Bangkok adalah salah satu kota besar yang ada di kawasan Asia Tenggara. Letaknya ada di sebelah atas Malaysia. Jadi kalau dilihat dari peta dunia jika menggunakan pesawat maka kita akan melalui kepulauan Sumatera dan Semenanjung Malaysia. Ibukota negara Thailand ini memiliki nama resmi Krung Thep Maha Nakhon namun tidak banyak orang tahu karena kebanyakan masyarakat mengenalnya dengan sebutan Bangkok.
Pekan lalu saat liburan mid semester, saya berkunjung ke kota Bangkok. Kesan pertama saat melihat keramaian Bangkok rasanya tidak jauh dari suasana di Jakarta. Mulai dari bangunannya, jalan-jalannya, kendaraan termasuk jenis transportasi umum yang dimilikinya. Banyak kemiripan antara Bangkok dengan Jakarta. Saya ke Bangkok bersama teman-teman dan kami berkunjung kesana solo traveling alias backpackeran aja. Seru sekali kemana-mana naik angkutan umum. Bahkan ada acara nyasar-nyasar segala lagi😄😄. Tapi memang betul apa kata orang bilang bahwa kalau gak nyasar itu gak seru hehe…
Naik Kereta Di Bangkok
Kami sempat kesasar terlewat stasiun saat menaiki BTS. Eits jangan salah yaa, BTS di Bangkok itu bukan sebutan untuk artis Korea tapi BTS di Bangkok itu adalah singkatan dari Bangkok Mass Transit System. BTS ini andalan banget buat masyarakat kota Bangkok sebab merupakan salah satu transportasi cepat yang ada Thailand. Masyarakat Bangkok sering menyebutnya dengan istilah Skytrain karena pada umumnya kereta berjalan di rel yang ada di atas.
Selama di Bangkok saya menginap di salah satu hotel yang ada di kawasan Pratunam. Jadi BTS terdekat dari situ adalah stasiun Ratchathewi. Stasiun ini jika dilihat di google maps dapat saya dan teman-teman tempuh sekitar 1 kilometer dengan berjalan kaki. Memang selama disana kami banyak berjalan kaki. Setiap hari hampir 12 ribu langkah saya habiskan berjalan kaki rasanya tentu saja melelahkan dan pegal banget tapi saya happy deh😄😄
Untuk bisa menaiki BTS ini , saya harus membeli tiket terlebih dahulu. Ada dua pilihan dalam pembelian tiket yaitu membeli di konter tiket atau bisa juga di vending mesin. Tiket ini berupa kartu kaya e-money gitu deh atau bisa juga berupa koin. Kartu yang saya dan teman-tema beli adalah jenis single journey card. Sistem kartu adalah sistem baru dalam sistem pembayaran kereta. Sementara penggunaan koin adalah sistem lama dalam sistem pembayaran menggunakan BTS. Semua akses penggunaan BTS baik kartu dan koin bisa didapat dengan menukarkannya dengan sejumlah uang sesuai dengan tarif stasiun yang akan kita tuju.
Sistem penggunaan kartu dan koin disini berbeda dengan sistem kartu di Jakarta. Di BTS Bangkok ini saat sudah sampai di stasiun tujuan kita harus membeli lagi kartu atau koin baru. Jadi saat akan keluar kita harus memasukkan koin atau kartu yang kita pegang ke dalam mesin tempat kita melewati palang batas di stasiun. Istilahnya adalah tap out. Untuk selanjutnya membeli lagi kartu atau koin baru jika ingin melanjutkan ke stasiun tujuan baru.
Di setiap stasiun BTS ini papan petunjuk rute kereta sudah sangat lengkap. Rute BTS juga bisa diakses lewat internet di gawai kita masing-masing. Seperti saat saya dan teman-teman akan pergi ke Wat Arun dan Iconsiam moda transportasi yang dipilih adalah naik kereta. Dari stasiun Ratchathewi menuju Wat Arun kita beli tiket dua kali yaitu ke Silom dan ke Sanam Chai. BTS ini memang menjadi transportasi andalan saya dan teman-teman saat menjelajah kota Bangkok. Petugas juga banyak berjaga di setiap area jadi jangan segan bertanya jika bingung menentukan arah dan rute perjalanan.
Bis Kota
Transportasi yang saya coba selanjutnya adalah bus kota. Bus kota di Bangkok mirip dengan bus kota yang ada di Jakarta. Bis kota ini ada yang ukurannya besar dan ada juga yang berukuran kecil. Cara membayar ongkos saat naik bis kota adalah secara cash. Pertama kali saya menaiki bus di Bangkok adalah saat dari Bandara Don Mueang hendak menuju ke Pratunam. Setelah menunggu lumayan lama sekitar 30 menit akhirnya saya dan teman-teman menaiki Bus no A3 dan perjalanan kurang lebih 20 menitan.
Ongkos bus 50 BHT ditagih oleh kondektur ibu-ibu. Ternyata di Bangkok kondektur bus itu ibu-ibu yaa. Saya dan teman-teman berhenti di pemberhentian bus Indra Square kawasan Pratunam. Di setiap pemberhentian bus ada papan petunjuk lengkap yang memberikan info no bus berapa saja yang melewatinya lengkap dengan peta jalan dan destinasi.
