Masih lanjut nih petualangan saya di Yogyakarta, tempatnya masih di tengah kota koq di seputaran Alun-Alun Utara kota Yogyakarta. Lokasi selanjutnya yang saya datangi gak gitu jauh dari Tamansari dan masih bersambungan dengan sejarah dan budaya. Saya berkunjung ke Museum Sonobudoyo. Seru sekali jelajah sejarah dan budaya di Museum Sonobudoyo Yogyakarta ini. Mengunjungi destinasi wisata sejarah adalah salah satu perjalanan favorit saya.
Sejarah Museum Sonobudoyo
Dilansir dari website sonobudoyo.jogjaprov.go.id, jadi Museum Sonobudoyo adalah sebuah yayasan yang didirikan tahun 1919 dengan nama Java Instituut. Java Instituut ini adalah cikal bakal berdirinya Museum Sonobudoyo yang diresmikan oleh Sri Sultan Hamengkubuwono pada tahun 1934 Masehi atau bertepatan dengan 9 Ruwah 1886 Jawa.
Museum Sonobudoyo ini mengalami beberapa kali peralihan dalam pengelolaannya. Saat pendudukan Jepang museum dikelola oleh Bupati Paniradya Panti Wyata Praja, saat masa kemerdekaan dikelola oleh Bupati Budaya Prawito yaitu jajaran pemerintahan Daerah Istimewa Yogyakarta. Selanjutnya tahun 1974 resmi diserahkan ke Pemerintah Pusat dalam hal ini Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Pada tahun 2001 Museum Sonobudoyo bergabung di bawah DInas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi DIY. Selanjutnya di tahun 2002 keluar Perda yang menyatakan bahwa Museum Sonobudoyo menjadi UPTD. Jadi , sejak tahun 2002 hingga saat ini Museum Sonobudoyo berada di bawah pengelolaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi DIY .
Ruangan yang Ada di Museum Sonobudoyo
Saya dan anak gadis akhirnya bisa berkunjung ke Museum Sonobudoyo. Museum ini terhitung lengkap juga lho koleksinya cukup banyak. Parkiran halaman museum cukup luas sehingga leluasa untuk parkir kendaraan.


Begitu memasuki pintu depan, pemandangan yang saya lihat adalah ada seperangkat gamelan lengkap di sebelah kanan pintu masuk dan kursi-kursi untuk pengunjung duduk di sebelah kiri pintu. Saya langsung memasuki area museum. Saya akan bercerita tentang ruangan-ruangan yang saya masuki bersama. Gamelan tersebut diberi nama dalam satu bingkai kayu untuk dibaca seluruh pengunjung yaitu Gamelan Slendro – Pelog Kyai- Nyai Riris Manis Yasan Sri Sultan Hamengku Buwono VI.
Ruang Pengenalan
Ruang Pengenalan adalah tempat pertama yang saya masuki di Museum Sonobudoyo. Ruangan ini bisa dikatakan sebagai info pembuka sebelum pengunjung memasuki area utama museum lainnya.
Dalam ruang pengenalan ini pengunjung diperkenalkan dulu dengan gambaran tentang museum secara umum sebelum masuk ke ruang-ruang tematik. Jadi semacam informasi pembuka deh.

Di dalam ruang pengenalan saya melihat ada pasren atau krobongan yaitu sebuah tempat tidur lengkap dengan bantal dan gulingnya. Dalam ballutan sprei warna coklat keemasan. Tempat tidurnya gak boleh ditiduri yaa hehehe, di bagian depannya juga diberi batas ada patung-patung dan pagar tali besi. Ada tulisan yang menjelaskan tentang krobongan ini.

Patung tersebut adalah patung Loro Blonyo sepasang patung yaitu patung Dewi Sri dan Dewa Sadono. Sepasang dewa dewi yang melambangkan kemakmuran dan kesuburan. Selain benda yang saya sebutkan masih banyak lagi benda lainnya yang melambangkan kehidupan masyarakat Jawa pada umumnya.
Ruang Prasejarah
Ruangan selanjutnya yang saya kunjungi adalah ruang prasejarah. Di ruangan ini terdapat benda-benda purbakala dan masa lalu, seperti tengkorak dan benda purbakala lainnya. Ada satu benda yang menarik perhatian saya yaitu Replika peti kubur batu, di dalamnya saya melihat ada tubuh manusia yang sudah berwujud tengkorak. Tengkoraknya lengkap yaa dari kepala hingga kaki. Di sekeliling peti kubur batu diberi pembatas agar tidak ada yang masuk ke dalamnya.


