Sekitar tahun 2018 silam saat anak saya masih mondok di salah satu pesantren daerah Kabupaten Kuningan hampir satu bulan sekali saya pergi kesana. Saat itu rute yang saya tempuh adalah Sukabumi-Cianjur- Padalarang lanjut melintasi tol Padaleunyi kemudian keluar di Jatinangor. Naah perjalanan antara Sumedang-Kuningan ini lumayan panjang karena menyusuri Sumedang dari ujung barat ke ujung timur (Jatinangor hingga Tomo) kemudian masuk wilayah Majalengka dan lanjut menuju Kuningan. Duuh rasanya perjalanan panjang sekali. Namun sekarang perjalanan dari Jatinangor ke arah Majalengka tidak lagi menghabiskan waktu lama karena ada jalan tol Cisumdawu.
Mengenal Jalan Tol Cisumdawu
Jalan tol Cisumdawu adalah kepanjangan dari Cileunyi – Sumedang -Dawuan. Jalan tol yang menghubungkan antara tol Padalarang dan Tol CIpali ini berada di 3 wilayah yaitu Bandung, Sumedang dan Majalengka. Jalan tol sepanjang 61,6 km ini mulai digagas pada tahun 2005 saat pemerintahan dipimpin oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Sejak digagas hingga mulai dibangun memakan waktu 7 tahun hingga akhirnya baru di tahun 2011 dimulai pembangunan tol Cisumdawu.
Pembangunan tol Cisumdawu ini memiliki tantangan tersendiri terutama terkait dengan kondisi alam dari tanah yang akan dijadikan jalan tol. Kondisi geografis berupa tanah berbukit dan lapisan tanah yang labil memberikan tingkat kesulitan tinggi pada proses pembuatan jalan tol ini termasuk pembuatan terowongan yang ada di jalur tol Cisumdawu ini. Pembangunan jalan tol ini juga dimaksudkan untuk memberi akses menuju Bandara Internasional Kertajati yang ada di Majalengka.
Panjang Jalan Tol Cisumdawu mencapai 61,6 kilometer yang terbagi dalam 6 seksi. Keenam seksi Tol Cisumdawu yaitu Seksi 1 Cileunyi-Pamulihan (11,45 km), Seksi 2 Pamulihan-Sumedang (17,05 km), Seksi 3 Sumedang-Cimalaka (4,05 km), Seksi 4 Cimalaka–Legok (8,20 km), Seksi 5 Legok-Ujung Jaya (14,9 km), dan Seksi 6 Ujung Jaya-Dawuan (6,065 km)
Jalan tol Cisumdawu diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada tanggal 11 Juli 2023. Jalan tol Cisumdawu ini cukup lama juga yaa prosesnya dari mulai perencanaan hingga benar-benar sepenuhnya beroperasi secara full memakan waktu hingga kurang lebih 12 tahun.
Baca juga: Panduan Rute Perjalanan Jatinangor Sukabumi Menggunakan Kereta Api
Karakteristik Jalan Tol Cisumdawu
Yaa, jalan tol Cisumdawu seperti oase yang hadir dalam perjalanan panjang Sukabumi-Majalengka. Dulu waktu tempuh yang diperlukan dari tol Padalarang ke Majalengka sekitar 3 jam. Namun sekarang hanya ditempuh 1 hingga 1,5 jam saja sehingga perjalanan menjadi lebih cepat. Buat kamu yang sudah pernah melintasi tol Cisumdawu pasti deh senang dengan pemandangan yang tersaji sepanjang perjalanan. Jalan Tol Cisumdawu memang memiliki karakteristik tersendiri. Berikut saya rangkumkan pengalaman menikmati perjalanan sepanjang jalan tol Cisumdawu dan karakteristik yang ada di dalamnya.