Naik bus kedua yaitu saat perjalanan menuju ke Ramkhamhaeng University, setelah turun dari stasiun BTS naik bus no 501. Bus nya lebih besar dari bus yang pertama saya naiki saat di bandara. Supirnya perempuan masih muda, penampilannya rapi dan cantik senang saya melihatnya. Tempat duduknya sama seperti bus-bus kota kebanyakan pada umumnya
Tuk Tuk
Nah, pengalaman paling menyenangkan adalah saat saya naik moda transportasi Tuk Tuk. Tuk Tuk ini icon angkutan umum di Bangkok. Jenis kendaraannya mirip dengan bajaj memiliki roda tiga namun penampilannya lebih keren dan kekinian. Tuk Tuk ini adalah kendaraan motor yang dimodifikasi. Kendaraan Tuk Tuk ini kalau malam hari full gemerlap lampu serasa naik bis malam deh.
Pengalaman paling menyenangkan naikkloningan bajaj ini adalah saat saya dan teman-teman pulang dari Mall Iconsiam menuju Pratunam. Sengaja memilih moda transportasi yang lain karena ingin memiliki pengalaman lain. Whuaaa ternyata kami diajak ngebut sama bapak sopirnya. Haduuh rasanya jantung mau copot deh dibawa terbang bersama Tuk Tuk hahahaha…🤣🤣🤣
Kendaraan khas Bangkok ini bisa muat sampai empat orang yaa dan kursinya juga nyaman. Kalau singgah ke Bangkok jangan lupa naik Tuk Tuk yaaa. Oh iya jangan lupa negosiasi harga dulu yaa sebelum naik soalnya tidak ada tarif resmi, pandai-pandai kita menawar saja. Jika melihat unsur safety naik BTS atau kereta jauh lebih aman dibanding dengan naik Tuk Tuk akan tetapi ada kelebihannya juga nih yaitu bisa melihat pemandangan kota dan jalan-jalan dengan leluasa dan dapat melewati jalan-jalan kecil.
Songthaew : Angkot Ala Thailand
Jenis transportasi umum di Bangkok lainnya yang saya coba adalah Songthaew. Saya naik Songthaew sepulang dari Ramkhamhaeng University menuju arah pulang ke Pratunam. Songthaew mirip dengan angkot zaman dahulu, tempat duduknya dua deret kursi panjang dengan arah menyamping. Jadi penumpang duduknya berhadap-hadapan.
Kursi dengan dengan bagian belakang tidak dapat saling melihat karena ditutup full namun ada bel yang bisa di pencet saat kita ingin berhenti. Ongkos angkot khas Thailand ini adalah 20 BHT. Asyik juga naik Songthaew ini sama dengan tuktuk bawaannya ngebut hehehe. Bentuk Songthaew ini terbuka yaa pada bagian belakang tidak ada pintunya. Warna angkot mencolok seperti merah, kuning atau biru.
Kapal Feri
Bangkok memiliki sungai besar yang membelah kota namanya Sungai Chao Phraya. Saat melihat dan menyusuri sungai ini saya teringat perjalanan setahun lalu di Pontianak saat menyusuri Sungai Kapuas. Nah, oleh sebab itu kapal feri menjadi salah satu pilihan jenis transportasi umum masyarakat disana. Kapal feri ini digunakan terutama untuk menuju daerah-daerah wisata di sepanjang Sungai Chao Phraya ini seperti Iconsiam, Wat Arun, Asiatique, Wat Po dan daerah destinasi wisata lainnya. Sepanjang aliran Sungai Chao Phraya banyak sekali berdiri hotel, mall dan tempat wisata lainnya.
Kapal feri yang saya naiki nyaman, luas dan lega. Saat akan menaiki kapal kita membeli tiket terlebih dahulu. Masyarakat Bangkok sangat tertib dimanapun selalu membudayakan antri dengan rapi.
Selain kapal penumpang umum ada juga kapal wisata dimana penumpang bisa menikmati makan di dalam kapal tersebut. Kapal ini sebenarnya adalah restoran dan di dalamnya ada live musik. Seluruh penumpang makan disana ditemani live musik. Asyik banget nih pokoknya kulineran sambil naik kapal.
Seruu sekali muter-muter keliling naik angkutan umum di kota Bangkok ini. Saran saya coba semua jenis transportasi biar punya pengalaman lebih banyak. Jangan lupa pelajari rute perjalanan agar tidak bingung saat bepergian. Untuk angkutan umum yang tidak ditentukan harga tarifnya ada baiknya riset terlebih dahulu yaa agar tidak digetok harga.
Referensi sumber bahan bacaan:
8 Transportasi di Bangkok & Cara Menggunakannya. (2022, October 17). Traveloka. Retrieved October 9, 2024, from https://www.traveloka.com/id-id/explore/destination/pl-transportasi-di-bangkok/168986
A Guide to Exploring Thailand by Bus. (n.d.). Koh Chang. Retrieved October 9, 2024, from https://iamkohchang.com/blog/explore-thailand-by-bus.html
4 comments
Dah berkali2 ke bangkok, aku tetep ga pernah bosan mbaaa 😍😍😍.. Salah satunya krn kemudahan transportasi di sana. Semuanya aku udh pernah coba. Termasuk kereta api jarak jauh mereka dan taxi yg warna warni itu.
Tetep sih fav selalu bts, krn sbnrnya udah mencakup banyak tempat..
Jd kangeeen ama thailand. Cuma memang bangkok doang yg transportasinya komplit. Aku pernah ke Chiang Mai dan Chiang Rai, kendaraan umum ga kayak bangkok. Palingan tuktuk, bus dan angkot nya itu. Tapi enaknya mereka nyediain motor utk di sewa. Jd pas ke sana kami sewa motor.
keliling Bangkok seruu banget ya mba Fan…asyiiik ..naik BTS cepat dan lengkap banget rutenya….
Wah, naik tuk tuk berkesan ya . Jadi mau merasakan naik tuk tuk. Semoga bisa main ke Bangkok
iya deg degan kaak naik tuktuk itu dibawa ngebut hehe