarah seperti bangunan kuno. 

Bangunan yang dibuat tahun 1880 ini memiliki gaya khas arsitektur kolonial Belanda. Ciri khas bangunannya berupa adanya fasad simetris dengan garis horizontal kuat lalu terdapat pilar dan lengkungan di atas pintu. Bentuk lengkung di bagian atas pintu dan jendela ini adalah elemen khas arsitektur kolonial publik. Di bagian atas bangunan depan ada tulisan “Sukabumi” dengan ukuran huruf yang cukup besar. Tulisan ini bagian yang menyatu dengan dinding stasiun. 

Bangunan bersejarah di Sukabumi
sumber gambar: laman instagram, https://www.instagram.com/p/DFxXNF-TJDs/

Ditambah dengan jendela ukuran besar, bangunan Stasiun Sukabumi ini sangat mewakili tipikal bangunan publik Belanda abad ke-19. Tidak ketinggalan yaitu gaya atap pelana tinggi yang memudahkan sirkulasi udara panas ke atas. Pelataran luar stasiun dipayungi oleh kanopi besi di bagian depan. 

Dengan desain bangunan yang unik rasanya pas deh jika kamu traveling ke stasiun Sukabumi dan melihat detail bangunan disini. Puas deh main-main ke destinasi tempat bersejarah bangunan heritage ini. Gak ada salahnya kan jalan ke Sukabumi nya naik kereta aja, biar langsung bisa melihat keindahan tata artistik gaya bangunan lama Stasiun Sukabumi. 

Balai Kota Lama

Gedung Balai Kota Lama ini sudah ditempati oleh pemerintahan kota Sukabumi sejak tahun 1914 atau tepatnya saat Gemeente Sukabumi (Wilayah Administratif Sukabumi) mulai berdiri.Saat itu bangunan ini masih dikontrak oleh pihak Gemeente tapi kemudian di  tahun 1932 berhasil dibeli oleh pemerintah Sukabumi dengan harga 12.500 Gulden dari pemiliknya yang mengalami kebangkrutan.

Mengapa saya merekomendasikan Balai Kota Lama ini sebagai salah satu destinasi kunjungan wisata bersejarah di Sukabumi? Karena bangunannya memang bangunan tua dan desain arsitektur bangunannya khas bangunan kolonial Belanda tapi ada campuran rasa sundanya kalau ini sih.

Balai Kota Lama Sukabumi
Sumber gambar: https://sukabumiku.id/bukan-cuma-alamnya-ini-6-bangunan-tua-sukabumi-yang-menyimpan-kisah-mengejutkan/

Balai Kota Lama memiliki bentuk atap limasan bertumpuk menyerupai atap bangunan tradisional Sunda. Jendela dan pintu besar seperti ciri khas bangunan kolonial pada umumnya. Facade ini berfungsi juga untuk pencahayaan dan sirkulasi udara alami. Dua buah tiang di bagian depan bangunan berbahan batu-batu yang dipasangkan di dinding tiang.

Jangan lewatkan untuk swafoto di depan bangunan ini yaa,  Oh iyaa, di depan bangunan Balai Kota Lama ini terpampang tulisan “Balai Kota Sukabumi” dengan ukuran besar. Dari Balai Kota Lama ini selurusan dengan Jalan Dago salah satu kawasan pedestrian di kota Sukabumi. Kawasan yang cantik dan estetik di wilayah Kota Sukabumi.

Mess Kabayan Pondok Halimun

Mess Kabayan ini ada di kawasan Pondok Halimun. Saat saya kemping di awal tahun baru yang lalu di Pondok Halimun saya melewati rumah ini. Rumah tua ini ada di samping gerbang masuk kawasan Pondok Halimun. Rumah tua mess Kabayan ini berdiri di lahan  perkebunan teh milik PTPN VIII, Kebun Goalpara Afdeling Perbawati. 

Dari sini kamu bisa melihat pemandangan indah yaitu kota Sukabumi dari ketinggian. Rumah ini dulunya ditempati oleh meneer Belanda pemilik perkebunan pada zaman kolonial Belanda. Setelah masa kemerdekaan kepemilikan perkebunan ini diambil alih pemerintah yaitu PTPN VIII. 

