Dari Lorong Rahasia hingga Pemandian Raja: Serunya Berkelana Di Tamansari Yogyakarta

Yogyakarta menyimpan begitu banyak kisah sejarah di masa lalu. Sebagai salah satu wilayah di Indonesia yang masih menerapkan sistem keraton, tentu saja menjadikan daerah kasultanan keraton ini banyak memiliki destinasi wisata sejarah dan budaya. Destinasi sejarah dan budaya ini bisa menjadi alternatif wisata edukasi bagi wisatawan yang berkunjung kesana. Salah satu wisatawan domestik tersebut adalah saya sendiri. Saya menyempatkan untuk mengunjungi objek wisata sejarah budaya Tamansari.

Lokasi Objek Wisata Tamansari

Objek wisata Tamansari terletak di lingkungan komplek Keraton Yogyakarta tidak jauh dari alun-alun. Alamat lengkapnya adalah: Jalan Tamanan, Patehan, Kecamatan Kraton, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia.Tamansari hanya berjarak sekitar 1 kilometer di sebelah barat dari Kompleks Keraton Yogyakarta, sehingga mudah diakses dari kawasan Malioboro maupun Alun-Alun Kidul. 

Saya sendiri menggunakan aplikasi angkutan online dari hotel tempat menginap menuju Tamansari. Tinggal setting saja lokasi kami dan lokasi tujuan yaitu Tamansari Yogyakarta. Insya Allah mudah ditemukan dan supir angkutan online yang kami tumpangi sudah sangat hafal jalan dan rutenya.

Harga Tiket Masuk Dan Jam Buka Objek Wisata Tamansari Yogyakarta

Agar bisa masuk ke komplek objek wisata Tamansari ini saya membayar tiket Rp5.000 per orang. Harga ini berlaku untuk wisatawan lokal. Sementara itu jika pengunjung adalah wisatawan asing dikenakan tiket harga masuk Rp15.000 per orang. Jika ingin memaksimalkan urusan dokumentasi sehingga kamu merasa perlu membawa kamera selain kamera ponsel selularmu maka siap-siap merogoh kocek tambahan sebesar Rp3.000. Tiket tersebut berupa kertas yang dipasangkan ke tangan yaa. 

Tamansari juga menyediakan jasa pemandu wisata jika kamu ingin mendapatkan informasi yang lebih lengkap dan jelas mengenai objek wisata yang kamu kunjungi ini. Pemandu wisata Tamansari ini bisa kamu dapatkan dengan membayar sewa pemandu sebesar Rp50.000. Tamansari buka setiap hari yaa tidak ada liburnya, jadi kamu bisa datang kapan pun. Bebas saja dari hari  Senin hingga Minggu kamu bisa berkunjung kesini. Hanya saja kamu harus memperhatikan jam kunjungannya saja yaa yaitu  mulai pukul 09.00 hingga 15.00 WIB. 

Saya Melihat Apa Saja Di Tamansari?

Setelah sampai di parkiran saya dan anak saya turun dari mobil dan berjalan sedikit melewati deratan penjual yang menjajakan berbagai macam makanan serta minuman. Ada juga saya melihat pengamen yang menggelar konser kecil disana suaranya cukup merdu juga. Saya menikmati sajian lagunya saat membeli semangkok baso sebelum masuk ke area wisata Tamansari. 

Gerbang Gapura Kenari

Setelah berjalan beberapa ratus langkah tidalah di depan gerbang masuk Tamansari. Gerbangnya langsung mengingatkan saya ke gambar yang ada di buku sejarah saat sekolah dulu. Memang benar yaa kalau berkunjung ke objek wisata sejarah kerajaan vibesnya langsung terasa. Gerbang kokoh menyambut saya untuk seolah mengajak saya untuk segera masuk.

Sumber gambar: pribadi

Ehh sabar dulu kan harus beli tiket sebelum masuk hehehehe. Gerbang kokoh pintu masuk ke objek wisata Tamansari ini namanya Gerbang kenari. Di pintu  gerbang ini ada dua buah ular naga yang berjaga masing-masing di sisi kanan dan kiri pintu gerbang masuk tersebut. 