Peti kubur batu ini kalau mengutip penjelasan yang saya baca adalah kubur yang berbentuk peti dan terdiri dari enam papan batu. Naah, di dalam peti tersebut ada tulang manusia bersama bekal kuburnya. Apa saja bekal kuburnya? Wah banyak ternyata saya lihat ada manik-manik, gerabah, alat logam dan lainnya.
Ruang Klasik
Ruangan ketiga yang saya lihat adalah ruang klasik. Di dalam ruang klasik ada ppeta Yogyakarta di masa lalu lengkap beserta keterangannya. Ada juga penjelasan tentang masa klasik dan islam di Jawa. Ada juga penjelasan tentang sistem sosial masyarakat di Jawa masa klasik. Tidak ketinggalan ada juga di ruang klasik ini naskah-naskah kuno di masa lalu.

Ruang Batik
Saat memasuki ruang batik mata saya terpana pada berbagai koleksi batik yang sangat indah. Ruang batik tidak hanya menampilkan beragam koleksi batik, namun juga penjelasan lengkap tentang batik. Ada juga boneka manekin yang didandani pakaian batik khas jawa. Dan tak ketinggalan peralatan untuk membatik mulai dari canting dan lainnya, lengkasp sekali lho koleksinya.


Ruang Wayang Kulit
Next, saya masuk ke ruang wayang kulit. Ruangan ini tentu saja sesuai dengan namanya menyajikan berbagai koleksi wayang kulit berikut penjelasannya. Di tengah ruangan wayang kulit ini ada kursi panjang yang disediakan untuk menonton pertunjukan Ramayana. Jadi di dalam ruangan wayang kulit ini, ada satu layar besar yang menampilkan video pertunjukan Ramayana. Pengunjung bebas menonton tayangan ini.



Tidak hanya wayang kulit lho yang ada di ruangan ini, namun juga berbagai jenis wayang seperti wayang sadat, wayang wahyu, wayang gedhog solo dan lainnya. Ternyata jenis-jenis wayang itu banyak sekali yaaa, saya baru tau juga nih setelah melihat di Museum Sonobudoyo ini.
Ruang Wayang Golek
Selanjutnya masih tentang pewayangan. Kali ini saya memasuki ruang wayang golek. Wayang golek ini wayang khas Jawa Barat dan terbuat dari kayu. Wayang golek dari jawa Barat dikenal dengan nama wayang golek Pasundan.

Dalam salah satu penjelasannya yang saya baca di dalam ruangan wayang golek dikatakan bahwa wayang yang terbuat dari kayu ini membuat sosok wayang yang dihasilkan menjadi lebih tebal dan lebih menyerupai ke bentuk nyata.
Wayang kayu berpuncak pada wayang golek yang sudah menjadi wujud 3 dimensi. Tapi ada juga wayang golek dari daerrah lain seperti wayang golek Yogyakarta dan wayang golek menak.
Ruang Topeng
Naah di ruang topeng ini, ada banyaak koleksi berbagai jenis topeng yang ditampilkan. Ada juga penjelasan tentang apa itu topeng dan bagian0bagian topeng. Jadi bukan hanya bentuk topeng-topeng saja tapi juga pengunjung diberi informasi lengkap tentang topeng.

Ada topeng yang serem-serem juga nih , matanya melotot dan memiliki tanduk seperti buto ijo gitu deh. Ada juga topeng panji gaya Yogyakarta, topeng-topeng dnegan bentuk wajah yang unik mulai dari yang terlihat lucu menggemaskan hingga yang terlihat menyeramkan hehehe. Oh iya ada juga topeng-topeng yang digunakan untuk pertunjukan dan upacara.
Ruang Ukir
Raung selanjutnya adalah ruang Ukir. Di dalam ruangan ini saya melihat miniatur rumah gaya jawa ukuran cukup besar. Selain miniatur rumah jawa ada juga berbagai jenis gebyok khas jawa. Gebyok nya itu bagus-bagus bangeet, kayunya mantul, ukirannya juga mantul. Rasanya pengen punya yang kek gini di rumah hehehe.

Tidak lupa berbagai peralatan lainnya seperti lemari, meja dan kursi khas jawa. Seperti ruangan lainnya, di dalam ruangan ini juga ada penjelasan lengkap mengenai rumah jawa yang dipasang di dinding museum.
Ruang Senjata
Ruangan senjata memamerkan koleksi Museum Sonobudoyo. Saya melihat ada tombak cakra dan berbagai jenis senjata yang digunakan pada masa lalu. Ada juga berbagai jenis keris, parang, tombak,clurit, kujang dan pisau terbuat dari logam. Ada juga miniatur meriam, senjata lainnya seperti ppistol dan senapan serta harpun.

Waah, lengkap banget deh jenis senjata yang ada di ruang senjata ini. Berbagai jenis senjata tersebut memiliki bentuk dan fungsi yang berbeda-beda
Ruang Dolanan Anak
Jenis dolanan anak yang ada di ruang dolanan anak Museum Sonobudoyo ini banyak sekali. Sya melihat ada berbagai jenis permainan tradisional anak-anak seperti yoyo, perahu klothok, congklak atau dakon, ketapel, bola kasti dan masih banyak mainan tradisional lainnya.