 

Jadi jika kamu ingin menikmati pemandangan dari ketinggian di tengah suasana sunyi yaa ke Mess Kabayan aja, rasakan deh sensasi soundnya pasti beda dengan saat kamu menikmati ketinggian di Jakarta. Kalau di Mess Kabayan backsound nya itu suara burung dan desiran dedaunan yang tertiup angin tapi kalau di Jakarta suara deru kendaraan dan bunyi klakson yang bersahutan hehehe. 

Baca juga: Mengisi Malam Tahun Baru Di Camping Ground Paseban Fly Resort Pondok Halimun, Seru Banget!

Mess Kabayan ini cakep banget kalau kata saya sih. Ciri khas rumah kolonial menempel di rumah ini. Sama halnya dengan bangunan lainnya di Mess Kabayan juga ada pondasi batu alam di bagian bawah bangunan, batunya terlihat jelas jadi mempercantik tampilan rumah. Pintu dengan kaca banyak dan jendela ukuran besar dipayungi kanopi di atasnya. Atapnya bukan genteng tapi seng.

Mess kabayan
Sumber gambar: http://rekaulangsejarah.blogspot.com/2017/10/sejarah-dan-mitos-di-saung-mess-kabayan.html

Kamu juga bisa menikmati pemandangan berbagai aktivitas masyarakat setempat saat menanam aneka palawija di kebunnya. Rumah tua ini pernah menjadi lokasi syuting film Kabayan yang dibintangi oleh Didi Petet. Saya baru tau juga ternyata rumah tua ini bisa disewakan untuk menginap meskipun agak spooky hehehe kalau baca review dan ulasan-ulasan di media sosial tentang rumah ini. 

Yaa gak heran sih orang mess itu kan rumah tua peninggalan Belanda. Tapii kalau kamu menyukai petualangan menantang boleh dicoba niih nginep disini. 🤩🤩

Vihara Widhi Sakti

Bangunan eksotik dan menarik ini ada di kawasan Odeon Kota Sukabumi. Saya lumayan sering lewat daerah ini karena ada toko petshop langganan tempat saya membeli makanan kucing. Terus selurusan Vihara juga ada bubur ayam enaak langganan saya. Naah, balik lagi ke cerita Vihara Widhi Sakti ini yaa, jadi tempat ibadah kaum Kong Hu Chu adalah tempat ibadah bersejarah dan berusia lebih dari 100 tahun. Vihara Widhi Sakti dibangun pada tahun 1821 oleh seorang warga Tionghoa yang bernama Thung Hoat Tiat seorang praktisi kungfu.

Vihara Widhi Sakti
sumber gambar: https://www.buddhayana.or.id/vihara/400/vihara-widhi-sakti

Saat itu Sukabumi dilanda wabah Kolera dan Thung Hoat Tiat melakukan ikhtiar untuk mencari obat wabah ini. Menjalani ritual spiritual, dia bersama teman-temannya menggotong tepekong berkeliling ke 4 penjuru angin di wilayah Sukabumi. Ritual menggotong tepekong ini di kemudian hari dikenal dengan tradisi pawai Cap Go Meh.  Wabah kolera mereda dan Thung Hoat Tiat membangun vihara di sebuah area persawahan dimana tongkat toya yang dilemparkannya jatuh 

Baca juga: Bubur Ayam Odeon: Kuliner Legendaris Di Sukabumi

Desain bangunan Vihara Widhi Sakti sangat kental dengan gaya arsitek tionghoa. Atap Vihara memiliki struktur atap bertingkat (multi-tiered roofs) yang dikenal sebagai “xie shan”, Kalau saya perhatikan sih atapnya  bersusun menyerupai pagoda dan setiap tingkat atapnya itu menjorok ke luar. Menghasilkan desain bangunan cakep banget. Naah paling atasnya banget itu ada ornamen naga dan burung phoenix yang salling berhadapan lho. Ini adalah simbol Yin Yang dan Keberuntungan. 

