Mengapa Dengan Traveling Bisa Mengungkap Karakter Seseorang?

sumber gambar: canva

Percaya gak kalau dalam sebuah perjalanan atau saat kamu traveling bersama teman-temanmu maka itu adalah salah satu cara untuk bisa mengetahui karakter seseorang. 

Kalau saya sih percaya karena saat traveling itulah saya bisa berinteraksi secara intens dengan mereka. Bahkan  salah satu sahabat terbaik Nabi Muhammad yaitu Khalifah Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhu pernah memberikan sebuah perkataan tentang hal ini. 

Sebagaimana diceritakan oleh salah seorang Tabi’in yang bernama Khorasyah bin Al hurr rohimahulloh :

“Umar bin Khattab RA berkata: jika ingin mengetahui karakter asli seseorang, ajaklah dia melakukan perjalanan jauh (safar) selama tiga hari, niscaya karakter aslinya akan tampak sejujur-jujurnya”

Naah, dari penuturan sahabat Umar RA ini makin meyakinkan saya bahwa traveling bisa mengungkap karakter seseorang.

 

Traveling Bisa Mengungkap Karakter Seseorang

Apa saja sih yang bisa kamu ketahui dari sifat seseorang saat mengadakan perjalanan bersama? Yuk kita bahas saja nih 

Respon terhadap emosi

Saya sudah sering melakukan perjalanan bersama baik itu dengan teman atau bersama rekan kerja. Bagi saya saat traveling itu adalah sebuah ujian kehidupan. Kenapa? Karena banyak hal tak terduga dan seringkali tidak bisa diatur responnya. Seringkali saat traveling kamu tidak bisa berpura-pura lagi karena banyak hal tak terduga terjadi. 

Saat melakukan perjalanan bersama kamu seolah keluar dari zona nyaman dan akan menghadapi berbagai situasi tidak terduga. Bisa saja kan bertemu dengan kondisi yang sama sekali tidak kamu inginkan, naah jadi keluar zona nyaman kaan.

Saya saat muhibah ke beberapa tempat bersama rombongan, pernah mengalami kejadian tak terduga. Kejadian tersebut diantaranya tiket kereta tertinggal di hotel, jadwal itinenari yang tidak sesuai jadwal karena pihak agen merubah schedule, ada musibah yang menimpa salah satu anggota rombongan dan masih banyak hal lainnya. Waah, semua kejadian tersebut tentu saja tidak diinginkan bukan. 

Itulah yang saya maksud pada kalimat traveling itu adalah ujian kehidupan. Pada saat seperti itulah kamu bisa melihat bagaimana perilaku seseorang atas respon emosi terhadap kejadian tersebut. 

sumber gambar: canva

Mungkin diantaranya ada yang sabar, meskipun kesal dia tetap tenang. Tapi ada yang merespon dengan sikap membentak bentak dan mengomel tak karuan atau mengeluh tiada henti sebagai respon atas emosi marah yang dirasakannya. 

Selain perilaku atas respon emosi, dari kejadian tak terduga ini kamu juga bisa menilai seberapa baik seseorang memiliki kemampuan adaptasi terhadap perubahan rencana yang tiba-tiba berubah. Apakah bisa langsung menyesuaikan diri atau malah jadi kaku dan mengeluh serta cenderung menyalahkan keadaan.

Jadi, cukup jelas yaa saat traveling sikap dan karakter seseorang terutama perihal perilaku atas respon emosi bisa terlihat. Dari kejadian tersebut kamu jadi bisa tau seseorang itu seperti apa.

Pengambilan keputusan

Seringkali saat traveling banyak kejadian terjadi di luar prediksi. Hal ini menuntut kamu harus bisa membuat keputusan dalam banyak hal baik besar maupun kecil. 

Naah, dari sini kamu bisa melihat karakter seseorang terkait inisiatif, gaya kepemimpinan dan tanggung jawabnya. Saya pernah lho saat hendak pergi ke sebuah tempat tapi ternyata ada beberapa rekan yang tidak membawa kartu tap buat naik kereta. Mereka rupanya lupa membawa kartu tersebut dan tertinggal di kamar hotel. 

sumber gambar: canva

Sementara jarak antara hotel dan stasiun tempat berkumpul itu sudah jauh sekali. Disaat kebingungan melanda akhirnya salah seorang teman menyarankan agar membeli saja kartu baru daripada balik ke hotel dan kehilangan banyak waktu. Memang sih akhirnya jadi keluar uang lagi, tapi yaa resiko kenapa juga tidak teliti dan lalai sehingga bisa tertinggal membawa kartu.

