Cek Toko Sebelah 2 : Sebuah Pelajaran Mengobati Luka Batin

Luka Batin
Sumber gambar : wikipedia

Pekan kemarin saya menonton film Cek Toko Sebelah 2. Jika dilihat dari judulnya mungkin orang akan mengira bahwa ceritanya adalah kelanjutan dari film Cek Toko Sebelah sebelumnya yang sudah lebih dulu tayang beberapa tahun lalu. Setelah  menonton film ini ternyata ceritanya menyita perhatian saya karena latar masalah dalam filmnya adalah tema yang saya suka yaitu tentang pemulihan batin. Dalam ceritanya ada sebuah pelajaran  mengobati luka batin.

Film ini termasuk ke dalam genre drama komedi. Diproduksi oleh Starvision Plus dan dibintangi oleh Ernest Prakasa, Laura Basuki, Dion Wiyoko, Adinia Wirasti, Chew Kin Wah, Maya Hasan dan Widuri Puteri. Film dengan durasi 114 menit ini diproduseri oleh Chand Parwez Servia.

Film yang scenario dan sutradanya  oleh Ernest Prakasa ini mulai tayang di bioskop pada tanggal 22 Desember 2022 lalu. Masih bercerita tentang kisah keluarga Koh Afuh beserta dua anaknya yaitu Erwin dan Yohan. Cerita utama pada film ini ada di tokoh Erwin dan Yohan. Meski memiliki jalan cerita yang berbeda namun saya meilihat ada satu titik masalah yang sama yaitu luka batin. Sebuah luka batin yang belum tuntas terobati sehingga terus mengikuti kehidupan saat ini.

Dalam film ini Erwin memiliki pacar dan berniat untuk dinikahinya yaitu Natalie. Namun kisah cinta mereka tersandung restu ibunda Natalie yaitu Agnes. Karakter Agnes yang dominan mengatur sebenarnya bertujuan baik yaitu ingin memastikan sang anak dalam keadaan dan kondisi yang baik dan bahagia. Luka batin yang dia dapatkan dari suami membuat dia sangat protektif terhadap Natalie. Dia tidak ingin kepedihan yang dilaluinya di masa lalu dialami oleh Natalie sang anak.

Sementara itu Yohan yang tetap berbeda pendapat dengan Ayu istrinya perihal anak mampu membuat pertengkaran mencuat kembali diantara mereka. Apalagi Koh Afuh sudah sangat ingin memiliki cucu. Namun ternyata sikap Ayu yang seperti itu karena dia memiliki luka batin dan trauma di masa kecilnya. Sehingga Ayu sangat takut jika harus memiliki seorang anak.

Dari dua kisah tersebut ada satu pelajaran yang bisa diambil yaitu perlunya keluasan hati untuk menerima apa yang sudah terjadi dalam hidup. Menerima sebuah luka dan membiarkan luka tersebut berlalu dan kita mengijinkannya untuk pergi dari hidup kita. Mengijinkan luka itu pergi dan berganti episode dengan sebuah cerita yang baru.

Sebuah akhir kisah yang menyenangkan ketika akhirnya Ibu Agnes mampu berdamai dengan masa lalu dan membiarkan Natalie anaknya bahagia dengan kehidupan dan pilihan hidupnya sendiri. Bahagia ketika Yohan mampu memahami apa yang dirasakan oleh Ayu dan dengan sabar bersedia mendampinginya agar bisa menerima luka batinnya di masa lalu.

Sebuah film keluarga yang bagus untuk dinikmati menyambut tahun baru 2023. Selamat menonton yaa….

 

 

0 Shares:
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like