Untuk pilarnya di cat merah, warna merah bagi kaum Tionghoa dipercaya bisa menangkal energi negatif. Di puncak atapnya, kamu bisa lihat ada 2 buah stupa yang mirip dengan stupa di candi-candi pada umumnya. Stupa ini bikin suasana klenteng ini terasa sakral dan megah, meskipun berada di tengah hiruk-pikuk kota.

Penutup

Menyenangkan sekali berkeliling di kota Sukabumi ini. Oh iyaa, jangan khawatir bangunan-bangunan yang saya ceritakan ini letaknya berdekatan koq gak jauh-jauh masih dalam satu lingkup wilayah kota. Jadi nanti urutannya itu ke Rumah Notaris Schotel dulu, lanjut ke Balai Kota Lama, terus ke bawah menuju Stasiun Sukabumi terus ke Vihara Widhi Sakti. terakhir menuju Pondok Halimun sekalian jalan-jalan dan kemping disana naah sebelum melewati pintu gerbang Pondok Halimun turun dulu deh dari kendaraanmu untuk melihat Mess Kabayan. Seru kaan berkeliling Sukabumi seharian. Sampai jumpa di tulisan saya selanjutnya yaa

 

Referensi Bahan Artikel dan Foto:

Blogspot.com. Sejarah dan mitos di saung Mess Kabayan. http://rekaulangsejarah.blogspot.com/2017/10/sejarah-dan-mitos-di-saung-mess-kabayan.html

BOEROEY PROJECT. (2024, October 8). RUMAH ZAMAN KOLONIAL EX NOTARIS HENDRIK SCHOTEL DI SUKABUMI [Video]. YouTube. https://www.youtube.com/watch?v=dtH33ieS8ZM 

https://www.instagram.com/p/DFxXNF-TJDs/

Ijang, & Ijang. (2025, May 27). Bukan Cuma Alamnya, Ini 6 Bangunan Tua Sukabumi yang Menyimpan Kisah Mengejutkan – Sukabumi Ku. Sukabumi Ku – Tampil Beda dan informatif. https://sukabumiku.id/bukan-cuma-alamnya-ini-6-bangunan-tua-sukabumi-yang-menyimpan-kisah-mengejutkan/ Instagram. (n.d.). 

Vihara Widhi Sakti. (n.d.). KBI. https://www.buddhayana.or.id/vihara/400/vihara-widhi-sakti

0 Shares:
10 comments
  1. destinasi bersejarah di Sukabumi ini menarik ya.. banyak bangunan ikoniknya. jadi pengen plesiran kesana duh..

  2. Kemarin saya baru pulang dari Sukabumi. Habis ikut pasaran di Ciburial Gunung Guruh
    Sayang gak lewat Utara sih. Sebagaimana sayaka orag Cianjur Selatan jadi ke Gunung Guruh juga lewat Selatan, lewat Sukanagara, takokak dan Geger Bitung.
    Kapan kapan kalau main ke saudara di Jalan Gudang coba ke wihara itu yg belum saya tau lokasinya

  3. Kalau 5 bangunan bersejarah ini semuanya ada di pusat kota Sukabumi ya? beda dengan destinasi wisata yang biasanya mbak Heni cerita di sekitar Sukabumi. Mengeksplore satu daerah aja sepertinya kurang kalau 1 hari kunjungan ya.

  4. Itu Vihara ukurannya luas dan megah banget ya. Saya baru tau sih ada Vihara semegah ini. Tapi lumayan lengkap juga ya, ada mess, ada balai kota, ada stasiun sampe rumah notaris. Very nice article 👍👍

  5. kayanya kudu langsung jalan-jalan ke Sukabumi dan lihat langsung bangunan-bangunan bersejarahnya. Apalagi letaknya ngga terlalu berjauhan yah. Apakah perlu sewa motor atau cukup jalan kaki aja? sekalian dong tempat makan yang yahud hehehe

  6. Kalau melihat bangunan lawas yang masih dipertahankan hingga kini tuh… kagum banget yaah..
    Akulturasi tanda bekas jajahan Belanda, masih menempel kuat pada fasad sebuah bangunan dan masih dirawat hingga kini, seolah menjadi saksi bisu apa yang terjadi di masa lalu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like