Saya melihat karakter teman saya ini cukup bagus, dia ada inisiatif memberi solusi dan memiliki sikap kepemimpinan yang baik karena bisa memberi keputusan di saat genting.

Ada juga beberapa orang yang saya temui dia selalu ngikuut saja apa yang diputuskan oleh teman-temannya seolah dia tidak memiliki pendirian dan cenderung mencari aman saja.  Yaa begitulah saat traveling kamu jadi tau bagaimana tabiat seseorang.

Cara Mengelola Waktu dan Keuangan

Naaah ini dia nih yang paling menarik buat diperhatikan dari karakter seseorang saat traveling. Bagi saya jika ada seseorang yang selalu telat, tertinggal melulu jika sedang menuju ke sebuah destinasi fix deh karakternya jelek. Dia tidak bisa mengelola waktu dengan baik dan tidak bisa menghargai teman-temannya yang sudah berusaha tepat waktu. 

Karakter seperti itu beneraan deh bikin jengkel saja. Apalagi jika bepergiannya itu di luar negeri yang notabene orang-orang sana memiliki karakter disiplin. Selain ngeselin kan jadi bikin malu aja seolah mempertegas bahwa orang Indonesia itu memang suka telat.

sumber gambar: canva

Tata kelola uang juga bisa lho terlihat saat traveling bersama. Traveling sering kali menjadi cermin yang menampakkan karakter seseorang, terutama dalam hal mengelola manajemen keuangan. Saat seseorang bepergian, ia dihadapkan pada banyak keputusan finansial, mulai dari memilih penginapan, menentukan transportasi, hingga mengatur pengeluaran harian alias memilih barang apa yang akan dibelinya. Ada yang pertimbangannya banyaak banget saat mau membeli barang tapi ada juga yang tidak pikir panjang dalam membeli. 

Dari sinilah terlihat siapa yang disiplin dan siapa yang boros. Misalnya, teman kamu saat traveling ini ternyata memiliki kebiasaan  mencatat pengeluaran harian, mencari promo tiket, dan membatasi belanja oleh-oleh hanya yang diperlukan saja. Maka dari kebiasaan ini bisa  menunjukkan karakter yang terencana, hemat, dan berpikir jangka panjang. 

Sebaliknya, orang yang cenderung boros, banyak belanja dan  membeli barang tidak perlu, sering tergoda jajanan jalanan tanpa memperhitungkan sisa uang, atau memakai kartu kredit tanpa perhitungan mencerminkan sifat spontan dan kurang perencanaan. Dalam perjalanan kelompok, karakter ini tampak lebih jelas lagi, ada yang mengatur dana bersama dengan transparan dan adil, ada pula yang sulit menahan diri dari pengeluaran pribadi. 

Traveling, dengan segala tantangan dan godaannya, menjadi miniatur kehidupan: bagaimana seseorang memprioritaskan kebutuhan, mengendalikan keinginan, dan beradaptasi dengan kondisi keuangan terbatas. Dan, biasanya akan terlihat juga niih siapa yang sukanya dibayarin dan memiliki bibit-bibit suka meminjam kepada temannya wkwkwk…. 

Dengan kata lain, cara seseorang mengatur uang saat traveling adalah refleksi nyata dari karakter seseorang sejauh mana kedewasaan, tanggung jawab, dan kemampuannya dalam mengelola hidup secara keseluruhan terutama dalam hal ini bagaimana seseorang mengatur keuangannya. 

Cara berinteraksi dan sikap terhadap orang lain

Naah, saat traveling bisa mengungkap karakter seseorang dalam hal cara berinteraksi dan bersikap terhadap orang lain. Saat traveling biasanya kamu akan bertemu dnegan banyak orang baru. Mungkin kamu akan bertemu pemandu tour, para penjual makanan dan barang lainnya, petugas tiket di bandara, petugas hotel hingga masyarakat lokal di daerah yang dikunjungi. Bagaimana teman kamu bersikap terhadap mereka, apakah ramah, cuek, minim empati ataukah sebaliknya? Bagaimana teman kamu memperlakukan orang-orang yang ditemuinya? Apakah cenderung meremehkan, menghormati atau cenderung ingin selalu dianggap lebih dan ingin selalu dimengerti tanpa mau mengerti orang lain? Sedikit banyak pasti akan terlihat. 

Saat traveling kamu juga akan melihat seberapa mampu teman kamu menerima perbedaan dalam budaya, makanan dan kebiasaan-kebiasaan baru di daerah yang jadi tujuan perjalanan. Saat melakukan perjalanan maka kamu dan teman-teman akan menemukan situasi dan kondisi baru sehingga hal ini akan menghilangkan kebiasaan-kebiasaan nyaman yang sudah dibangun sebelumnya. Saat kenyamanan hilang, maka tingkat stress meningkat. Disinilah biasanya sifat dasar manusia akan muncul.