Duh yaaa, saya jadi kembali ke masa lalu deh soalnya hampir sebagian besar mainan yang ada disana pernah saya mainkan di masa kecil dulu. Waah, anak zaman sekarang mana ada kenal mainan tradisional ini kalau orang tua tidak mengenalkannya.
Selain berbagai jenis permainan dalam ruangan ini juga ada berbagai penjelasan tentang bagaimana anak-anak zaman dulu mengisi waktu bermainnya dan bagaimana mereka bersosialisasi dan bermain.
Ruang Bali
Ruang Bali adalah ruangan yang menampilkan berbagai benda budaya dari tanah Bali. Seperti patung-patung berbagai ukuran dan bentuknya. Selain patung ada juga berbagai jenis barang lainnya seperti miniatur bangunan pura dan gayung unik dari Bali.

Itu dia ruangan yang saya masukin di Museum Sonobudoyo
Info-Info Penting Museum Sonobudoyo
Saya akan sampaikan beberapa informasi penting terkait Museum Sonobudoyo ini agar memudahkan saat kamu ingin berkunjung kesana yaa.
Lokasi dan Jam Buka
Museum Sonobudoyo Unit 1 terletak di Jalan Trikora/Pangurakan no 6 Yogyakarta 55122, tidak jauh dari Alun-Alun utara Kota Yogya. Kamu bisa berkunjung setiap hari Selasa hingga Minggu mulai dari jam 8 pagi hingga jam 9 malam. Tiket terakhir adalah jam 8 malam yaa. Museum tidak membuka layanan alias tutup setiap hari Senin. Jadi ingat-ingat yaa, kalau hari Senin itu tutup.
Harga Tiket
Buat kamu yang ingin berkunjung ke Museum Sonobudoyo ini jangan lupa siapkan uang untuk membeli tiket masuk. Kamu dapat membeli tiket masuk di bagian depan pintu masuk sebelah kiri, ada bangunan seperti pos jaga gitu deh. Jangan khawatir yaa mudah koq menemukannya soalnya ada tulisan petunjuknya juga.
Harga tiket nya adalah Rp. 10.000 untuk dewasa perorangan, Rp.5.000 untuk anak-anak perorangan dan buat wisatawan asing lebih mahal yaitu Rp.20.000 per orang. Gak mahal yaa tiketnya, lebih murah dari semangkuk bakso malahan, tapi kamu bisa mendapat ilmu pengetahuan banyak sekali.
Info Pagelaran
Ada beberapa pertunjukan juga lho di Museum Sonobudoyo ini. Kamu bisa menonton pertunjukannya, tentu saja dengan jadwal yang sudah tersedia. Informasi jadwal pertunjukan ada di website sonobudoyo.jogjaprov.go.id Pagelaran yang ada diantaranya adalah pagelaran wayang kulit, pagelaran wayang topeng panji, pagelaran kesenian rakyat, pentas wayang orang dan bioskop Sonobudoyo. Jika ingin mengetahui jadwal pastinya langsung saja cek di websitenya yaa.
Pengalaman Berkunjung
Dari semua ruangan yang ada di Museum Sonobudoyo hampir semua saya masuki. Meskipun ada ruangan yang belum sempat saya masuki yaitu ruang logam. Next , kalau ke Yogya lagi saya akan mampir lagi kesana. Oh iya, tidak jauh dari gedung Museum yang saya masuki ini ada satu bagian gedung Museum lagi yaitu Museum Negeri Sonobudoyo. Masih satu bagian dengan Museum Sonobudoyo yang saya ceritakan di tulisan ini. Jaraknya juga tidak jauh jalan kaki sebentar saja. Saya akan menuliskannya nanti.
Museum Sonobudoyo bukan hanya menampilkan berbagai benda yang bernilai sejarah dan budaya. Tapi juga menyajikan informasi dan penjelasan lengkap tentang koleksi museum. Jadi kamu tidak akan khawatir jika belum tahu tentang barang tersebut karena penjelasannya lengkap sekali.
Suasananya juga khas suasana museum yang cenderung hening tidak ramai dan berisik karena pengunjung fokus memperhatikan berbagai benda yang ada di dalam museum. Naah, ini juga yang menjadi alasan saya suka berkunjung ke museum.
Penutup
Berkunjung ke Museum Sonobudoyo memberi pengalaman dan pengetahuan berharga bagi saya dan seluruh pengunjung. Saya jadi mengetahui budaya Jawa dan kehidupannya lebih lengkap lagi. Betapa kaya yaa budaya Indonesia dan ini baru satu lho dari begitu banyaknya budaya di Indonesia. Seru sekali pengalaman saya menjelajah budaya dan sejarah di Museum Sonobudoyo ini. Apakah kamu sudah berkunjung kesana juga?