Jalan Dengan Banyak Tanjakan dan Turunan
Sepanjang menyusuri jalan tol Cisumdawu saya banyak mengingatkan suami untuk tetap siaga, fokus dan hati-hati selama berkendara. Saya agak ngeri juga jika dia meleng-meleng soalnya jalannya banyak tanjakan dan turunan tajam. Maklum saja yaa karena jalan tol ini dibangun di atas tanah dengan kontur berbukit, jadi permukaan tanah tidak landai namun naik turun. Oleh karena itu ada baiknya kamu memeriksa kondisi kendaraan sebelum bepergian yaa agar dipastikan mobilmu dalam kondisi oke saat melewati tol Cisumdawu
Banyak Jalan Lurus dan Belokan Harus Waspada
Selain banyak tanjakan dan turunan tajam, karakteristik jalan tol Cisumdawu ini jalannya selain lurus juga banyak belokan. Biasanya kan jalan tol itu lurus-lurus saja yaa, naah tol Cisumdawu ini agak berbeda karena banyak juga belokannya. Yaa wajar sih karena tanahnya berbukit jadi ada belok-beloknya. Tidak jarang belokannya pas tanjakan atau pas turunan. Sehingga kamu tetap waspada yaa saat berkendara.
Terdapat Jalur Darurat
Dari awal memasuki ruas tol Cisumdawu saya banyak menemukan jalur darurat. Jalur darurat ini adalah sebuah jalan menanjak yang dibuat di sisi kiri jalan tol. Jalur tambahan ini dibuat terpisah dari jalur utama dan ada garis sendiri yang memisahkan untuk memudahkan pengendara membedakannya. Sebelum melalui jalur darurat ada beberapa tanda yang mengingatkan pada pengendara bahwa sebentar lagi akan melewati jalur darurat.
Jalur darurat ini dibuat menanjak dan permukaannya berbeda dengan jalur utama jalan tol. Ciri fisik jalur darurat ini memiliki permukaan lebih kasar dan keras. Kalau saya lihat sih di jala ntol ini jalur daruratnya ada yang ditumbuhi rumput dan permukaannya diberi pasir. Jalur darurat ini difungsikan bagi kendaraan yang memiliki kendala dan masalah teknis seperti rem blong. Jadi saat kendaraan mengalami masalah rem blong maka kendaraan tersebut ada baiknya segera memasuki jalur darurat. Jalur darurat cukup banyak terdapat di sepanjang jalan tol Cisumdawu, hal ini bisa dimengerti mengingat kondisi jalan tol yang banyak tanjakan dan turunan.
Melewati Banyak Jembatan
Karakteristik Tol Cisumdawu lainnya adalah banyak jembatan yang dibangun sepanjang jalannya. Jembatan yang sempat tercatat oleh saya saja ada sepuluh jembatan yang dilewati bisa jadi lebih sih karena mungkin terlewat atau tidak terlihat. Tapi tolong koreksi juga jika ternyata saya salah, yaa khawatir ada yang terlewat hehehe.
Saya perhatikan juga jembatan yang ada di tol Cisumdawu ini bukan dibangun di atas sungai biasanya kan kalau mendengar kata jembatan pasti kamu membayangkan di bawahnya ada aliran sungai. Nah di tol Cisumdawu ini jembatan yang dibangun berada di atas permukaan tanah. Seperti sudah saya ulas di bagian atas tulisan ini bahwa kontur tanah disini berbukit dan melewati tanah yang tidak stabil. Sehingga meskipun diurug tetap memiliki resiko besar jadi dengan membangun jembatan untuk melewati area tanah labil atau kontur berbukit tersebut akan lebih aman. Berikut jembatan yang saya catat saat melewati tol Cisumdawu:
- Jembatan Cisarongge panjang 350 meter
- Jembatan Conggeang 636 meter
- Jembatan Cikondang panjang 202 meter
- Jembatan Cipongkor panjang 80 meter
- Jembatan Ciherang panjang 210 meter
- Jembatan Cipeles panjang 240 meter
- Jembatan Gunung Puyuh panjang 204 meter
- Jembatan Kedondong 744 meter
- Jembatan Cisumengka 160 meter
- Jembatan Cinapel panjang 420 meter
Pemandangan Indah
Menyusuri jalan tol Cisumdawu saya benar-benar disuguhi oleh pemandangan indah. Saya melihat dua gunung yaitu Gunung Manglayang dan Gunung Tampomas, pemandangan gunung berpadu dengan bukit hijau indah sekali. Jalanan yang menanjak dan menurun serta berkelok menyajikan keindahan pemandangan jalan yang tidak biasa.