Penutup

Jadi, itulah penjelasannya mengapa traveling bisa mengungkap karakter seseorang. Benar ternyata kata-kata sahabat Rasulullah yaitu Sayyidina Umar yang saya tulis di awal artikel ini. Sebagian besar dari hal-hal di atas pernah saya alami juga. Jadi, sering-seringlah traveling agar bisa belajar berbagai macam karakter seseorang. 

0 Shares:
20 comments
  1. Kalau jalan sama temen, saya ga pernah buka bawa duit berapa kalau ditanya. Paling jawabnya cukup biaya transportasi, akomodasi, konsumsi. Soale kalau sebut jumlah, ada temen yang suka ngentengin. Saya lebih baik ga kasih info buat jaga-jaga (manage) buka pelit ya.

  2. Percaya pakai banget kalau traveling tuh bisa memperlihatkan karakter asli seseorang. Karena itu aku sering bilang ke orang-orang, kalau mau hidup dengan seseorang, sebelum memutuskan traveling aja dulu minimal lima hari, dari sana akan tahu bagaimana menghadapinya nanti.

    Kunci melihat karakter orang adalah bagaimana cara merespon keadaan. Mudah saja bersikap baik kalau keadaan baik, tetapi jika sebaliknya, nah terlihat sudah. Karena kebiasaan tidak akan bisa bersembunyi berhari hari.

  3. Makanya aku sangaaaaaat membatasi travelmates yg jalan dengan aku mba. Krn paliiiing ga suka yg karakternya tidak bertanggung jawab dan disiplin gini.

    Saat traveling, aku dan 3 temenku, yg selalu jalan Ama aku, udah tahu tugas masing2 . Aku selalunya yg book tiket, hotel dan jadi pemegang duit selama traveling.

    Jadi biasanya saat di bandara Soetta , semuanya pada kasih uang dengan nominal sama ke aku, misal USD 100 per orang. Dan itu yg aku pakai utk bayar makanan, minuman, atau transport. Kalo pengeluaran pribadi ga bakal dr uang yg aku pegang td. Itu pakai uang sendiri . Jadi teratur.

    Kalau urusan bicara dengan orang asing, nah itu biasa temenku, Krn lebih luwes. Ntr baru aku dan lainnya nimbrung hahahhhaha. Intinya kami memang udh sadar tugasnya apa. Ga ada yg ngelarang juga kalo semisal ada 1 hari kami pengen pisah sebentar.

    Makanya kalo Nemu yg manja, lelet, aku blacklist LGS 🤣🤣

  4. Setuju banget sih Kak karena saat teraveling kan keadaannya berbeda dengan sehari-hari (gak bisa jaim kalau di perjalanan). Misalnya kereta terlambat lalu travelmate ngamuk kan ngerii. Mending gak ngajak dia di liburan berikutnya, ketahuan terlalu emosional.

  5. Betul sekali, Travelling bisa bikin kita lebih mengenal karakter seseorang secara jujur dan gamblang banget, no tipu-tipu atau ditutupi karena banyak hal-hal yang menguji. Akan tampak jelas mana yang emosional, tenang, dkk.

    Terlebih terkait adaptasi, pengaturan keuangan, waktu, dkk. Sangat bisa dinilai secara menyeluruh, itulah ku suka sekali ajak kawan dekat liburan bareng. Selain menciptakan momen, bisa makin tau karakter dan bonding juga.

  6. Aku jarang traveling dengan orang lain selain keluarga. Tapi aku setuju banget kalau traveling itu membuat kita jadi tahu sifat seseorang karena kita akan cukup lama berinteraksi dengan dia.

  7. saya belum pernah travelling bareng orang lain. karena pasti ada drama. Saya lebih suka jalan sendiri. Bebas mau ke mana saja. tidak perlu nunggu voting dan kesepakatan bersama. Tapi dari jalan singkat yang tidak seharian, memang sudah bisa ketahuan karekter seseorang. Misalnya ogah sharing sesuatu, dan kadang pelit. Misalnya bawa camilan, diam-diam di makan sendiri hahaha.