Pasiraman Umbul Binangun

Setelah melewati gerbang kenari akan ada tangga ke bawah menuju ke komplek Pasiraman Umbul Binangun. Saat memasuki area pasiraman ini saya cukup terkagum-kagum dengan keindahan taman kolam ini. Airnya jernih dan tata desain bangunannya sangat estetik. Desain bangunan yang memadukan gaya jawa dan eropa menghasilkan gaya arsitektur khas dan unik. 

sumber gambar: pribadi

Kolam yang saya lihat di komplek Umbul Binangun ini dikelilingi tembok tinggi dan ada bangunan di sebelah kiri tangga sari saya masuk tadi. Total kolam yang ada di dalam area ini ada dua. Satu lebih besar dibandingkan dengan kolam lainnya. Kolam yang lebih dekat dengan bangunan menara lebih besar daripada kolam yang ada di seberangnya. Diantara kedua kolam tersebut ada jalan kecil yang menghubungkan tangga masuk dan tangga keluar. Di ujung masing-masing kolam juga terdapat jalan kecil yang bisa dilewati pengunjung untuk mengelilingi kolam.

Sumber gambar: pribadi

Bangunan tersebut menurut ceritanya sih itu adalah tempat sauna raja. Saya pun berkesempatan menaiki bangunan tersebut dan melihat kolam pemandian Tamansari ini dari atas gedung. Indah sekali melihat kolam Pasiraman Umbul Binangun dari atas gedung ini. 

sumber gambar: pribadi

Kolam pasiraman ini dikelilingi oleh pot-pot besar berisi tanaman hias dan di dalam kolam ada air mancur di setiap sudut dan tengah kolam.  Jadi total ada lima air mancur yang  tertanam di lingkaran-lingkaran kecil di dalam area kolam. Saya menyarankan untuk bisa mengambil gambar seluruh area kolam kamu bisa naik ke gedung menara yaa, ambil foto dari atas sehingga bisa memotret keseluruhan area pasiraman umbul binangun ini. Apalagi mengambil gambarnya pas siang hari foto akan lebih bagus karena pencahayaannya pas.

Bangunan Menara

Bangunan menara ini seperti yang sudah saya sebutkan sebelumnya ada di sebelah kiri tangga masuk ke Pasiraman Umbul Binangun. Saya harus menaiki banyak anak tangga untuk bisa naik ke puncak menara. Sebelum menaiki anak tangga tersebut saya memasuki lorong bangunan di dalam menara. Kesan saat memasuki lorong dan anak tangga menuju puncak menara ini agak-agak horor deh hehehehe. Soalnya bangunannya kan sudah tua. Temboknya sudah banyak lumutnya dan gelap kurang cahaya jadi yaa begitu deh. 

Sumber gambar: pribadi

Saya sih memaklumi kondisi ini karena Taman sari ini kan bangunan tua yaa bangunan heritage tinggi nilai budaya, jadi yaa wajar jika sudah tua. Namun setelah berada di atas, saya terpuaskan dengan pemandangan indah melihat pasiraman. Selain itu ada beberapa spot menarik untuk saya bisa berfoto disini. 

Gerbang Gedhong Gapura

sumber gambar: pribadi. 

 

sumber gambar: pribadi. gambar kiri: salah satu sudut di halaman belakang tamansari. Gambar kanan: tangga menuju keluar

Sementara di bagian belakang ada juga gerbang untuk keluar namanya Gedhong Gapura Hageng atau Gapura Agung yang dahulu merupakan pintu gerbang utama Tamansari. Gerbang Gedhong Gapura Hageng  ini bisa saya temui setelah menaiki tangga menuju pintu keluar. Naah setelah saya keluar dari Pasiraman Umbul Binangun langsung terlihat lapangan luas dan di ujung depan terlihat gerbang Gedhong Gapura Hageng  dengan gagahnya. Gapura ini adalah pintu keluar Tamansari.

Penutup

Waah ternyata destinasi kunjungan ke Yogyakarta itu bukan hanya Malioboro saja yaa, tetapi ada juga wisata budaya menarik ini.  Berkunjung ke objek wisata Tamansari Yogyakarta bisa melihat langsung sisa peninggalan sejarah kasultanan Yogyakarta. Oh iya di komplek wisata ini juga terdapat pusat penjualan souvenir oleh-oleh yaa yang dikelola oleh masyarakat dan UMKM setempat. Sepanjang jalan menuju keluar komplek Tamansari dan di lapangan dalam Gedhong Gapura Hageng saya banyak melihat penjual souvenir ini.  Jadi kalau kamu berkunjung ek Yogyakarta jangan lupa mampir kesini yaa. Terima kasih sudah membaca artikel ini. Semoga bermanfaat☺️

 

0 Shares:
2 comments
  1. Salam Kenal. Saya sering kesini dulu pas jaman kuliah di Jogya.

    Kangen jg sudah lama gak kesini. Paling ikonik kalau sampai ke masjid bawah tanahnya itu. Keren pokoknya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like