Bayangkan saja hampir di seluruh perjalanan mata saya disuguhi pemandangan bukit dan lembah nan hijau berpadu dengan birunya langit yang berawan putih tipis. Hampir seperjalanan sepanjang jalan tol Cisumdawu saya tidak melihat rumah di pinggir jalan tol, jalan tol ini benar-benar membelah perbukitan.
Terowongan Twin Tunnel
Karakteristik tol Cisumdawu yang menurut saya paling unik adalah adanya twin tunnel atau terowongan sepanjang 472 meter yang berada di Bukit Cilengsar. Jadi terowongan ini dibuat untuk membuat jalan di bawah bukit. Ada dua jalur jalan yang menembus bukit, itulah sebabnya dinamakan twin tunnel. Saya jadi teringat terowongan teletubbies yang ada di serial film anak-anak. Saya pun jadi ingat terowongan yang ada di Mina, persis persis seperti itulah. Terowongannya cukup panjang dan sepanjang terowongan ada lampu penerangan yang berfungsi agar pengendara yang melewati tein tunnel tidak kegelapan saat melewati lorong jalan tersebut.
Permukaan Jalan Tidak Stabil
Perjalanan menyusuri jalan tol Cisumdawu ini saya dapat melihat permukaan jalan yang tidak stabil. Ada yang sudah mulus beraspal, ada yang belum hanya beton saja. Ada juga yang rapi sekali bergaris-garis.Permukaan jalan pun terasa bergelombang di beberapa bagian. Ada permukaan jalan yang saat dilewati itu terasa mulus namun ada juga yang bergelombang. Jadi saat berkendara selalu hati-hati dan waspada yaa.
Minim Penerangan
Jalan tol Cisumdawu ini saya lihat masih minim sekali penerangan. Saya tidak melihat lampu penerangan berjejer di sepanjang sisi jalan tol seperti yang saya lihat di jalan tol lainnya. Lampu penerangan baru saya lihat menjelang akhir tol Cisumdawu saat akan bergabung dengan tol Cipali. Jadi, buat kamu yang melewati jalan tol Cisumdawu di malam hari harap berhati-hati yaa dan pastikan kendaraan kamu seluruh lampunya mobil berfungsi dengan baik.
Rest Area Terbatas
Sepanjang jalan tol Cisumdawu hanya ada satu rest area bagi pengendara, yakni Rest Area KM 203. Rest area ini terletak di Kelurahan Cacaban, Kecamatan Conggeang, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Jadi pastikan saat kamu akan melalui jalan tol tidak dalam kondisi kebelet pipis maupun BAB dan pastikan perbekalan logistik apakah itu minuman dan makanan mencukupi. Soalnya daripada belok ke rest area dan antri saat mau ke toilet kan repot. Jadi lebih baik persiapkan sebaik mungkin. Selain itu juga ada baiknya isi terlebih dahulu bahan bakar kendaraan sampai full agar kamu bisa menikmati perjalanan dengan lancar dan tidak ada drama kehabisan bensin yaa
Penutup

Menyusuri jalan tol Cisumdawu dari awal masuk hingga akhir keluar Cipali tidak akan bosan melihat pemandangan indah, jalanan lurus dan belok dengan turunan dan tanjakan terlihat dari kejauhan bagus sekali. Oh iya, untuk tarif tolnya itu dimulai dari pintu tol Padalarang yaa sampai pintu keluar tol Kertajati di Tol Cipali total saldo e wallet yang terpotong adalah 95rb rupiah. Dengan rincian Pintu tol Padalarang sampai ke Pintu tol Dawuan 89rb, kemudian lanjut dari pintu tol Dawuan hingga ke exit kertajati itu saya bayar lagi 7rb. Mayan juga yaa…Jadi siapkan saldo agak banyak yaa buat bayar tolnya..
Sumber referensi bahan bacaan:
Setyaningrum, P. (2023, July 12). Profil Tol Cisumdawu, Pemilik Terowongan Jalan Tol Pertama dan Terpanjang di Indonesia Halaman all – Kompas.com. KOMPAS.com. https://bandung.kompas.com/read/2023/07/12/202427378/profil-tol-cisumdawu-pemilik-terowongan-jalan-tol-pertama-dan-terpanjang-di?page=all