  8. Paling deket banget sama kita itu, kalo barengan orang pas pergi² ya bagaimana mengatur emosi. Di sini jadinya ketahuan, orangnya sabaran atau nggak… santuy atau berubah mood. Maka bener jadinya, kalo mau kenalan karakter orang gimana, ajak deh buat melakukan perjalanan jauh hehe

  9. Aku ga nyangka lho kalau ternyata saat travelling bakal ketahuan sifat asli sesepuh. Memang betul sih seseorang akan tampak sifat aslinya saat sedang menghadapi masalah dan itu tidak bisa ditutupi

  10. Setuju. Saat melakukan perjalanan dengan orang lain bisa makin kelihatan banget karakternya. Walaupun kita sudah berinterkasi dengan mereka hampir setiap hari, misal teman atau keluarga, nah saatmempersiapkan perjalanan dan saat perjalanannya itu, bisa nampak sekali sifat aslinya. Terutama saat perjalanan tidak berjalan lancar. Ada yang sabar, kesal, ngasih solusi dan lain sebagainya.

  11. Hihihi kalau traveling misalnya sama teman, emang biasanya ada aja sisi lain yang keluar yang kita baru tahu yaaa.
    Emang sih saat traveling kadang nggak semuanya mulus, nah karakter seseorang tampak seperti bagaimana caranya membuat keputusan apabila terjadi problem dll.
    Sesuai hadistnya emang biasanya ada minimal 3 hari kita bersama seseorang baru deh ketahuan gimana perilaku yang sesungguhnya.
    Meski baik atau buruk yang tampak nantinya yaaa anggap saja itu hikmah dari perjalanan yang kita lakukan ya mbak, bagian dari perjalanan hidup. 😀

  12. Bener banget kak. Kita bakal tahu karakter seseorg saat mereka diajak jalan. Ga usah tiga hari, sehari aja udh bs ketahuan kok karakter dia kyk gmn.

    Bahkan saat perjalanan menuju lokasi aja udh kelihatan. Ada yg kelihatan kaya tapi pelit, ada yg ngaret saat datang, suka ngomel kalo di kendaraan dan lain sebagainya.

    Emg seru sih kalo kita punya teman sepermainan yg asyik, apalagi kalo diajak jalan tuh bs saling melengkapi. Duh traveling makin happy.

  13. Bepergian memang penting banget untuk mengetahui karakter seseorang. Bersama pasangan dan anak-anak, tentu lebih seru dan bisa menjadi ajang intimate time juga..
    Kalau sama orang asing, yang pertama kali ketemu atau saudara, pastinya jadi semakin maklum dengan banyak keadaan yang di luar prediksi.

  14. Bener banget lagi. Itulah mengapa aku lebih suka traveling sendiri kecuali memang ada teman yang bener-bener sepaham Mbak. Soalnya kadang bukan karena sifat asli temen jadi keluar tapi justru aku lebih takut aku sendiri kurang baik sehingga dalam 3 hari itu akan keluar sifat asliku dan takut menyakiti partner travelingku 🙂 Tapi semua poin-poin yang Mbak bilang benar. Traveling emang cara terbaik buat tahu karakter seseorang, bahkan mungkin diri sendiri juga.

  15. setuju banget sih ini memang salah satu cara mengenal kepribadian seseorang itu bisa dilakukan saat traveling karena saat traveling itu kan kita bisa menghadapi berbagai situasi dan kondisi yang berpengaruh juga dalam pengambilan keputusan

  16. Betul banget, kita jadi tahu karakter dan sifatnya kalau sudah bepergian agak lama dengan teman ya, gimana dia mengelola emosi, apakah dia suka terlambat, boros, bossy, suka pinjam uang jadi terlihat ya…

  17. Relate banget lagi Mbaaaa
    Pernah aku tuh gak ikutan traveling ke salah satu negara padahal yang ngajak besti banget.
    Alasannya waktu itu selain karena sedang fokus mempersiapkan pernikahan, tapi feeling ga enak karena ada salah satu orang yang bikin aku mikir ulang buat ikut.
    Duar bener aja pulang dari trip itu mereka ngomongin si orang itu di belakang karena ternyata cukup problematik. >.<
    Lebih baik skip deh kalau ragu sama travelmate

  18. Setujuu banget. Karena bener, traveling itu kayak miniaturnya kehidupan gak sih? Soalnya walaupun itinerary sudah dibentuk dan perjalanannya sudah direncanakan, akan ada aja hal-hal tak terduga yang jadi bumbu selama traveling itu.

    Apalagi kalau udah berkeluarga, traveling jadi sarana pelajaran sabar banget, ahaha. Traveling sendiri saja rasanya sudah banyak datang hal-hal tak terduga, apalagi sama anak-anak xp

  19. Aku dengan traveling bisa tahu karakter suami, teman dan keluarga
    Bahkan melanjutkan perjalanan kembali dengan orang yang sama misalnya tuh kadang butuh dipikirkan
    Sebab kadang bisa jadi toksik dalam perjalanan
    Bisa juga jadi penolong
    Yang mengenaskan kalau jadi musuh dalam selimut
    Ngeriii

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like